IQSA 2024 adalah sebuah ajang penghargaan yang berfokus pada bidang Quality, Safety, Health and Environment (QHSE) dan diperuntukkan bagi sektor industri di Indonesia. Ajang ini diselenggarakan oleh Majalah Business Asia Indonesia bekerjasama dengan Forum QHSE BUMN Konstruksi.
IQSA 2024 sendiri diselenggarakan dengan tujuan mendorong para pelaku industri di Indonesia untuk mengimplementasikan aspek QHSE dengan baik dan benar serta berkelanjutan demi terciptanya operasi yang ekselen (operation excellent) di perusahaannya masing-masing, dan dalam skala lebih luas demi terwujudnya budaya K3 di Indonesia.
Ajang IQSA 2024 kini telah memasuki tahap penjurian. Peserta penjurian yang pertama adalah PT Hutama Karya (Persero). Dalam acara Penjurian IQSA 2024 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta pada 20 Agustus 2024, tim dari Hutama Karya menghadirkan; Rias Nur Wulandari – VP HSSE, Slamet Riyadi – Expert, dan Ayu Wandana – PJ. Analyst, untuk mempresentasikan penerapan QHSE di perusahaan kepada para dewan juri.
Sementara bertindak sebagai Dewan Juri IQSA dalam acara penjurian ini adalah; Ir Satrio Pratomo, MAppSc, Dr Ir Supandi Syarwan, MM., Gunawan, SKM., dan Drs Hasanuddin. Dalam acara ini turut hadir Ketua Dewan Juri IQSA 2024, Ir. Subkhan, S.T, M.PSDA, IPU, Asean Eng.
Dalam presentasi di depan Dewan Juri IQSA 2024, tim dari Hutama Karya menjelaskan, bahwa PT Hutama Karya (Persero) sangat concern terhadap penerapan aspek QHSE di perusahaan. “Kami sangat concern dengan penerapan QHSE yang optimal di perusahaan,” jelas VP HSSE PT Hutama Karya (Persero) – Rias Nur Wulandar.
Concern yang kuat tersebut, menurut Rias, tercermin didalam salah satu visi Hutama Karya, khususnya visi ketiga yang berbunyi; Membangun kapasitas dan kapabilitas korporasi yang berkesinambungan melalui pemantapan human capital dan financial capital, serta menciptakan safety culture di lingkungan perusahaan.
Kemudian, lanjut Rias, komitmen kuat penerapan QSHE di Hutama Karya juga tertuang dalam kebijakan dan implementasi perusahaan. Di perusahaan Hutama Karya terdapat kebijakan tersendiri mengenai QSHE yaitu Kebijakan QHSSEMS. Rincian kebijakan QHSSEMS terdiri dari: Pertama, Kebijakan SMAP. Kedua, Kebijakan QHSSEMS & RTSMS. Ketiga, Kebijakan Khusus QHSSEMS & RTSMS. Dan keempat, Kebijakan Sistem Manajemen Pengamanan.
Menurut Rias, kebijakan dan implementasi QHSE di Hutama Karya adalah compliance dengan Standard for QHSSEMS yang berlaku di Indonesia maupun internasional, diantaranya; UU No. 14 Tahun 2021 Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi. Kemudian, PP No. 50 Tahun 2012 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berikutnya, Perpol No. 7 Tahun 2019 Sistem Manajemen Pengamanan, Selanjutnya, Permen PUPR No. 9 Tahun 2021 Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan. Kemudian ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu, ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan, ISO 45001:2018 Sistem Manajemen K3. ISO 39001:2012 Sistem Manajemen Keselamatan Lalu Lintas Jalan.
Rias lalu menjelaskan, di Hutama Karya terdapat divisi khusus mengenai QHSSE yang langsung berada dibawah Wakil Direktorat Utama. Peran top management juga sangat concern terhadap penerapan QHSEE di perusahaan, missal kehadiran top management dalam acara FGD, juga dalam rapat koordinasi QHSSE grup yang dilaksanakan setiap triwulan (tiga) bulan sekali dengan peserta : Wakil Direktur Utama dan perwakilan QHSSE seluruh unit kerja Hutama Karya Group.
Di Hutama Karya juga selalu dilakukan Improvement Digitalisasi QHSSE. Kemudian terdapat Knowledge Management System, yang menyediakan menu untuk knowledge terkait QHSSE dan KOPI HUTAMA QHSSE (Komunitas Praktisi) sebagai sharing session dan knowledge transfer QHSSE melalui platform digital.
Lebih lanjut dijelaskan Rias, Hutama Karya juga membangun Learning Center dengan tujuan pengembangan kompetensi terkait HSE, kemudian menjaga keberlanjutan HSE Culture di Hutama Karya, memperkuat transfer knowledge dari karyawan ke karyawan/pekerja di lapangan, dan mendevelop HSE Learning Center secara terintegrasi.
Hutama Karya juga mempresentasikan inovasi dan program kerja unggulan yaitu keselamatan pengguna melalui Eco Green. Inovasi yang dilakukan adalah HK Tower menerapkan konsep desain dan operasional gedung berbasis hijau yang ramah lingkungan. Selain itu, HK Tower juga telah menerapkan konservasi energi dengan menggunakan energi terbarukan dari solar cell. Dengan menerapkan konsep bangunan hijau, ternyata HK Tower berhasil menghemat energi sebesar 2.275.789,00 kWh/tahun.
Dewan Juri IQSA 2024 sangat mengapresiasi concern dan komitmen PT Hutama Karya (Persero) didalam penerapan QHSE selama ini di perusahaan, yang dinilai oleh Dewan Juri sudah baik dan layak diberikan apresiasi. Namun dewan juri berpesan, agar perusahaan tidak berpuas diri, dan tetap harus terus meningkatkan lagi penerapan QHSE agar semakin baik lagi ke depannya.