IQSA 2024 adalah sebuah ajang penghargaan yang berfokus pada bidang Quality, Safety, Health and Environment (QHSE) dan diperuntukkan bagi sektor industri di Indonesia. Ajang ini diselenggarakan oleh Majalah Business Asia Indonesia bekerjasama dengan Forum QHSE BUMN Konstruksi.
IQSA 2024 kini telah memasuki tahap penjurian di minggu yang keempat. Peserta penjurian IQSA 2024 berikutnya adalah PT Hakaaston.
PT Hakaaston (HKA) adalah anak perusahaan dari perusahaan milik negara PT Hutama Karya (Persero), didirikan pada tahun 2010 dengan lini bisnis awalnya berfokus pada produksi Hotmix. Seiring dengan pertumbuhan bisnis Grup HK, HKA mengalami transformasi dan kini dipercayakan sebagai perusahaan Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol.
Dalam acara Penjurian IQSA 2024 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta pada Selasa, 10 September 2024, PT Hakaaston menghadirkan, Totok Subiantara-Kepala Departemen QHSSE dengan didampingi oleh jajarannya yaitu; Imas Nurlaela-Ananlyst Bidang QHSSE I (Ruas Tol), Widiyanto Suryatri-Analyst Bidang HSSE II (Unit Produksi), Ricka Puspita Sari-Officer HSSE, Muklas Bayu Aji-Officer Quality.
Sementara itu untuk para Dewan Juri IQSA 2024 yang bertugas adalah Prof Indri Hapsari Widyawati, Beny Cahyadi dan Drs. Hasanuddin.
Kepala Departemen QHSSE PT Hakaaston – Totok Subiantara menjelaskan, bahwa PT Hakaaston berkomitmen menerapkan aspek QHSE secara maksimal di perusahaan. “Penerapan Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan merupakan kewajiban dan kebutuhan perusahaan,” jelas Totok Subiantara kepada para Dewan Juri IQSA 2024.
Komitmen tersebut menurut Totok tertuang di dalam Kebijakan Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SM-MK3L) dan Sistem Manajemen Keselamatan Lalu Lintas Jalan (SM-KLLJ) PT Hakaaston.
Dalam kebijakan perusahaan tersebut pada paragraf satu tertulis; Pemenuhan ketentuan perundangan dan persyaratan lain termasuk Standar Nasional Indonesia (SNI) yang relevan serta pengendalian risiko dan peluang untuk pencapaian tujuan dan konteks perusahaan sesuia dengan proses bisnis perusahaan guna memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan serta tercapainya kepuasan pelanggan, keselamatan, kesehatan pekerja, perlindungan lingkungan termasuk polusi yang dapat terjadi dari proses bisnis, penggunaan sumber daya serta proses kerja yang dilakukan.
Kemudian pada paragraf tiga; Meningkatkan upaya pencegahan kecelakaan kerja dan cidera serius maupun Penyakit Akibat Kerja (PAK) baik pada pekerjaan Jasa Layanan Pengoperasian & Pemeliharaan Jalan Tol maupun pada Jasa Konstruksi yang disebabkan oleh proses kerja dan proses produksi serta meningkatkan upaya antisipasi penyebaran pandemic terhadap karyawan, pekerja, tamu dan mengendalikan risiko penyebaran di lingkungan tempat kerja.
Serta di paragraf empat; Menciptakan lingkungan kerja bebas dan aman dari minuman keras, narkoba, judi dan penggunaan terhadap senjata illegal, tidak melakuakan stigma dan diskriminasi terhadap HIV/AIDS serta tidak mentolerir terhadap perbuatan intimidasi, pelecehan dari diskriminasi di tempat kerja dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada seluruh karyawan, pekerja dan pihak yang dibawah control perusahaan PT Hakaaston, serta pihak yang berkepentingan yang terkait lainnya sesuai dengan persyaratan standar yang berlaku.
Di dalam pengimplementasian Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SM-MK3L) dan Sistem Manajemen Keselamatan Lalu Lintas Jalan (SM-KLLJ) PT Hakaaston dilakukan melalui beberapa tindakan yaltu:
Pertama, Tool Box Meeting. Ini adalah pertemuan yang dilakukan setiap hari sebelum memulai pekerjaan antara karyawan atau pekerja dan pengawas untuk membicarakan hal-hal mengenai K3 dan Lingkungan. Kedua, Emergency Respons Plan (ERP) & Training. Ini adalah program pelatihan untuk memastikan setiap karyawan atau pekerja memiliki kompetensi/ keahlian sesuai bidangnya dan kegiatan pelatihan/ simulasi untuk memahami situasi/ alur saat keadaan darurat Ketiga, HSE Meeting. Ini berupa pertemuan atau yang membahas permasalahan dan tindak lanjut pelaksanaan SMK3L diunit kerja. Keempat, On Site Visit (OSV). On site visit (OSV) dilakukan ke Ruas/Unit Produksi untuk memberikan wawasan serta meninjau kesesuaian penerapan prosedur K3L. Dan kelima, pelaksanaan training dan pengembangan kompetensi.
Didalam implemantasi Sistem Manajemen Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan (SM-MK3L) dan Sistem Manajemen Keselamatan Lalu Lintas Jalan (SM-KLLJ), PT Hakaaston didukung oleh beberapa aplikasi teknologi ter-up date, yaitu; Astoll, TROM, HKA Today, LAMPS, serta E-Smart QHSSE Application.
Totok menjelaskan, khusus E-Smart QHSSE Application ini adalah aplikasi yang dirancang untuk melaporkan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3L) di seluruh proyek.
”Aplikasi ini menyediakan pengajuan laporan SMK3L secara real-time kepada pihak yang berwenang, termasuk Top Management dan QHSE Admin, memungkinkan semua pihak terkait untuk mengakses laporan secara instan,” papar Totok.
Dalam aplikasi ini juga, data pelaporan diorganisir dalam format basis data, memudahkan pencarian data, penambangan, dan ringkasan data untuk tujuan pengambilan keputusan. Kemudian, aplikasi ini menyederhanakan proses pengendalian SMK3L oleh manajemen dalam interval waktu tertentu, meningkatkan efisiensi. Selain itu, ini menghemat waktu pada pengajuan harian laporan SMK3L untuk personel dan pejabat yang berwenang.
Totok lalu menjelaskan, tahapan selanjutnya adalah Checking & Corrective Action. Pertama, dilakukannya QHSE Patrol Manajemen. Ini berupa visit manajemen (yang melibatkan Direksi dan Manajer Biro) untuk memastikan penerapan SMK3L di unit kerja berjalan dengan baik.
Kedua, dilakukan pengukuran lingkungan untuk mewujudkan lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman dalam rangka mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Selanjutnya yang ketiga adalah Audit Internal & Eksternal. Pelaksanaan Audit Internal dan Eksternal untuk mengukur pelaksanaan dan pemenuhan dari penerapan SMK3L berjalan (base on SMK3L PP. 50 th. 2012, ISO 14001:2015 & ISO 45001:2018).
Serta yang keempat adalah Inspeksi K3L. Ini adalah kegiatan pemeriksaan kesesuaian terhadap standarisasi K3 yang berlaku atau yang diterapkan seperti APD, APK alat kerja dan equipment.
Totok lalu melanjutkan, langkah berikutnya agar penerapan QHSE bisa oktimal adalah dengan melakukan; review management. Menurut Totok Rapat Tinjuan Manajemen (RTM), dilakukan secara berkala dengan salah satu tujuannya adalah pembahasan capaian kinerja & mengevaluasi penerapan sistem manajemen K3 & Lingkungan
Kemudian dilakukan Improvement, berupa penerapan budaya 5R/ 5S (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) ditempat kerja agar mendukung produktivitas & efektivitas proses kerja serta program 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle)/ pengelolaan waste agar efisien dan menjaga kelestarian lingkungan.
Selain itu, perusahaan secara rutin mengadakan program Fit To Work. Healthy program ini dilakukan untuk memastikan fit to work meliputi; alcohol test, rombert test, drug test dan blood pressure test.
Para Dewan Juri IQSA 2024 merespon positif terhadap penerapan QHSE di PT Hakaaston yang dianggap dewan juri sudah baik. Namun dewan juri berpesan, agar perusahaan tidak berpuas diri, dan tetap harus terus meningkatkan lagi kualitas penerapan QHSE di perusahaan, agar semakin baik lagi ke depannya.
Kepala Departemen QHSSE PT Hakaaston – Totok Subiantara sangat berterima kasih atas masukan para Dewan Juri IQSA 2024. Menurut Totok, masukan dari para dewan juri sangat bermanfaat guna semakin bagusnya penerapan QHSE di PT Hakaaston. Totok juga sangat memberikan apresiasi positif terhadap penyelenggaraan IQSA 2024.
x