IQSA 2024 adalah sebuah ajang penghargaan yang berfokus pada bidang Quality, Safety, Health and Environment (QHSE) dan diperuntukkan bagi sektor industri di Indonesia. Ajang ini diselenggarakan oleh Majalah Business Asia Indonesia bekerjasama dengan Forum QHSE BUMN Konstruksi.
IQSA 2024 sendiri diselenggarakan dengan tujuan mendorong para pelaku industry di Indonesia untuk mengimplementasikan aspek QHSE dengan baik dan benar serta berkelanjutan demi terciptanya operasi yang ekselen (operation excellent) di perusahaannya masing-masing, dan dalam skala lebih luas demi terwujudnya budaya K3 di Indonesia.
Peserta penjurian IQSA 2024 kali ini adalah Rumah Sakit Pusat Pertamina. Dalam acara Penjurian IQSA 2024 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta pada 21 Agustus 2024, tim dari Rumah Sakit Pusat Pertamina menghadirkan; 1) drg. Hany Winihastuty, MKKK – Head of HSE, 2) Ujang Supriadi ,SM – Sr.Officer Safety & Security, 3)Nurlita Rahmasari ,SKM- Sr. Officer Occupational Health, 4)Hadi Siswanto,SKM- Sr. Officer Environmental Protection, 5)Carisa Gianika ,Amd Kes- Sanitarian, dan 6) Dian Listianti – Sr.Officer Quality Standardization.
Sementara bertindak sebagai Dewan Juri IQSA dalam acara penjurian ini adalah; Ir. Subkhan, S.T, M.PSDA, IPU, Asean Eng., yang juga Ketua Dewan Juri IQSA 2024, Dr. Riswahyuni Widhawati,M.Si,CPT, Beny Cahyadi dan Drs. Hasanuddin.
Dalam presentasi di depan Dewan Juri IQSA 2024, drg. Hany Winihastuty, MKKK – Head of HSE. mengungkapkan Rumah Sakit Pusat Pertamina sangat berkomitmen didalam menerapkan HSSE di lingkungan perusahaan.
Menurut Hany, komitmen tersebut tertuang jelas didalam Kebijakan HSSE perusahaan yang menegaskan, bahwa Perusahaan berkomitmen melaksanakan kegiatan operasi dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja, keamanan, perlindungan terhadap lingkungan dan masyarakat serta keselamatan proses dan asset integrity secara terus menerus sebagai prioritas utama perusahaan sesuai dengan tata nilai perusahaan AKHLAK untuk mendukung tercapainya tujuan, visi dan misi perusahaan,”
Untuk memenuhi hal tersebut, Direksi dan seluruh Perwira PT Pertamina Bina Medika IHC dan Anak Perusahaan berkomitmen; Pertama, mengutamakan aspek HSSE dalam pengelolaan bisnis perusahaan, serta menjadikan kinerja HSEE dalam penilaian dan penghargaan terhadap seluruh pekerja. Kedua, mematuhi seluruh peraturan yang berlaku terkait aspek HSSE termasuk peraturan internal, perundangan nasional dan internasional, standard dan best practises, pada seluruh kegiatan usaha dan operasional perusahaan. Ketiga, meningkatkan secara terus menerus kesadaran dan kompetensi aspek HSSE kepada seluruh pekerja dan mitra kerja untuk memastikan perilaku yang aman dan berwawasan lingkungan.
Keempat, mengelola potensi bahaya dan resiko kecelakaan, termasuk major accident hazard terkait kegiatan operasional perusahaan. Kelima, mengelola insiden melalui investigasi dan belajar dari kejadian untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang dan secara transparan mengkomunikasikan kepada pemangku kepentingan yang relevan. Keenam, pengelolaan dan pemantau kesehatan bekerja (Health) melalui program fit to work, pemantauan lingkungan kerja, ketersediaan fasilitas kesehatan, serta pelayanan medis yang baik. Ketujuh, Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan (Safety) melalui HSSE Golden Rules, Corporate Life Saving Rules (CLSR) dan Contractor Safety Management System (CSMS),
Kedelapan, Penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Perusahaan dengan menyesuaikan manajemen pengamanan yang berlaku pada setiap asset operasi sesuai kebijakan wilayah setempat. Serta kesembilan, Penerapan Sistem Manajamen Lingkungan (Environment) melalui program efisiensi energi, pengurangan emisi, meminimalkan dampak operasi pada lingkungan, serta pengembangan masyarakat yang berkelanjutan,
Hany lalu menjelaskan, Struktur Organisasi HSSE Rumah Sakit Pusat Pertamina adalah berada di bawah Director RSPP dan Vice Director Medical Support. Hal ini menegaskan, bahwa RSPP sangat concern untuk penerapan HSSE optimal di perusahaan.
Perusahaan juga menerapkan Budaya Perusahaan dalam menciptakan perilaku K3 dan penerapannya. Hal itu diaplikasikan dengan Agent of Change (AOC) AKHLAK dan Duta ESG (Environmental Social Governance), Safety briefing dan HSE Golden Rules, Link pelaporan Unsafe Act Unsafe Condition, Management Walk Thru & Inspeksi rutin, Medical Check Up dan Daily Check Up, Remunerasi HSSE Participation, Pelatihan dan Sosialisasi.
Terkait penerapan K3 dalam operasional perusahaan antara lain terdapat; Arahan dari Manajemen terkait K3: Morning meeting setiap minggu dan Manajemen Walk Through (MWT). Kemudian, pekerja menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan standar. Berikutnya, RSPP menyediakan fasilitas K3 di lingkungan kerja: Alat- alat proteksi kebakaran, CCTV, Security, fasilitas MCU untuk pekerja, IPAL, TPS B3 infeksius, non infeksius dan TPS limbah domestic., Selain itu, perusahaan mengadakan pelatihan K3 bagi karyawan secara berkala.
Selain itu, perusahaan juga rutin melakukan pengawasan terhadap implementasi HSSE di lapangan, serta juga melakukan evaluasi program.
Sementara itu, upaya-upaya yang dilakukan agar kinerja K3 tinggi di lingkungan kerja, antara lain; melibatkan Head of sebagai anggota P2K3. Kemudian, sosialisasi kepada pekerja, tenan, mitra dan pekerja baru. Lalu, adanya SOP prosedur K3 yang sesuai dengan standar yang berlaku. Selanjutnya, melakukan pelatihan K3 kepada semua pekerja untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap K3. Berikutnya, adanya tanda-tanda bahaya dan petunjuk arah evakuasi di lingkungan kerja. Terdapat pula inspeksi rutin kondisi lingkungan kerja dan peralatan kerja untuk mengidentifikasi potensi bahaya. Kemudian, adanya tim Organisasi Penanggulangan Keadaan Darurat (OPKD). Serta, adanya program K3, pemantauan terhadap kinerja K3, dan melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui keberhasilan upaya-upaya yang telah dilakukan.
Hasil dari penerapan kebijakan HSSE di Rumah Sakit Pusat Pertamina adalah; kecelakaan kerja: Zero Fatality. Sementara itu Tingkat Kesehatan Karyawan: MCU Pekerja 100 % – No Valid MCU No Entry.
Kemudian berhasil terjadi peningkatan kualitas lingkungan. Karena selalu dilakukan Uji Lingkungan secara berkala: Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun (PLB3), Pengelolaan Pencemaran Air (PPA) dan Pengelolaan Pencemaran Udara (PPU). Selain itu juga dilakukan Pelaporan Lingkungan berkala: Implementasi UKL UPL & SKL – KLHK, DLH, SUDIN LH, DINKES, dan Pelaporan harian: SIRAJA limbah-SIMPEL – KLHK.
Dewan Juri IQSA 2024 merespon sangat positif komitmen kuat Rumah Sakit Pusat Pertamina didalam kebijakan HSSE tersebut selama ini di perusahaan, yang dinilai oleh Dewan Juri sudah baik dan layak diberikan apresiasi. Namun dewan juri berpesan, agar perusahaan tidak berpuas diri, dan tetap harus terus meningkatkan lagi penerapan HSSE tersebut agar semakin baik lagi untuk ke depannya.
Mewakili Tim HSSE Rumah Sakit Pertamina – drg. Hany Winihastuty, MKKK., menyampaikan terima kasih kepada para dewan juri atas rekomendasi yang diberikan. Masukan yang ada akan dipergunakan guna semakin baiknya penerapan HSSE di perusahaan. Hany juga sangat mengapresiasi acara IQSA 2024, karena sangat membantu pihaknya untuk lebih optimal lagi didalam kebijakan penerapan HSSE di Rumah Sakit Pusat Pertamina.