Naganaya Indonesia berkolaborasi dengan Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional (APTIKNAS) beserta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyelenggarakan event Soft Launching National Cybersecurity Connect 2022.
Pandemi Covid-19 telah memaksa Indonesia untuk melakukan percepatan pemanfaatan teknologi digital. Peranan transformasi digital sangatlah penting dalam membantu terciptanya efektifitas dan efisiensi di segala lini kehidupan, khususnya dalam peningkatan ekonomi nasional.
Pada tahun 2022, pemerintah Indonesia dipercaya akan terus berupaya untuk melakukan beberapa strategi penting dalam melakukan pemulihan ekonomi nasional dengan target pertumbuhan ekonomi sebesar 4%-5%.
Hal ini tentunya tidaklah mudah, dan memerlukan kolaborasi sinergitas antar pihak dalam peningkatan ekonomi nasional. Disamping itu, pertumbuhan ekonomi yang tinggi juga akan berpotensi untuk mengundang banyak ancaman kejahatan khususnya di bidang keamanan siber.
Berkaca pada tahun 2021, tercatat terdapat sekitar 1,6 miliar serangan siber secara nasional dan kejahatan siber ini diproyeksikan akan terus mengancam berbagai sektor bisnis/industri dan belum surut pada 2022.
NATIONAL CYBERSECURITY CONNECT 2022, hadir untuk menjadi sebuah solusi dan sebuah wadah bagi seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk berkumpul dan membahas perkembangan keamanan siber secara nasional.
Menurut Rafidi Iqra, Direktur Pengembangan Bisnis PT Naganaya Indonesia Internasional “event ini diselenggarakan oleh Naganaya Indonesia merupakan kolaborasi dari berbagai pihak terkait yang memiliki satu tujuan yang sama yaitu kekuatan Cyber Security di Indonesia yang diharapkan mampu memberikan dampak nyata terhadap perkembangan Indonesia”
“Konsentrasi APTIKNAS terkait Cyber Security yaitu membentuk APTIKNAS Cyber Security Chapter, wadah khusus anggota pemain cyber security di Indonesia sejak 2019. Mengadakan kegiatan edukasi Cyber Security Awareness (seminar + webinar). Ada sekitar 20-30 anggota APTIKNAS yang perusahaan nya terkait dengan IT Security. Fokus APTIKNAS terkait Cyber Security di Indonesia tahun ini memastikan segera RUU PDP bisa segera di setujui untuk kepastian hukum terkait cyber security di Indonesia. Mendorong perlunya standarisasi perangkat Hardware / Software terkait Cyber Security yang bisa digunakan di Indonesia, termasuk hingga sertifikasinya. Mendukung talenta digital / SDM terkait Cyber Security” dikutip dari Ir. Soegiharto Santoso Hoky selaku Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional (APTIKNAS)
Badan Siber dan Sandi Negara selaku salah satu Lembaga negara dalam bidang keamanan siber melalui Dr. Sulistyo, S.Si, S.T., M.Si selaku Direktur Strategi Keamanan Siber dan Sandi (BSSN) mengatakan “BSSN sesuai Perpres 28 tahun 2021 mempunyai tugas ” Menjalankan tugas Pemerintahan di bidang keamanan siber dan sandi” terus berusaha untuk melayani seluruh pemangku kepentingan baik di sektor pemerintah, Infrastruktur Vital Nasional (IVN) , dan ekonomi digital serta terus berusaha memenuhi harapan dari masyarakat untuk dapat menjaga stabilitas keamanan ruang siber. BSSN melihat event National Cybersecurity Connect (NCC) 2022, dapat menjadi salah satu wadah berkumpul bagi seluruh pemangku kepentingan untuk membahas perkembangan keamanan siber secara nasional.
Dengan tema “Are We Ready to Face Post Pandemic Threats?”, BSSN berharap kegiatan National Cybersecurity Connect (NCC) 2022 dapat menggaungkan kepada para pemangku kepentingan mengenai pentingnya kesiap siagaan menghadapi potensi ancaman keamanan siber yang kian meningkat. Selaras dengan hal ini, BSSN memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya agenda rangkaian kegiatan National Cybersecurity Connect (NCC) 2022 yang mulai diluncurkan pada hari ini agar terjalin kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung terciptanya keamanan siber nasional yang terpelihara dengan baik.”
Kegiatan National Cybersecurity Connect 2022 tidak hanya akan mengundang pembicara nasional saja, tetapi juga turut menghadirkan pembicara global yang akan memberikan informasi, ilmu, maupun pandangan terkait isu terkini dalam bidang keamanan siber. Disamping itu, kegiatan ini juga mentargetkan kurang lebih 100 peserta pameran dari perusahaan teknologi nasional maupun global, BUMN, startup, kampus, asosiasi dan lembaga pemerintah yang akan memamerkan teknologi terkini dan informasi terkait bidang keamanan siber.