Jakarta, Business Asia – Di tengah era transformasi digital dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat, sektor otomotif dan asuransi di Indonesia turut mengalami perubahan yang signifikan.
Konektivitas digital yang semakin melekat dalam kehidupan sehari-hari turut memengaruhi kebiasaan finansial masyarakat, termasuk cara mereka melindungi aset pribadi. Di tengah fenomena ini, Oona Insurance Indonesia mencermati tren menarik terkait perilaku konsumen lintas generasi dalam hal asuransi kendaraan.
“Sepanjang kuartal pertama tahun ini, kami melihat peningkatan tajam dari segmen Gen Z dalam pembelian asuransi kendaraan. Ini menunjukkan bahwa kesadaran dan sikap proaktif terhadap perlindungan finansial mulai tumbuh kuat di generasi ini,” ujar Iwan Kurniawan, Chief of Investment and Strategy Oona Insurance Indonesia.
“Namun, jika dilihat secara keseluruhan, generasi milenial masih menjadi kontributor terbesar, dengan menyumbang sekitar 70% dari total pangsa asuransi kendaraan di Oona.” sambungnya.
Dominasi milenial dalam sektor ini tak lepas dari tingkat kepemilikan kendaraan yang lebih tinggi serta kondisi finansial yang umumnya lebih mapan.
Selain itu, kebijakan seperti kewajiban memiliki asuransi tanggung jawab pihak ketiga atau third party liability (TPL) yang diatur dalam UU P2SK No. 4 Tahun 2023, juga turut mendorong pola pembelian asuransi di berbagai kelompok usia, khususnya kendaraan yang dibeli melalui kredit.
Lantas, apa yang mendorong Gen Z untuk mulai melirik asuransi kendaraan? “Kuncinya ada di dua hal, yakni meningkatnya kesadaran dan akses yang semakin mudah,” tambah Iwan. “Di Oona, kami sangat fokus menghadirkan pengalaman yang mudah dan serba digital. Melalui platform kami, pelanggan bisa membeli asuransi, mendapatkan layanan darurat ketika di perjalanan, mencari bengkel rekanan, dan mengajukan klaim—semuanya bisa dilakukan secara online, kapan pun dan di mana pun.”
Pendekatan ini terbukti relevan bagi Gen Z—kelompok demografi terbesar di Indonesia dengan populasi sekitar 74,93 juta orang atau setara 27,94% dari total penduduk (BPS). Perilaku konsumsi mereka sangat dipengaruhi oleh platform digital dan media sosial, sehingga mereka cenderung mengutamakan kecepatan, transparansi, dan kemudahan dalam setiap interaksinya dengan brand.
Bagi para profesional muda seperti Rama (25), pelanggan Oona yang terbiasa dengan teknologi digital, pengalaman ini sangatlah penting.
“Kalau terjadi sesuatu sama mobilku, aku pengennya semua bisa cepat dan langsung dari HP— mulai dari ajukan klaim sampai selesai. Di Oona, itu semua bisa,” ujarnya.
Dengan Gen Z yang kini menjadi pendorong ekspektasi baru terhadap layanan finansial berbasis digital, Oona Insurance semakin memperkuat komitmennya untuk menyediakan pengalaman asuransi yang serba digital, mulus, dan sesuai gaya hidup online generasi ini—kapan saja, di mana saja, dan sesuai cara mereka sendiri.