Dalam upaya mencapai target Indonesia sebagai salah satu pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia, Agung Sedayu Group dan Salim Group telah membangun Islamic Financial Centre sebagai tempat sinergi seluruh kekuatan keuangan Syariah di Indonesia.
Hal itu untuk mewujudkan cita-cita menjadikan Jakarta sebagai International Shariah Financial Hub (Pusat Keuangan Syariah Internasional).
Upaya tersebut disambut positif Wakil Presiden – Ma’ruf Amin saat meresmikan Topping Off bangunan gedung Menara Syariah di Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Jakarta, Selasa (23/2).
“Menara ini dibangun berlandaskan niat mulia, untuk menghadirkan Pusat Keuangan Syariah pertama di Indonesia. Nantinya, kita harapkan pula agar menjadi yang terbesar di Asia Tenggara,” saat memberikan sambutan di acara Topping Off ini.
Selain itu, lanjut Wapres, keberadaan bangunan ini akan mendukung Indonesia menjadi Islamic Finance Hub yang akan memainkan peranan penting dalam industri keuangan syariah dunia.
Sementara itu, Presiden Direktur Agung Sedayu Group – Nono Sampono dalam kesempatan ini menyatakan, cita-cita untuk mewujudkan Jakarta menjadi Pusat Keuangan Syariah Internasional merupakan tantangan dan memerlukan konsolidasi dari seluruh stakeholders keuangan syariah Indonesia yang meliputi Regulator (OJK, BI, Kementerian Keuangan dan Kementerian lain terkait) dan sejumlah asosiasi seperti Asosiasi Ahli Syariah: KNEKS, MES, IAEi dan lainnya, serta Pelaku industri syariah seperti Perbankan, IKNB, Pasar Modal,Lembaga Jasa Keuangan Khusus Syariah, LKMS dan lainnya.
“Dengan bersatunya kekuatan semua stakeholders tersebut, Insya Allah Indonesia akan menjadi salah satu Pusat Keuangan Syariah Dunia yang diperhitungkan selain Dubai, Bahrain, Doha, Riyadh, Istambul dan Kuala Lumpur,” kata Nono Sampono.
Corporate Marketing Director Agung Sedayu Group – Evelina Setiawan menambahkan, Indonesia dengan jumlah penduduk Muslim yang terbesar di dunia, sudah sepantasnya mempunyai suatu pusat ekonomi dan keuangan syariah internasional.
“Kita harapkan Indonesia semakin dikenal dengan mempunyai icon atau landmark pusat ekonomi dan keuangan syariah terbesar di PIK 2 ini. PIK 2 memang akan menjadi pusat keuangan terbesar di Indonesia. Nantinya ke depannya, bisa menjadi pusat keuangan syariah terbesar di Asia Tenggara dan seterusnya mungkin di dunia,” jelas Evelina Setiawan.
Menurut Evelina Setiawan, selain Menara Syariah, nanti akan dikembangkan juga kawasa bisnis dan komersial keuangan syariah di lokasi PIK 2 ini. “Nanti akan kita siapkan juga supermarket halal sekitar 2000 meter persegi. Kemudian industri turunan halal akan disiapkan juga,” tambahnya.
Tahap awal pengembangan Islamic Financial Centre adalah pembangunan Menara Syariah, yaitu dua bangunan kembar dengan luas bangunan 100.000 m2 dan akan menampung sekitar 5.000 pekerja. Pada hari ini 23 Agustus 2022, Menara Syariah akan dilakukan peresmian Topping Off oleh Wakil Presiden RI Bapak Ma’ruf Amin dan selanjutnya diharapkan akan selesai tuntas pada Februari 2023.
Menara Syariah dikembangkan oleh PT Fin Centerindo Satu, sebuah perusahaan joint-venture antara Agung Sedayu Group, Salim Group, PT Fin Centerindo Dua dan Matrix Concepts Malaysia. Pembangunan menara kembar dimulai pada awal 2021 dan telah menghabiskan dana sekitar Rp3,4 triliun.
PIK 2 sendiri adalah mahakarya Agung Sedayu Group dan Salim Group di bawah bendera PIK 2 Sedayu Indo City. PIK 2 akan dikembangkan di atas lahan seluas 2.650 hektar yang terdiri dari area residental, komersial, dengan berbagai fasilitas pendidikan, kesehatan, rekreasi, olahraga dan sosial-keagamaan, termasuk. PIK 2 juga akan memiliki Pusat Keuangan Syariah International dan Keuangan International di area seluas 23,5 Hektar.
Presiden Direktur Agung Sedayu – Nono Sampono menjelaskan, dengan dukungan pendanaan dari investor dalam dan luar negeri, proyek infrastruktur keuangan ini direncanakan dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 10 tahun, dengan total 45 gedung bernilai sekitar Rp70 trilliun (US$ 5 miliar).