Senin, 19 Mei 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Berita

INDEF: Industri Perbankan Syariah butuh Pemain Besar selain BSI

27 Maret 2024
in Berita, Business
INDEF: Industri Perbankan Syariah butuh Pemain Besar selain BSI
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Peneliti Ekonomi Syariah INDEF, Fauziah Rizky Yuniarti menilai, industri perbankan syariah di Indonesia membutuhkan pemain besar selain Bank Syariah Indonesia (BSI). Bank syariah lain bermodal besar tersebut diharapkan dapat berkompetisi untuk memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah yang terbaik bagi nasabah.

Kasus peretasan data perbankan yang terjadi pada paruh pertama tahun ini menjadi pengingat berharga akan perlunya bank syariah lebih dari satu. “Dari sisi supply, hal tersebut akan menciptakan persaingan sehat karena para pemain berusaha berkompetisi memberi yang terbaik untuk nasabah dari berbagai sisi, produk, dan jasa,” ujar Fauziah.

Sedangkan dari sisi demand, adanya bank syariah besar yang setara BSI juga akan berdampak dari sisi layanan. Nasabah memiliki pilihan yang lebih banyak, membandingkan secara rasional dari berbagai sisi, seperti misalnya fasilitas, harga, aksesibilitas, digitalisasi, dan lainnya. Namun demikian, hal ini juga diperlukan kejelasan dari regulator dalam pembentukan Unit Usaha Syariah (UUS) menjadi Bank Umum Syariah (BUS).

Namun, tambahnya, yang perlu dibahas lebih lanjut adalah tujuan dari POJK 12 tahun 2023 tentang UUS. Apakah tujuannya diasumsikan dapat membantu mendorong supaya ada BUS besar seperti BSI, karena POJK ini tidak memiliki batas waktu bagi UUS untuk wajib menjadi BUS.

“Maka, apakah UUS diharapkan akan secara sukarela bersiap diri menjadi BUS? Atau memang tujuan POJK UUS adalah supaya UUS tetap dibiarkan tumbuh dengan posisinya sebagai UUS dengan aset dijaga di bawah Rp50 trillun atau aset kurang dari 50 persen dari induk, dan selamanya menjadi pemain kecil di kancah nasional,” kata Fauziah.

Lebih lanjut kata dia, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan industri perbankan syariah agar membentuk permodalan yang kuat seperti BSI. Pertama, Unit Usaha Syariah melakukan spin off menjadi BUS, kemudian melakukan strategi penguatan modal supaya bisa menjadi BUS KBMI (Kelompok Bank berdasarkan Modal Inti) 3.

Kedua, beberapa UUS melakukan konsolidasi untuk menjadi satu BUS dengan KBMI 3 atau KBMI empat. Ketiga, beberapa BUS dengan KBMI 1 dan/atau KBMI 2 konsolidasi menjadi satu BUS dengan KBMI 3 atau bahkan KBMI 4 yang bisa bersaing menjadi top 10 bank terbesar di Indonesia, mendampingi BSI yang menjadi satu-satunya bank syariah di top 10 bank terbesar nasional.

Namun, tambah Fauziah, kembali lagi pada OJK sebagai regulator perlu membuat regulasi yang tepat. Regulator harus mengkaji ulang aturan terkait spin-off dalam memberikan insentif bagi UUS yang secara sukarela untuk menjadi BUS.

“Regulasi yang tepat perlu carrot-and-stick yang seimbang. Melihat UUS selama ini nyaman menjadi UUS, maka regulator perlu juga mengkaji ulang regulasi yang ada, mungkin perlu ada perbaikan dalam memberi insentif jika menjadi BUS, sehingga UUS berkeinginan secara organik berubah menjadi BUS,” jelasnya.

Di sisi lain, di saat UUS tidak lagi diultimatum batas waktu untuk segera spin-off, maka kebijakan spin-off akan sangat tergantung dari sisi pelaku. Apakah tujuan awal UUS dibentuk oleh perbankan adalah untuk tumbuh secara organik meningkatkan market share, serta memperkuat industri perbankan syariah nasional dan mengarah ke independensi menjadi BUS.

“Atau memang hanya ingin mengambil sedikit porsi perbankan syariah nasional dan selamanya bergantung kepada bank induk (parent),” ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan, OJK menginginkan adanya bank-bank syariah besar sekelas BSI. Menurutnya, OJK tidak ingin hanya BSI yang menjadi satu-satunya bank syariah di Indonesia karena hal itu tidak sehat dari segi persaingan. (*)

Post Views: 205
Tags: BSI
Previous Post

BNI Sukses Gelar National Conference Perdananya di Indonesia

Next Post

Vini Jr Jadi Cover EA Sports FC Mobile yang Banyak Fitur Menarilk

Next Post
Vini Jr Jadi Cover EA Sports FC Mobile yang Banyak Fitur Menarilk

Vini Jr Jadi Cover EA Sports FC Mobile yang Banyak Fitur Menarilk

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Janji Publik untuk Pendidikan Setara bagi Semua Anak: KPI 2025 Tutup dengan Komitmen Nasional Baru

Janji Publik untuk Pendidikan Setara bagi Semua Anak: KPI 2025 Tutup dengan Komitmen Nasional Baru

19 Mei 2025

Muhammad Arif Angga, Ketum APJII: Indonesia Digital Forum 2025 Sebagai Upaya Gotong Royong Membangun Masa Depan Ekosistem Digital Indonesia

Muhammad Arif Angga, Ketum APJII: Indonesia Digital Forum 2025 Sebagai Upaya Gotong Royong Membangun Masa Depan Ekosistem Digital Indonesia

19 Mei 2025

BOLDe Hadir di Jakarta Premium Outlets: Grand Opening dengan Promo dan Hadiah Menarik!

BOLDe Hadir di Jakarta Premium Outlets: Grand Opening dengan Promo dan Hadiah Menarik!

18 Mei 2025

Perfect Corp. Raih “AI Company of The Year”, Bukti Dedikasi Hadirkan Inovasi Teknologi AI dan AR

Perfect Corp. Raih “AI Company of The Year”, Bukti Dedikasi Hadirkan Inovasi Teknologi AI dan AR

18 Mei 2025

Agrinas Jaladri Berhasil Kawal Pembangunan Rusun Jagakarsa

Agrinas Jaladri Berhasil Kawal Pembangunan Rusun Jagakarsa

17 Mei 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt .6 Unit 3 Jl. TB Simatupang Kav. IS No. 01 Kel. Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.

Telp: 021-22702245
Handphone: 0816.900315
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine