Menilik sejarah, kelahiran Ajinomoto digagas oleh ilmuwan Jepang bernama Kikunae Ikeda, lebih dari seabad silam ketika Ikeda menemukan rasa umami. Komponen utama dari rasa umami adalah asam glutamat yang merupakan salah satu asam amino. Penemuan itu membawa pada peracikan bumbu umami Ajinomoto untuk meningkatkan kelezatan pada makanan dari ekstrak rumput laut Jepang.
“Menciptakan bumbu yang enak dengan harga terjangkau dan mengubah makanan sederhana namun bergizi menjadi makanan lezat”- ini merupakan cita-cita Dr Ikeda yang menyebar ke seluruh dunia hingga Indonesia. Menjalani usianya yang ke-53 tahun, PT AJINOMOTO INDONESIA (Ajinomoto) semakin memperkuat komitmennya dalam meningkatkan harapan hidup sehat keluarga Indonesia.
“Hadir di Indonesia sejak Juli 1969, Ajinomoto Indonesia Group berpegang pada Ajinomoto Shared Value (ASV) yang berfokus pada pilar kesehatan dan kesejahteraan, sumber daya pangan, dan keberlanjutan global. Ajinomoto terus berkontribusi untuk kesehatan yang lebih baik bagi keluarga Indonesia, dengan membuka kekuatan dari asam amino untuk mengatasi masalah makanan dan kesehatan yang terkait dengan kebiasaan makanan (dietary habits) dan penuaan (aging) melalui kontribusi untuk perbaikan dalam makanan, kesehatan, dan kehidupan yang bermanfaat. Lewat slogan globalnya Eat Well, Live Well, Ajinomoto terus memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, sekaligus melangkah ke arah bisnis berkelanjutan yang ramah lingkungan”, ujar Shinichi Matsumoto – Presiden Direktur PT AJINOMOTO INDONESIA.
Ajinomoto konsisten melakukan praktik ekonomi sirkular untuk ciptakan proses produksi ramah lingkungan. Konsep circular economy (ekonomi sirkular) berkaitan dengan salah satu kebijakan yang digulirkan Kementerian Perindustrian, yakni industri hijau. Implementasi industri hijau mengupayakan efisiensi dan efektivitas terhadap penggunaan sumber daya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. Adapun pengembangan ekonomi sirkular membawa peluang bagi sejumlah sektor industri di Indonesia, termasuk Ajinomoto.
Ajinomoto melakukan praktik ekonomi sirkular sambil mempertahankan dan meningkatkan efisiensi produksi dari hulu hingga hilir pada proses produksi yang ada. Di hulu, dengan teknologi yang dimiliki, Ajinomoto menekan penggunaan raw materials untuk meningkatkan produktivitas. Pada proses tersebut hingga mencapai hilir nya, Ajinomoto menghasilkan co-product atau produk samping yang memiliki nilai jual dan bisa diaplikasikan di bidang pertanian. Selain mengolah produk samping cair dari hasil produksi MSG, Agriculture Development (Agri Dev) Department Ajinomoto juga mengolah produk samping dalam bentuk padat menjadi pembenah tanah GCC Mix, material pakan ternak TRITAN, dan beberapa co-product lainnya yang juga mempunyai nilai jual.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai Zero Waste yang merupakan upaya meminimalkan dan mengurangi pencemaran lingkungan hingga ke titik nol. Berbagai upaya telah dilakukan Ajinomoto, seperti pengurangan emisi karbon, pengurangan konsumsi air, penerapan Bio-Cycle & Eco-Activity yang menghasilkan co-product seperti Pupuk AJIFOL, AMINA, dan bahan baku pakan ternak FML, selain itu ada juga peningkatan pengelolaan air limbah supaya ketika disalurkan ke Sungai Brantas kualitas airnya menjadi lebih baik dan bersih.
Matsumoto juga menjelaskan mengenai usaha Ajinomoto dalam kegiatan konservasi air, “Kami juga berkomitmen mendukung pelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, dari based line tahun 2016, dengan melakukan penghematan melalui peningkatan kualitas air (water treatment) pada aktivitas produksi. Komitmen kami ini juga merupakan wujud partisipasi Ajinomoto dalam mensukseskan program pelestarian lingkungan hidup dari Pemerintah Indonesia dan seiring dengan cita-cita Ajinomoto Co., Inc (Jepang) dalam membantu mengurangi dampak lingkungan hingga 50%. Langkah kami ini juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan air dalam skala regional, sehingga dapat membantu mengatasi keterbatasan sumber daya air akibat peningkatan konsumsi air”.
Ajinomoto aktif mengerjakan kegiatan reduce, reuse, recovery, dan recycle untuk penggunaan air di setiap aktivitas yang ada. Meski dengan mengurangi penggunaan air hingga 31%, kemampuan produksi MSG dan seasoning lain tidak terganggu dan masih bisa meningkat. Untuk udara yang lebih baik, Ajinomoto berpartisipasi dalam menurunkan tingkat emisi karbon di Indonesia dengan mengurangi 38.500 ton CO2 (emisi karbon) dengan mengurangi konsumsi bahan bakar seluruh transportasi di tempat kerja serta memangkas penggunaan tenaga listrik. Seperti yang kita tahu, emisi karbon merupakan salah satu penyumbang pencemaran udara yang berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Kesehatan lingkungan sekitar menjadi hal penting yang menjadi perhatian, karena kualitas hidup manusia sangat bergantung dari seberapa bersihnya ekosistem di sekitar. Jumlah sampah plastik yang dari tahun ke tahun kian menumpuk menjadi masalah yang harus dituntaskan berbagai pihak Menyoroti masalah ini, Ajinomoto Indonesia juga turut mengambil Langkah konkrit. Berbagai usaha pengurangan material plastik dilakukan oleh Ajinomoto, seperti misalnya : salah satu produk Ajinomoto Indonesia – Sajiku, yang lekat dengan keseharian keluarga Indonesia, ikut berkontribusi mengatasi permasalahan penumpukan sampah plastik dengan mengurangi hingga 9,5% penggunaan material plastik di setiap kemasannya. Produk Ajinomoto yang lainnya – Masako juga turut mengurangi penggunaan plastik pada header. Selain itu, Ajinomoto juga meluncurkan produk MSG AJI-NO-MOTO® yang menggunakan kemasan kertas (paper packaging). Inovasi AJI-NO-MOTO® Paper Packaging ini dapat mengurangi penggunaan material plastik hingga 30%.
Bagi Ajinomoto, nutrisi yang baik adalah hal besar yang disoroti. Nutrisi yang baik merupakan modal penting bagi pertumbuhan generasi masa depan. “Anak Indonesia membutuhkan nutrisi yang baik dan lengkap untuk tumbuh. Dengan nutrisi yang lengkap, perkembangan mental dan fisik anak Indonesia akan bertambah baik,sehingga dapat tumbuh menjadi bangsa yang kuat. School Lunch Program (SLP) menjadi salah satu inisiasi Ajinomoto dalam rangka mencegah masalah malnutrisi pada anak-anak. Kami menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB), dan menggelar program SLP yang kami laksanakan di pesantren penerima program. Melalui program tersebut, kami mendapatkan hasil yang positif dengan adanya perbaikan gizi para santri. Tidak berhenti disana, kami juga bekerja sama dengan Dept. Gizi Masyarakat IPB & Kementerian Agama RI untuk menghadirkan buku panduan SLP yang berisikan edukasi gizi, tips pelaksanaan program, dan berbagai aplikasi menu lezat bergizi seimbang”, ujar Matsumoto.
Di awal program, SLP memilih 6 pesantren sebagai pilot project yang kemudian berkembang dan menargetkan menjadi 12 pesantren. Program SLP yang dijalankan Ajinomoto ini berhasil mengurangi 8% kejadian anemia di kalangan santri Pondok Pesantren Pertanian Darul Falah Bogor dan 20,9% di Pondok Pesantren Darussalam Bogor. Berangkat dari kisah sukses ini, Ajinomoto berkomitment untuk terus kontribusi untuk mengatasi masalah gizi anak di Indonesia.
Mendukung program ini, bersama dengan Kementerian Agama RI, Ajinomoto juga menyusun 3 buku panduan. Buku pertama berisikan modul edukasi gizi di pesantren yang bermanfaat untuk membekali tenaga pengajar pengetahuan dasar tentang gizi dan kesehatan untuk anak dan remaja. Buku kedua berisikan modul penyediaan makan bergizi seimbang di pesantren, buku kedua ini bermanfaat bagi pengelola dan tim penyedia makan pesantren. Buku ketiga berisikan kumpulan resep dan pilihan aplikasi menu lezat bergizi seimbang.
Ajinomoto Indonesia juga konsisten mengadakan rangkaian webinar kesehatan dengan topik kesehatan dan pemanfaatan MSG dalam pemenuhan nutrisi. Ajinomoto terus menyebarluaskan fakta-fakta informatif tentang MSG yang dapat digunakan sebagai penyedap rasa untuk membuat menu makanan sehat, bergizi seimbang, dan tetap memiliki rasa yang lezat. Lebih lanjut, MSG juga berperan sebagai cara untuk mengendalikan asupan garam dan tetap meningkatkan asupan gizi guna meningkatkan harapan hidup masyarakat Indonesia.
Ajinomoto berkomitmen untuk terus konsisten dalam menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH) di semua pabriknya, ini dibuktikan Ajinomoto berhasil mempertahankan predikat A dan meraih “HAS Award 2021” yang diselenggarakan pada 31 Mei 2021 oleh LPPOM MUI. Penghargaan tersebut sangat berarti bagi kemajuan Manajemen Halal PT AJINOMOTO INDONESIA dan memberikan motivasi serta kebanggaan bagi perusahaan untuk terus memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat dan pelanggan sebagai prioritas utama.
“Kami selalu mendukung keluarga Indonesia untuk menciptakan kegembiraan dalam memasak dan makan bersama, yang bisa juga meningkatkan kedekatan keluarga dan meningkatkan semangat untuk esok hari. Aplikasi dari asam amino yang merupakan fokus utama kami dapat membantu menciptakan makanan lezat, mendukung pertumbuhan, perkembangan, pemulihan dan mendukung kesehatan fisik masyarakat Indonesia. Melalui ini, kami percaya bahwa keluarga Indonesia dapat tumbuh bahagia, sehat dan akan menjadi bangsa yang kuat. Kami berharap seluruh keluarga Indonesia hidup sehat dan bahagia, dengan eat well & live well,” tutup Matsumoto di akhir pembicaraan.