Penjurian IQSA 2024 telah memasuki minggu ketiga. Peserta IQSA 2024 berikutnya yang hadir mempresentasikan penerapan QHSE ke hadapan Dewan Juri adalah WIKA Manyar Smelter Project.
Dalam acara penjurian IQSA 2024 pada Rabu, 4 September 2024 secara daring WIKA Manyar Smelter Project hadir dengan tim yang dipimpin Hendra Wijaya – Manajer Proyek, Anjar Satrio – Manajer QHSE DIV EPCC, Adi Ardiyanto-Deputy Manajer Proyek, Catur Indra – Site HSE Manager, Rahmawati Expert 2. Yang istimewa tim WIKA Manyar Smelter Project secara khusus didampingi oleh Direktur PT Wijaya Karya (Persero) – Harum AZ.
Sementara itu Dewan Juri IQSA 2024 yang hadir memberikan penilaian adalah: Ir. Satrio Pratomo,MAppSc, Ir. LazuardiNurdin, IPU, ASEAN Eng, Supandi, dan Drs. Hasanudin.
Dalam presentasinya, Hendra Wijaya – Manajer Proyek menjelaskan, bahwa WIKA Manyar Smelter Project sangat concern dan berkomitmen kuat untuk menerapkan QHSE secara optimal didalam pelaksanaan proyeknya. Komitmen tersebut sesuai dengan misi perusahaan antara lain; Memberikan layanan dan produk EPC yang Terintegrasi dan Berkelanjutan berdasarkan prinsip Kualitas, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan yang unggul. Kemudian, memastikan pertumbuhan berkelanjutan melalui portofolio investasi cerdas. Serta, menyediakan pengembangan kawasan terpadu untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Selain itu, kebijakan-kebijakan dari perusahaan induk juga sangat concern terhadap penerapan QHSE yang baik dan optimal di lapangan proyek. Kebijakan WIKA antara lain; Kebijakan SMW (Sistem Manajemen WIKA), Kebijakan SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan), Kebijakan RWP (Respectful Workplace Policy), Kebijakan SMK3L (Sistem Manajemen Kesehatan, Keselamatan Kerja & Lingkungan), Kebijakan Mutu, Kebijakan Manrisk, Kebijakan Internal (K3), Kebijakan Internal (Lingkungan), Kebijakan Internal (Sistem Manajemen Pengamanan), Kebijakan Khusus (Penanggulangan HIV AIDS), dan Kebijakan Keberlanjutan (sustainability Policy).
Dalam implementasi QHSE di lapangan, menurut Hendra Wijaya, WIKA Manyar Smelter Project melakukan berbagai hal. Dari sisi Health (kesehatan), dilakukan vaksinasi booster dengan mengundang Faskes (Puskesmas Gresik Kota) ke site. Kemudian dilakukan Medical Check Up (MCU) on site. Lalu pelaksanaan Training Sertifikasi P3K bekerja sama dengan RS Wates Husada. Selanjutnya, Fit to Work Rutin & Pembagian Vitamin. Serta Inspeksi Higiene Camp.
Kemudian dari sisi Induction & Training, WIKA Manyar Smelter Project melakukan; Project SHES Induction & C-Safe, LOTOTO, Defensive Driving Training, Pre-Commissioning Training, Permit to Work & Job Safety Analysis, Working At Height, Working above Water, Hand Power Tools, Pre-Commissioning Training, Fire Watcher, Leadership Training, First Aid Awareness, Confined Space, Hole Watcher, Pre task Instruction, Chemical Handling, Permit to Work & Job Safety Analysis. Selain itu untuk Induction & Training ini adalah dilakukannya Simulasi Keadaan Darurat.
Kemudian di WIKA Manyar Smelter Project ini diselenggarakan kegiatan Safety Morning Talk (SMT) dan Toolbox Meeting (TBM).
Berikutnya, adalah Inspection. Dalam program inspeksi ini terdapat Color code & Daily Inspection. Lalu Premob & Re-Color Code All Tools & Equipment. Serta Daily Inspection Inspection.
Implementasi selanjutnya adalah dengan kegiatan Safety Stand Down (SSD) or Safety Alert. Menurut Hendra Wijaya, Safety Stand Down ini pihaknya telah melakukan sharing dan refreshment bagi seluruh pekerja dan pihak pengawas, Safety Stand Down (SSD) atau Safety Allert per area adalah untuk memastikan seluruh pekerja mengetahui potensi bahaya dan apa yang harus mereka lakukan, jika menemui kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman, belajarlah dari kejadian yang terjadi dari area lain, atau proyek lain.
Implementasi QHSE selanjutnya di WIKA Manyar Smelter Project adalah On Job Training (OJT) & Assessment. Kegiatan yang dilakukan berupa On Job Training dan Assessment Workplace – Last Minutes. Berikutnya adalah HSE & Management Walkthrough. Kemudian kegiatan Environment.
Selanjutnya adalah kegiatan C-Safe. C-Safe adalah program untuk mengembangkan budaya keselamatan proyek dan memperkuat hubungan antara manajemen dan pekerja. Dengan program C-Safe, harapannya dapat mendorong karyawan untuk menjaga diri mereka sendiri-untuk mempertimbangkan keselamatan pribadi mereka, untuk merawat rekan kerja mereka – untuk campur tangan dan berkomunikasi secara positif.
Untuk C-Safe ini terdapat program lain, yaitu WIKA menghadirkan keluarga pekerja yang perusahaan anggap sebagai pekerja yang telah bekerja dengan aman, mampu mempengaruhi rekan kerja untuk bekerja dengan aman, dan memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan (best worker).
Terakhir adalah Finish Strong, berupa safety convention, dengan memberikan penghargaan kepada best worker dan supervisor WIKA.
Selanjutnya untuk transformasi dan inovasi yang dilakukan di WIKA Manyar Smelter Project adalah Field Labor Access Control System (FLACS) : ID Card & Beacons.
FLACS Tools ini ditujukan untuk mengelola data operasional keselamatan dan personil tenaga kerja, antara lain; pemeriksaan keamanan di Main Gate. Kemudian melakukan monitor kepadatan tenaga kerja di lokasi area pekerja. Serta, pemeriksaan pekerja, saat evakuasi jika terjadi keadaan darurat.
Didalam penerapan QSHE di WIKA Manyar Smelter Project, keterlibatan aktif manajemen direksi perusahaan sangat kuat. Direktur Utama dan Direktur Keuangan WIKA secara temporer antara lain hadir di lokasi memantau penerapan QHSE di lapangan proyek. Kemudian rutin mengikuti rapat Forum MQHSE WIKA Group. Kemudian Direksi melakukan QHSE Patrol,
Hasil penerapan QHSE secara optimal di WIKA Manyar Shelter Project adalah Safe Man-Hours WIKA MSP berhasil meraih 13 juta jam kerja selamat dari awal proyek hingga Juli 2024.
Selain masalah keselamatan, Wika Manyar Smelter Project juga peduli lingkungan. Kegiatan peduli lingkungan yang dilakukan WIKA Manyar Smelter Project adalah; perusahaan mengajak masyarakat di tiga desa Pulau Mengare, Gresik, dalam kegiatan bersih lingkungan, menanam pohon termasuk bambu, edukasi kerajinan bambu, sosialisasi pengelolaan sampah, serta pemberian penghargaan.
Lalu Proyek Pembangunan Manyar Smelter & Desalination berkontribusi positif bagi masyarakat dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan pendapatan negara. Karena tercatat tenaga kerja lokal untuk konstruksi total: 30.000 orang, sementara itu total tenaga kerja lokal WIKA: 2.641 orang.
WIKA Manyar Smelter Projecr antara lain berhasil mendapat penghargaan 1st Place : The Best Environment of Construction Area Manyar Smelter & MMR Project dalam world environment day tgl 5-6 Juni 2023.