Businessasia.co,id– PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) menerapkan kebijakan QHSSE (Quality, Health, Safety, Security, and Environment) secara menyeluruh untuk menjamin keselamatan, keamanan, dan kualitas layanan pelayaran. Melalui pelatihan awak kapal, pengawasan mutu, serta manajemen risiko lingkungan dan keamanan, PELNI berkomitmen menjaga keselamatan penumpang sekaligus mewujudkan operasional yang berkelanjutan dan andal.
Head of DPA-QHSSE, Capt. Aldrin Dalimunte menjelaskan dalam penerapan kebijakan QHSSE, PELNI menyusun rancangan keamanan kapal untuk mendeteksi ancaman keamanan dan langkah – langkah pencegahan terhadap gangguan keamanan yang dapat mempengaruhi keselamatan dan keamanan kapal sesuai persyaratan SOLAS Bab XI-12 dan ISPS Code.
“Nakhoda mempunyai kewenangan lebih dan bertanggung jawab untuk membuat keputusan yang terkait dengan keamanan kapal dan perusahaan memberikan dukungan penting terhadap kapal bila diperlukan,”ujar Aldrin saat penjurian saat penjurian Indonesia Quality, Health, and Safety Environment Awards (IQSA) 2025 yang digelar oleh Majalah Business Asia Indonesia pada Senin (27/10/2025).
PELNI berkomitmen membuat lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi pekerja, pelanggan dan pengguna jasa dengan melarang penggunaan obat – obatan terlarang dan alkohol melingkupi NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) dan zat lainnya yang memilki jenis yang sama.
PT PELNI (Persero) berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, keselamatan operasional kapal, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, serta penerapan prinsip anti-penyimpangan dan keamanan informasi melalui penerapan Sistem Manajemen Terintegrasi.
“Perusahaan memastikan kepatuhan terhadap peraturan nasional dan internasional, menerapkan prinsip zero tolerance terhadap korupsi, menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat, melakukan perlindungan lingkungan berkelanjutan, serta melibatkan seluruh pegawai dan mitra kerja dalam penerapan budaya keselamatan, mutu, dan kepatuhan,” terangnya.
Aldrin juga menyampaikan komitmen jajaran direksi dan komisaris PT PELNI dalam implementasi QHSSE dengan menetapkan kebijakan, sasaran, dan arah strategis perusahaan dengan mempertimbangkan seluruh aspek QHSSE. Melalui Management Walkthrough, manajemen Puncak melakukan kunjungan ke kapal dan cabang untuk memastikan kebijakan dan prosedur QHSSE dijalankan secara konsisten. “Manajemen puncak menjadi role model dalam penerapan safety leadership behavior, dengan prinsip: Lead by Example, Pimpin dengan Teladan Keselamatan,”terang Aldrin.
Dalam menerapkan QHSSE, PELNI mengacu pada standar ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu, International Ship and Port Facility Security Code (ISPS Code), ISO 45001:2018 Sistem Manajemen K3, International Safety Management Code (ISM Code), Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2012 tentang penerapan SMK3, dan ISO 14001:2015 Sistem Manajemen Lingkungan.
Sasaran QHSSE di PELNI meliputi zero accident (tidak ada kecelakaan kapal, kecelakaan kerja, maupun kehilangan waktu kerja), zero fatality (tidak ada insiden serius maupun korban jiwa selama kegiatan operasional kapal dan kantor), zero pollutant (tidak ada pencemaran laut, udara, atau darat akibat aktivitas operasional), zero unresolved complaint (tidak ada keluhan pelanggan yang dibiarkan tanpa tindak lanjut atau penyelesaian), zero insident (tidak ada insident keamanan kapal), dan zero loss (tidak ada kehilangan atau kerusakan terhadap aset perusahaan).
Terkait kelaiklautan kapal, PELNI mengoperasikan armada yang memadai dan andal yang telah dilengkapi dengan alat komunikasi direct dan indirect (kapal dan darat) serta Vessel Tracking System. Seluruh anak buah kapal (ABK) PELNI juga telah melakukan updating Sertifikat STCW Manila.
Dalam upaya mencegah terjadinya kecelakaan kerja, keadaan darurat, serta insiden di lingkungan Perusahaan, PELNI telah menetapkan prosedur yang wajib dilaksanakan oleh seluruh pegawai selama menjalankan operasional perusahaan guna memastikan implementasi Sistem Manajemen Keselamatan, Keamanan,dan Kesehatan Kerja (SMK3) berjalan secara konsisten dan efektif.
Penerapan QHSSE di PELNI telah mendapatkan berbagai penghargaan diantaranya Penghargaan Terbaik III Transportation Safety Award dari Kementerian Perhubungan (2016), Best Program in Conseinetionous Effort in Maintaining Safety With Zero Accident Indonesia Safety Excellence Award (2022), The Best Leadership Focus on Safety culture Indonesia Safety Excellence Award (2022), Best Implementasi HSE Kategori Transportation Service HSE Indonesia Award (2023), dan Penghargaan Kategori Pilar Lingkungan TJSL & CSR Award (2025).










