Jumat, 18 Juli 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Business

Majalah Business Asia Gelar Indonesia Strategic HSE Seminar 2025, Peringati  Bulan K3 Nasional

21 Februari 2025
in Business
Majalah Business Asia Gelar Indonesia Strategic HSE Seminar 2025, Peringati  Bulan K3 Nasional
0
SHARES
89
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Jakarta, Business Asia – Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan aspek fundamental dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, produktif, dan manusiawi. Peningkatan angka kecelakaan kerja dalam beberapa tahun terakhir menekankan pentingnya penerapan budaya K3 di setiap institusi dan sektor industri.

Bulan K3 Nasional, yang diperingati mulai 12 Januari hingga 12 Februari setiap tahun, menjadi momentum penting untuk memperkuat komitmen kolektif dalam membangun budaya K3 yang unggul dan berdaya saing. Selain itu, dalam rangka meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan terhadap pentingnya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang berkelanjutan sebagai strategi untuk mendukung produktivitas nasional.

Majalah BusinessAsia Indonesia menggelar Indonesia Strategic HSE Seminar atau disingkat  ISHS 2025  dalam rangkaian kegiatan menuju penghargaan bergensi  Indonesia Quality, Health, Safety, and Environment (QHSE) Award (IQSA Award 2025).  Seminar yang bertemakan  “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan SMK3 untuk Meningkatkan Produktivitas Nasional,” ini menghadirkan keynote speaker atau pembicara kunci adalah  Menteri Ketenagakerjaan Yassierli  serta Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo.

Gelaran ISHS 2025  ini juga menghadirkan sejumlah ahli K3 sebagai nara sumber, seperti Prof. Indri Hapsari Susilowati, dan Prof Dr Robiana Modjo. Keduanya adalah  Guru besar UI bidang K3. Selain itu, ada juga     Ganis Ramadhani (Mantan  Direktur Komersial Sucofindo), Rocky Sasabone,  Manager HSSE  Husky-CNOOC Madura Limited serta Pakar Ketenagakerjaan yang juga advokat Lia Alizia.  Pembicara lainnya yang tak kalah pentingnya seperti , Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Roswita Nilakurnia dan Direktur Bina Pengujian K3 Ditjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker RI Drs Muhamad Idham. Kegiatan seminar ini dimoderator oleh Fetrina Lestari selaku Pembimbing Kesehatan Kerja di RS Persahabatan.

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli  yang diwakili oleh Direktur Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemnaker – Drs. Muhamad Idham, MKKK,  dalam sambutannya  menekankan bahwa penerapan K3 tidak hanya bermanfaat untuk keselamatan dan kesehatan pekerja, tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas kerja. Selain itu, penerapan K3 yang baik dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang sering kali menjadi tantangan di dunia industri.   Karena itu, Kementerian   menghimbau kepada seluruh industri di Indonesia untuk menerapkan K3 secara konsisten.

“Kami juga telah menyediakan panduan tentang Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang dapat dijadikan acuan. Kemnaker juga  telah memiliki berbagai regulasi terkait K3 dan SMK3. Regulasi ini mencakup aspek pengujian, pemantauan, dan penciptaan lingkungan kerja yang aman dan sehat,” ujarnya.

Sementara itu,  Pimpinan Redaksi Majalah Business Asia Indonesia, Juanda Jafar  mengatakan,  kegiatan seminar ini bertujuan unutk   meningkatkan pemahaman pentingnya budaya K3 dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.

‘Kami ingin memotivasi pemerintah, industri, dan masyarakat untuk aktif berkolaborasi dalam membangun ekosistem K3 yang kuat. Mengembangkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penerapan SMK3. Mendorong penggunaan teknologi dan inovasi untuk mendukung pelaksanaan K3. Menurunkan angka kecelakaan kerja secara signifikan melalui implementasi kebijakan dan pengawasan yang lebih efektif,” tutupnya.

Pada seminar tersebut, GM HSE Husky CNOOC Madura Limited (HCML) Rocky Sasabone sebagai guest speaker memaparkan penerapan SMK3 di lingkungan HCML, perusahaan minyak dan gas di bawah SKK Migas dengan area operasi di Selat Madura, Jawa Timur.

HCML menerapkan lima larangan dan Lima Langkah bagai semua pekerja agar: Jangan kerjakan kalau risiko pekerjaan belum dinilai. Jangan kerjakan kalau pengendalian risiko K3 belum disiapkan dengan baik. “Selanjutnya, jangan kerjakan kalau peralatan keselamatan belum siap. Jangan kerjakan kalau kondisi aman belum terbentuk. Terakhir jangan kerjakan kalau kemampuan pekerjaan dengan aman belum didapatkan,” tuturnya.

Rocky pun berpesan agar dalam melaksanakan pekerjaan jangan mengabaikan keamanan (safety). “Kadang menurut orang lapangan, pekerjaan ini penting sekali, tapi apakah sudah mengikuti kaidah safety atau belum. Kalau belum, lebih bagus kita tunda. Kalau kita tunda sebenarnya itu lebih menghemat banyak. Kalau ada kecelakaan imbasnya akan sangat besar,” tuturnya.

Sedangkan Direktur Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kemnaker – Drs. Muhamad Idham, MKKK dalam kesempatan ini menyampaikan, bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bukan hanya kewajiban hukum, tetapi investasi bagi keberlanjutan bisnis.

Idham lalu menyampaikan tentang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja di industri. Menurutnya, pertama, mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kedua, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Ketiga, memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar nasional serta internasional. Serta yang keempat, menjaga reputasi perusahaan dan meningkatkan daya saing perusahaan.

Menurut Idham, implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang efektif membutuhkan kolaborasi dari semua pihak. “Perusahaan perlu terus berinovasi dalam penerapan teknologi untuk meningkatkan keselamatan kerja,” demikian himbaunya.

Dalam kesempatan seminar ISHS 2025 ini, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan – Anggoro Eko Cahyo yang diwakili oleh Isnavodiar Jatmiko, Deputi Operasional dan Kanal Layanan BPJS Ketenagakerjaan menyampaikan, bahwa kecelakaan kerja di Indonesia berdasarkan report yang masuk di sepanjang tahun 2024 menunjukkan tren yang terus meningkat. Seiring dengan peningkatan kepersertaan yang saat ini sudah mencapai 45 juta, kasus kecelakaan kerjanya meningkat. Pada tahun 2024 saja, kasus yang BPJS Ketenagakerjaan  layani mencapai 642 ribu, artinya dalam sehari itu BPJS Ketenagakerjaan melayani rata-rata ada 1200 kasus.

“Dalam konteks ini, kami mendorong terus kepada perusahaan untuk terus secara tertib melaporkan kecelakaan kerja di BPJS Ketenagakerjaan, supaya kami dapat memberikan manfaat yang lebih optimal kepada peserta. Serta satu hal lagi, ada ketentuan baru yang sudah muncul dan sudah keluar, dan perlu untuk kita antisipasi bersama, untuk melaporkan penyakit akibat kerja kepada BPJS Ketenagakerjaan, karena satu, akses yang belum dilaporkan itu, dan utilisasi yang masih sangat rendah itu penyakit akibat kerja. Dalam kesempatan ini nanti kami akan update, penyakit akibat kerja ini  yang sebelumnya hanya bisa dilaporkan  oleh perusahaan, kemudian bisa juga dilaporkan oleh pekerja,  atau bahkan dokter yang merawat di rumah sakit,” jelasnya.

Menurut Anggoro, dengan adanya perlindungan terhadap pekerja, resiko finansial akibat kecelakaan kerja dapat diminimalkan, sehingga kelangsungan usaha dapat terjaga. “Dengan kata lain BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya  melindungi tenaga kerja, tapi kami juga berkomitmen penuh menciptakan iklim usaha yang lebih baik dan berkelanjutan,” demikian tutupnya.

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia – Prof. Dr. Robiana Modjo, S.K.M., M.Kes dalam seminar ini mengatakan, bahwa kesehatan kerja adalah pilar utama dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Kesehatan kerja memainkan peran penting dalam mewujudkan visi Indonesia emas 2045 melalui tujuannya untuk mencapai status berpenghasilan tinggi dan kemiskinan mendekati nol,” jelas Robiana.

Menurut Robiana, kesehatan kerja bukan hanya inisiatif yang reaktif, tetapi merupakan strategi esensial untuk mencapai kesejahteraan holistik pekerja dan keberlanjutan ekonomi. “Dengan berkolaborasi dan berinovasi dalam kesehatan kerja, selain memenuhi tanggung jawab moral kita juga membangun fondasi yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan inklusif di masa depan,”  demikian tutup Robiana Modjo.

Pada kesempatan tersebut, Advokat dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan, Lia Alizia menyampaikan bahwa seminar ini sangat penting sebagai media untuk mensosialisasikan K3. Kegiatan seperti ini harus dilaksanakan secara kontinu karena K3 merupakan jantungnya perusahaan, terutama pada peningkatan sumber daya manusia.

Menurutnya, upaya pencegahan kecelakaan kerja sangat diperlukan. Selain itu UU Ketenagakerjaan mewajibkan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). “Kesadaran K3 memang sudah ada tetapi belum memadai. Saat ini yang perlu ditingkatkan adalah sumber daya manusia karena untuk pelaksanaannya diperlukan satu SOP (Standard Operating Procedure) untuk pencegahan K3,” tuturnya.

Sebagai advokat, Lia melihat akibat hukum dari adanya atau tidak adanya SMK3 karena dari peraturan itu yang berkewajiban menjaga K3 adalah pemerintah, perusahaan dan pekerjaan. SMK3 ini harus diterapkan oleh perusahaan dengan karyawan di atas 100 orang atau di bawah 100 orang tetapi memiliki potensi bahaya kerja yang tinggi.

Post Views: 6,709
Tags: Business Asia
Previous Post

BSI Raih Penghargaan sebagai Best Islamic Custody Bank

Next Post

Shopee Hadirkan Kampanye Favorit Shopee Big Ramadan Sale (BRS), Kesempatan UMKM dan Brand Lokal Bersinar

Next Post
Shopee Hadirkan Kampanye Favorit Shopee Big Ramadan Sale (BRS), Kesempatan UMKM dan Brand Lokal Bersinar

Shopee Hadirkan Kampanye Favorit Shopee Big Ramadan Sale (BRS), Kesempatan UMKM dan Brand Lokal Bersinar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

GrabAds Antar Hansaplast ke Panggung Asia dan Top of Mind Konsumen

GrabAds Antar Hansaplast ke Panggung Asia dan Top of Mind Konsumen

18 Juli 2025

Bank Muamalat Tambah Fitur-Fitur Baru di Muamalat DIN

Bank Muamalat Tambah Fitur-Fitur Baru di Muamalat DIN

18 Juli 2025

Jabra Luncurkan PanaCast 40 VBS: Video Bar Android untuk Ruang Meeting Kecil

Jabra Luncurkan PanaCast 40 VBS: Video Bar Android untuk Ruang Meeting Kecil

18 Juli 2025

Semen Merah Putih dan KPN Corp Peduli Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Semen Merah Putih dan KPN Corp Peduli Pendidikan Inklusif Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

17 Juli 2025

Blackmores Luncurkan Ultimate Vibrant Skin dengan Glutathione Tinggi untuk Kulit Sehat dan Cerah dari Dalam

Blackmores Luncurkan Ultimate Vibrant Skin dengan Glutathione Tinggi untuk Kulit Sehat dan Cerah dari Dalam

17 Juli 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt .6 Unit 3 Jl. TB Simatupang Kav. IS No. 01 Kel. Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.

Telp: 021-22702245
Handphone: 0816.900315
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine