Ketua Umum HIFDI dr. Zaenal Abidin, M.HKes dalam pengantarnya mengatakan seminar ini dilatarbelakangi kasus obesitas pada anak yang mengalami tren meningkat belakangan ini. “Kondisi ini perlu mendapat perhatian serius mengingat obesitas pada anak dapat memicu komplikasi berbagai penyakit. Sebut saja diabetes melitus, jantung, hipertensi, dan lainnya ketika anak menjadi dewasa,” ucapnya.
Kegiatan seminar yang dibuka oleh Sekjen PB IDI dr. Ulul Albab, Sp.Og tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke-60. Hadir 4 narasumber yang saling melengkapi dan menguatkan yakni ahli gizi klinik dr Tirta Prawita Sari, Sp.Gk, M.Sc, Wakil Ketua KPAI Dr. Jasra Putra, pakar Jaminan Sosial Ahmad Ansyori, dan dr. Agustina Kadaristiana, Sp.A, M.Sc.
Dalam paparannya, dr Agustina Kadaristiana menjelaskan obesitas pada masa anak-anak jika bertahan hingga masa dewasa akan cenderung berkembang menjadi penyakit kronis seperti diabetes melitus, penyakit jantung, pembuluh darah, dan lainnya. “Gemuk yang kemudian menjadi obesitas sangat berbahaya untuk kesehatan anak di masa dewasanya,” kata dr Agustina, dokter spesialis anak Klinik Utama Airlangga itu.
Karena itu, deteksi dan pencegahan dini terhadap obesitas pada anak menjadi penting. Orang tua harus memahami apakah kegemukan pada anaknya mengarah ke obesitas. Riset menunjukkan sekitar 55 persen obesitas pada usia anak akan menjadi obesitas pada usia remaja, 80 persen obesitas pada remaja akan bertahan hingga dewasa dan saat usia 30 tahun, 77 persen masih mengalami obesitas.
Ahmad Ansyori, Pokja Kesehatan KPAI yang juga pakar jaminan sosial, menilai obesitas berdampak terhadap tumbuh kembang anak, terutama aspek perkembangan psikososial. “Anak obesitas berpotensi mengalami berbagai penyakit yang menyebabkan kematian antara lain penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, dan lain-lain,” tutur Ansyori.
Ia juga mengingatkan adanya tren peningkatan prevalensi obesitas pada anak di Indonesia. Global Nutrition Report (2020) melaporkan kejadian obesitas pada anak kurang dari 5 tahun di Indonesia menunjukkan data yang signifikan.
Pada 2000 terdapat 15 % anak mengalami obesitas, meningkat dibanding tahun 2018 yang mencatat 8 persen. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan prevalensi balita gemuk atau obesitas menurut BB/TB pada anak usia 0-59 bulan sebesar 13,6%.