Sabtu, 5 Juli 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Business

Ketika Otak Ditanami Chip: Mimpi, Maut, dan Masa Depan Manusia

23 Juni 2025
in Business
Ketika Otak Ditanami Chip: Mimpi, Maut, dan Masa Depan Manusia
0
SHARES
8
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Oleh: Budiawan, KAM Institute

Pada suatu pagi yang biasa, seorang ayah di Beijing duduk di ruang tunggu rumah sakit sambil menatap layar kecil yang menampilkan aktivitas otak anaknya.

Hari itu, anaknya menjadi manusia pertama di Tiongkok yang ditanami chip otak buatan. Bukan fiksi. Ini nyata. CNN dan Xinhua melaporkan hal yang sama: China telah sukses menanam chip ke otak manusia, mendahului Elon Musk dan perusahaannya yang lebih dulu menggembar-gemborkan masa depan manusia dan mesin.

Sebagian orang menyambut ini dengan tepuk tangan: revolusi telah datang! Sebagian lainnya bergidik: apakah ini awal dari kehancuran kehendak bebas?

“Teknologi bukan sekadar alat, ia adalah cermin nilai-nilai manusia.” — Yuval Noah Harari

Bagi Gen Z dan Alpha yang tumbuh bersama layar dan AI, berita ini mungkin tidak terasa asing. Tapi bagi orang tua yang masih mengantar anak ke sekolah setiap pagi, terbersit pertanyaan besar: masih perlukah sekolah jika pengetahuan bisa ditanamkan ke otak secara langsung?

Sekolah Bukan Sekadar Gudang Data

Dalam film The Matrix, Neo belajar kungfu hanya dengan mendownload program ke otaknya. Ilusi yang menggoda. Namun, otak manusia bukan hard disk. Proses belajar bukan sekadar mengisi ruang kosong dengan data, tapi juga menyusun ulang makna, melatih kesabaran, membentuk karakter, dan berinteraksi dengan nilai.

“Education is not the filling of a pail, but the lighting of a fire.” — William Butler Yeats

Sekolah adalah tempat jiwa bertumbuh. Di sana anak belajar gagal, bersosialisasi, bersaing, berdamai, dan mencintai. Chip otak bisa menanamkan informasi, tapi tidak bisa menanamkan hikmah. Ia tak mengenal air mata, kegigihan, atau keberanian moral.

Implikasinya jelas: kurikulum masa depan tak boleh hanya berisi “muatan akademik”. Ia harus melatih empati, etika, dan daya tahan. Justru di tengah gelombang teknologi, sekolah dan keluarga menjadi benteng terakhir pembentukan manusia seutuhnya.

Dunia Kerja: Akankah Karakter Dikodekan?

Bayangkan jika perawat cukup ditanam chip empati. Atau tentara ditanam chip untuk tidak takut. Terdengar praktis, tapi juga menyeramkan. Karakter manusia dibentuk dari cerita hidup, bukan konfigurasi algoritma.

Hari ini kita mulai melihat munculnya Brain-Computer Interface (BCI) dalam pelatihan militer, rehabilitasi medik, hingga produktivitas kerja. Tapi dunia kerja bukan hanya soal efisiensi. Karyawan yang unggul bukan hanya yang tahu, tapi yang bisa memahami konteks, bekerja dalam tim, mengelola konflik, dan berinovasi.

Perusahaan masa depan mungkin akan tergoda mengganti pelatihan dengan ‘instalasi memori’. Tapi sejatinya, inovasi lahir dari pengalaman hidup, bukan sekadar memori pasif. Steve Jobs tidak membangun Apple karena dia hafal teknologi, tapi karena ia memahami rasa, desain, dan intuisi pengguna.

Ekonomi dan Bisnis: Dari Kecerdasan Buatan ke Kecerdasan Hati

Secara ekonomi, BCI menjanjikan industri baru bernilai miliaran dolar: neuro-enhancement, super-employee, neuro-marketing, dan lain-lain. Negara-negara seperti China dan AS berlomba membangun keunggulan neuro-teknologis. Indonesia mau tak mau harus menyiapkan regulasi, etika, dan strategi.

Namun, jika bisnis hanya mengejar produktivitas berbasis chip, kita akan kehilangan esensi manusia dalam ekonomi. Ekonomi yang sehat tidak hanya digerakkan oleh kapital dan teknologi, tapi juga oleh trust, integritas, dan hubungan jangka panjang.

Strategi Bertahan: Tetap Merdeka di Tengah Ledakan Teknologi

Lalu, apa yang bisa kita lakukan sebagai orang tua, guru, pemimpin, atau warga biasa?

1. Kembangkan soft skills: empati, kreativitas, kerja sama, dan berpikir kritis menjadi pembeda manusia dari mesin.
2. Pahami teknologi, jangan alergi: mengenali potensi dan risiko chip otak akan membantu kita mengambil sikap bijak.
3. Teguhkan identitas dan nilai: pendidikan karakter harus menjadi fondasi dari setiap kebijakan pendidikan dan pelatihan.
4. Bangun regulasi yang adil: negara dan masyarakat sipil harus memastikan teknologi tidak menjajah hakikat manusia.
5. Perkuat komunitas dan spiritualitas: ketika segala hal bisa dipercepat oleh teknologi, maka kedalaman makna hidup justru menjadi kebutuhan utama.

“Dengan pengetahuan yang besar datang pula tanggung jawab yang besar.” — Spiderman (Uncle Ben), tapi juga relevan secara teologis dan etis.

Penutup: Chip atau Cinta?

Anak-anak kita boleh jadi hidup di dunia yang chip otak menjadi umum seperti kacamata. Tapi cinta orang tua, bimbingan guru, dan kehangatan komunitas tak tergantikan oleh koneksi nirkabel. Pendidikan sejatinya adalah perjalanan manusia untuk menjadi bijak, bukan hanya cerdas.

Mari rayakan sains, tapi jangan kehilangan rasa hormat pada jiwa manusia. Karena di akhir zaman chip, kita mungkin tetap akan bertanya: siapa yang akan kita percayai — algoritma, atau nurani?

—
Referensi

1. Harari, Y. N. (2017). Homo Deus: A Brief History of Tomorrow. Harper.
2. Musk, E. (2020). Neuralink progress update, summer 2020 \[Video]. YouTube.
3. Yeats, W. B. (n.d.). Quotes on education. In The Oxford Dictionary of Quotations.
4. CNN Indonesia. (2025, June 17). China tanam chip otak pertama, Elon Musk minggir. Retrieved from [https://www.cnbcindonesia.com](https://www.cnbcindonesia.com)
5. Gao, J., & Liu, Y. (2024). Ethical reflections on brain-computer interface in China. Journal of Neurotechnology and Ethics, 12(1), 45–60.

Post Views: 6,943
Tags: Chip
Previous Post

Perfect Corp. Hadirkan Rangkaian Solusi Teknologi Kecantikan & Fesyen Generasi Terbaru

Next Post

Neraca Biaya dan Kerugian dalam Perang Dua “Start‑up” Iran vs Israel

Next Post
Neraca Biaya dan Kerugian dalam Perang Dua “Start‑up” Iran vs Israel

Neraca Biaya dan Kerugian dalam Perang Dua “Start‑up” Iran vs Israel

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Kinerja Q1 2025: Astra Life Catatkan Pendapatan Premi Bruto Rp1,5 Triliun

Kinerja Q1 2025: Astra Life Catatkan Pendapatan Premi Bruto Rp1,5 Triliun

4 Juli 2025

Amanah Kelola Dana, Peserta Korporasi DPLK Syariah Muamalat Kian Meningkat

Amanah Kelola Dana, Peserta Korporasi DPLK Syariah Muamalat Kian Meningkat

4 Juli 2025

GPay dan Jaringan PRIMA Luncurkan Layanan QRIS Terintegrasi, Perluas Akses Pembayaran Digital

GPay dan Jaringan PRIMA Luncurkan Layanan QRIS Terintegrasi, Perluas Akses Pembayaran Digital

5 Juli 2025

DIBBA Tampilkan Koleksi Fall/Winter 2025 “Odyssey” di Ajang Thailand Fashion Week 2025

DIBBA Tampilkan Koleksi Fall/Winter 2025 “Odyssey” di Ajang Thailand Fashion Week 2025

4 Juli 2025

Huawei Tampilkan Perkembangan 5G-A dan Keunggulan AI Berbasis Skenario di MWC Shanghai 2025

Huawei Tampilkan Perkembangan 5G-A dan Keunggulan AI Berbasis Skenario di MWC Shanghai 2025

4 Juli 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt .6 Unit 3 Jl. TB Simatupang Kav. IS No. 01 Kel. Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.

Telp: 021-22702245
Handphone: 0816.900315
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine