Tranformasi dan Inovasi Digital adalah salah satu dari tiga agenda utama Indonesia dalam Presidensi G20. Inovasi digital dipandang tepat untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional dan global yang tersendat karena pandemi Covid-19.
Benar saja, seruan sekaligus mandatori itu diimplementasikan dengan baik oleh perusahaan-perusahaan BUMN, BUMS dan BUMD terlebih oleh 33 perusahaan yang meraih penghargaan INDONESIA DIGITAL INNOVATION AND ACHIEVEMENT (IDIA) AWARDS 2022. Ke 33 perusahaan ini merupakan hasil seleksi yang ketat dari 300 perusahaan dengan metode yang dipertangungjawabkan. Mulai dari penjaringan, pengisian kuesioner, penjurian dan yang akhir diputuskan dalam rapat peleno dewan juri.
“33 perusahaan ini kita nilai konsisten mengimplementasikan transformasi dan inovasi digital. Dengan inovasi itu, bisnisnya menjadi survive bahkan melaju dengan cepat”, ujar ketua penyelenggara IDIA Award 2022 Sukatna Pancamiharja.
Ia menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang menerapkan inovasi digital dipastikan akan melaju dengan baik. Dan sebaliknya, yang abai dengan inovasi, pun dipastikan akan stagnan dan tiarap.
“Mereka (perusahaan) yang melakukan implementasi digital dengan baik, sudah otomatis akan lebih maju dan berkembang dibanding perusahaan yang tidak menerapkan digitalisasi. Karena zaman sudah berubah, semua serba digital, maka bisnispun harus disesuaikan dengan perubahan pasar,” ungkapnya dalam sambutan IDIA Award 2022, di aditorium BJ Habibie, BRIN, Jakarta, 2022.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Juri IDIA Award 2022 Heru Sutadi mengatakan bahwa moment ini sangat pas, karena berbarengan dengan puncak penyelenggaraan G20 di Bali.
“Moment Presidensi G20 yang mengusung tigline Recover Together, Recover Stronger diserap dengan baik oleh para pemimpin dunia termasuk pemenang IDIA Award 2022 ini. Kita tahu, dua setengah tahun lebih kita dan perusahaan-perusahaan terdampak pandemi, kalau tidak bisa menerapkan digitalisasi pasti saat ini sudah tinggal nama atau tidak berkembang,” ujarnya.
Acara yang diselenggarakan Majalah Business Asia dan BusinessUpdate dengan bekerjasama Kominfo, BRIN, dan lembaga-lembaga lainnya seperti ICT, Aptiknas, dan Yayasan Internet Indonesia ini merupakan apresiasi dan pengakuan berharga kepada instansi korporasi bisnis amaupun pelayanan di pemerintahan di Indonesia yang dinilai berhasil dalam hal inovasi digital dan implementasi teknologi, baik di sistem managemen maupun layanan pelanggan.
Acara yang mengusung tema “Innovation of Technology Strengthens Indonesia After the Pandemic” ini didukung oleh para pakar dan professional bidang Information and Communication Technology (ICT), Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, Riset dan Inovasi.
Heru Sutadi menga menjelaskan bahwa event ini bertujuan untuk mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi ICT dan inovasi perusahaan, terutama dalam menghadapi perubahan perkembangan dunia bisnis.
“Ini merupakan kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Information & Communication Technology (ICT), Pengembangan Digital, dan Innovation. Ini bentuk apreasiasi kami kepada instansi dan perusahaan yang telah berhasil beradaptasi dan mengimplementasikan teknologi digital dalam sisyem management atapun core bisnis”, ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa acara yang diawali dengan kegiatan penjurian ini di mana para perusahaan dan dewan juri dapat bertukar pikiran mengenai transformasi digital merupakan suatu pembelajaran penting bagi kita semua terutama untuk digitalisasi di Indonesia.