IQSA 202, sebuah ajang penghargaan yang berfokus pada bidang Quality, Safety, Health and Environment (QHSE) dan diperuntukkan bagi sektor industri di Indonesia, kini telah memasuki tahap penjurian.
Ajang yang diselenggarakan oleh Majalah Business Asia Indonesia bekerjasama dengan Forum QHSE BUMN Konstruksi ini sudah memasuki minggu yang kedua di tahap penjurian.
IQSA 2024 sendiri diselenggarakan dengan tujuan mendorong para pelaku industry di Indonesia untuk mengimplementasikan aspek QHSE dengan baik dan benar serta berkelanjutan demi terciptanya operasi yang ekselen (operation excellent) di perusahaannya masing-masing, dan dalam skala lebih luas demi terwujudnya budaya K3 di Indonesia.
Untuk penjurian kali ini, hadir PT Rumah Sakit PELNI. Dalam acara Penjurian IQSA 2024 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta pada 27 Agustus 2024, PT Rumah Sakit PELNI menghadirkan; drg. Ary Setyo Nugroho, MPH – Direktur Utama PT Rumah Sakit PELNI, Dr. Berril Fanny Causari – VP QHSSE, Dr. Jovita Krisita, MKK, Sp. OK – PIC Aspek Health QHSSE RS PELNI, Amelia Lutfi Fauziah, SKM- PIC Aspek Health QHSSE RS PELNI, Dumadi, SKM, MM, MARS – Ahli K3 Umum, dan Rachmawati Putri P, AMd.K.L – Ahli K3 Umum lingkungan kerja.
Sementara bertindak sebagai Dewan Juri IQSA dalam acara penjurian ini adalah; Dr. Riswahyuni Widhawati,M.Si,CPT, Beny Cahyadi, Ir Satrio Pratomo, MAppSc, dan Drs. Hasanuddin.
Dalam presentasi di depan Dewan Juri IQSA 2024, drg. Ary Setyo Nugroho, MPH – Direktur Utama PT Rumah Sakit PELNI mengungkapkan, Rumah Sakit PELNI sangat concern menerapkan QHSSE di lingkungan perusahaan secara optimal.
Pentingnya penerapannya QHSEE di Rumah Sakit PELNI antara lain salah satu indikasinya adalah; Struktur Organisasi QHSSE Rumah Sakit PELNI adalah berada langsung di bawah Direktur Utama RS PELNI. Tim ini dipimpin oleh VP QHSSE.
Dalam implementasi QHSSE di Rumah Sakit PELNI terdapat korelasi antara Budaya Perusahaan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptof, Kolaboratif) dengan HSEE. Rinciannya adalah sebagai berikut;
Amanah, melaporkan setiap insiden atau potensi bahaya tanpa menutup-nutupi informasi atau mengabaikan masalah.
Kompeten, secara rutin mengikuti pelatihan HSSE untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam menangani situasi darurat, menggunakan alat pelindung diri, dan mengelola risiko di tempat kerja
Harmonis, bekerja sama untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan mendukung, di mana setiap orang merasa nyaman untuk berbagi kekhawatiran terkait keselamatan dan kesehatan.
Loyal, setia mematuhi semua pedoman HSSE, bahkan ketika tidak diawasi, dan memprioritaskan kepentingan keselamatan dan kesehatan perusahaan di atas kepentingan pribadi.
Adaptif, siap untuk merespon perubahan situasi dengan cepat, misalnya dalam keadaan darurat, dan tetap tenang serta efektif di bawah tekanan.
Kolaboratif, aktif terlibat dalam tim HSSE dan berkolaborasi dengan departemen lain untuk memastikan bahwa semua aspek HSSE diperhatikan dalam setiap proyek.
Rumah Sakit PELNI juga berkomitmen menyediakan anggaran dan secara kontinyu merealisasikan Pelatihan K3.
Selain itu, Rumah Sakit PELNI menerapkan HSSE Golden Rules di perusahaan. Setiap insan atau individu di perusahaan PT RS PELNI adalah merupakan HSE Personel, yang siap melakukan; Patuh-patuh pada setiap peraturan, rambu dan standar operating procedure yang telah ditetapkan. Intervensi-siap mengintervensi bila menemukan hal yang tidak berjalan dengan semestinya. Kenali dan pahami setiap potensi bahaya, dan hentikan sementara setiap pekerjaan yang tidak sesuai procedure keamanan. Serta Peduli-selalu peduli pada keadaan sekitar, segera ingatkan bila ada hal-hal yang tidak berjalan dengan semestinya. Selalu peduli pada rekan kerja, jangan abaikan keadaan yang dapat merugikan dan membahayakan orang lain.
HSE Golden Rules tersebut dilakukan dimanapun karyawan berada, baik di lingkungan perusahaan atapun diluar, sejak berangkat kerja hingga kembali ke rumah, lindungi orang di sekitar kita dari potensi bahaya yang bisa terjadi setiap saat agar tercipta zero fatality.
Komitmen RS PELNI didalam menerapkan QHSSE secara optimal dilakukan di semua lini, bahkan juga terhadap karyawan baru. Terdapat Pelaksanaan Pelatihan K3RS dan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi pada orientasi umum (employee induction) yang wajib bagi setiap pegawai baru di lingkungan PT Rumah Sakit PELNI.
Presentasi PT Rumah Sakit PELNI kemudian berlanjut dengan pemaparan Strategi Mendukung Kebijakan K3 PT Rumah Sakit PELNI. Strategi perusahaan mendukung Visi dan Misi PT Rumah Sakit PELNI dan strategi terkait K3, tertuang dalam Key Performance Indicators (KPI) VP QHSSE PT Rumah Sakit PELNI.
Indikator kinerja-nya adalah; Pertama, terlaksananya updating laporan mutu dan manajemen resiko TOP 10 Risk secara administrasi tepat waktu. Kedua, tercapainya pengelolaan mitigasi risiko TOP 10 Risk Perusahaan. Ketiga, tercapainya target pembelajaran 200 jam/tahun. Keempat, tercapainya zero fatality pada kecelakaan kerja. Kelima, program pencegahan potensi bahaya di lingkungan kerja. Keenam, MCU karyawan di Area Beresiko sesuai dengan Program P2K3. Dan ketujuh, pencapaian program transformasi Clinical Excellence.
Di Rumah Sakit PELNI juga terdapat Program Digitalisasi dan Ramah Lingkungan Terkait K3. Program ini terurai dalam; Digitalisasi terpadu untuk sistem layanan kepegawaian dan dokumentasi (HRIS), kemudian Digitalisasi Terpadu untuk Sistem Pengelolaan Prosedur & e-Learning, berikutnya Digitalisasi asuhan terpadu rekam medis dalam pelayanan pasien (PHIS V2), dan Lingkungan Kerja Hijau untuk Menciptakan Kenyamanan dan Kesehatan Kerja. Terdapat pula Surat Edaran Komitmen Pelaksanaan Penghematan Energi di Lingkungan PT RS PELNI.
Komitmen Rumah Sakit PELNI didalam menerapkan QHSSE secara optimal juga tercermin dari RS PELNI yang selalu melakukan tindak lanjut/perbaikan dalam upaya meningkatkan Kinerja K3. Rumah Sakit PELNI juga selalu melakukan rapat koordinasi harian, bulanan dan triwulan dengan pembahasan QHSSE.
Rumah Sakit PELNI juga selalu melakukan Monitoring Kinerja Quality yang dilakukan setiap bulan melalui pencapaian KPI VP QHSSE PT RS PELNI.
Tak hanya itu, RS PELNI melakukan Inovasi dan Green Program terkait K3 PT Rumah Sakit PELNI. Karena RS PELNI berkomitmen untuk menerapkan Green Hospital sebagai wujud dukungan atas inisiatif global untuk mengurangi dampak kerusakan lingkungan hidup di bidang kesehatan dan mengadvokasi kebijakan yang mendukung kesehatan lingkungan dan masyarakat.
Inovasi dan Green Program terkait K3 PT Rumah Sakit PELNI antara lain; Pemilahan sampah di area public, Pemilahan sampah infeksius dan non infeksius, Cleaning service membersihkan area RS dengan alat pelindung diri lengkap, Agenda internal tidak menggunakan air minum kemasan namun gelas dan tumbler. Juga terdapat Reverse Vending Machine yang mendukung pemilahan sampah botol plastik bekas untuk jadi barang berguna.
Kemudian, terdapat himbauan hemat energi, panel surya, biopori, dan himbauan hemat air. Selanjutnya, penggunaan kertas dikurangi dengan cara menggunakan PHIS dan E-Office untuk berbagai administrasi yang dilakukan di Rumah Sakit. Juga dengan menggunakan kertas yang berukuran lebih kecil dan kertas bekas yang masih bisa digunakan.
Penggunaan kembali jerigen bekas HD menjadi safety box. Kemudian, proses pengolahan limbah plabot menjadi limbah non infeksius dan siap didaur ulang. Wadah pembuatan kompos. Serta pemilahan sampah botol plastik sebagai bagian dari green culture.
Rumah Sakit PELNI juga melakukan pemantauan pegawai sakit yang dilakukan setiap bulan dan ditindaklanjuti secara bertahap. Sepanjang semester 1 tahun 2024 terjadi tren penurunan sebanyak 11,33%
Divisi QHSSE juga secara rutin melakukan tinjauan terhadap data kesehatan pegawai. Dari keseluruhan data tersebut, gambaran yang saat ini ada sebagian besar sakit yang bersifat ringan (non kronik), sehingga upaya akselerasi capaian produktivitas lebih optimal dan kualitas hidup pegawai lebih baik.
Dewan Juri IQSA 2024 sangat memberi apresiasi dan merespon positif komitmen Rumah Sakit PELNI selama ini didalam implementasi QHSSE di perusahaan, yang dinilai oleh Dewan Juri sudah baik. Dewan juri pun berpesan, agar Rumah Sakit PELNI terus meningkatkan lagi penerapan QHSEE tersebut, agar semakin baik lagi untuk ke depannya.
Pihak Rumah Sakit PELNI pun menyampaikan terima kasih kepada para dewan juri atas rekomendasi yang diberikan. Masukan yang ada akan dipergunakan guna semakin baiknya penerapan QHSSE di lingkungan perusahaan PT Rumah Sakit PELNI.