PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus mendorong pembangunan keuangan berkelanjutan sebagai salah satu komitmen perseroan dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan di berbagai daerah, melalui project green campaign dan kepedulian terhadap lingkungan. Salah satu bentuk program ini, BSI bersama Otoritas Jasa Keuangan dan Industri Jasa Keuangan lainnya melakukan penanaman 20.000 pohon bakau di Daerah Kedonganan, Kabupaten Badung Bali.
Kegiatan ini dilakukan dalam acara Penanaman 20.000 Pohon Bakau yang di inisiasi Oleh Otoritas Jasa Keuangan yang bersinergi dengan seluruh Industri Jasa Keuangan dalam rangka Pembangunan Keuangan Berkelanjutan di Bali. “BSI akan akan terus mengambil peran dalam mendukung pertumbuhan ekonomi hijau yang kuat, ramah lingkungan serta inklusif dengan mengedepankan penerapan prinsip ESG (environment, social dan government),” ungkap Direktur Compliance & Human Capital BSI – Tribuana Tunggadewi.
Selain itu, lanjutnya, perusahaan juga bertekad untuk mendorong Bali sebagai destinasi pariwisata unggulan serta siap mengaspirasikan ekonomi syariah sebagai instrumen yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Pembangunan ekonomi berkelanjutan ini penting untuk mencegah kerusakan lingkungan hidup dan kesenjangan sosial di tengah ancaman pemanasan global,” jelas Tribuana Tunggadewi.
Pengurangan emisi gas karbon menjadi salah satu upaya BSI untuk ikut menjaga lingkungan, salah satunya diwujudkan melalui kegiatan penanaman pohon ini. Selain itu BSI juga telah menerapkan pembangunan solar panel di beberapa cabang sebagai alternatif sumber listrik. BSI bersama plasticpay juga bekerjasama membangun fasilitas mesin daur ulang plastik untuk mengubah sampah plastik menjadi barang yang dapat dipergunakan kembali, pengurangan penggunaan kertas untuk layanan perbankan dan ZISWAF melalui dari media digital via BSI Mobile.
“Hal ini sejalan dengan prinsip sustainable finance yang diimplementasikan pada lini bisnis BSI dan sesuai nilai-nilai maqashid syariah. Yaitu memelihara agama, jiwa, akal,keturunan, dan harta, dimana konsep ini sejalan dengan prinsip 3P keuangan berkelanjutan (people, planet, profit), sehingga BSI berkomitmen untuk tidak hanya menjalankan muamalah secara bisnis namun juga memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat serta lingkungan,” ujar Dewi
Menurut Dewi, kendati BSI baru berusia satu tahun sejak diresmikan pada awal Februari 2021 lalu, BSI terus berkomitmen dalam penerapan prinsip environmental (lingkungan), social (sosial) dan governance (tata kelola perusahaan) atau ESG, selaras dengan aspek keuangan berkelanjutan (sustainable finance).
Pembiayaan terkait ESG di BSI terus mengalami peningkatan dan ke depannya terus kami akselerasi sehingga BSI mampu menghadirkan value yang lebih baik kepada para stakeholdernya, tentunya value tersebut dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup. Sepanjang tahun 2021, total pembiayaan kegiatan usaha berkelanjutan yang disalurkan BSI tercatat sebesar Rp46,2 triliun. Adapun hingga posisi Mei 2022, nilai penyaluran pembiayaan tersebut telah meningkat 6% menjadi Rp48,8 triliun.