Jakarta, Business Asia – Sekretaris DPP INKINDO DKI – Afsdyah Eky Vitalina, S.P., M.Si atau biasa disapa Eky bersiap maju mencalonkan diri untuk menjadi Ketua DPP INKINDO DKI Jakarta Masa Bakti 2026 – 2030.
“Tantangan INKINDO DKI Jakarta ke depan cukup besar, untuk itu pengelolaan DPP INKINDO DKI Jakarta tidak bisa dilakukan secara “business as usual”, tetapi memerlukan pemikiran yang inovatif, adaptif, dan diterminasi kepemimpinan dalam pelaksanaan program organisasi yang bersifat kompleks dan multi disiplin. Agar eksistensi INKINDO DKI Jakarta sebagai barometer DPP INKINDO seluruh Indonesia dapat terus dikembangkan, maka diperlukan kepemimpinan DPP INKINDO DKI Jakarta yang visioner, profesional, adaptif, berintegritas dan memiliki rekam jejak panjang dalam mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan dalam Musyawarah Provinsi (Musprov),” demikian dikatakan Afsdyah Eky Vitalina, S.P., M.Si, Sekretaris DPP INKINDO DKI Jakarta dalam acara Deklarasi Calon Ketua DPP INKINDO DKI Jakarta Masa Bakti 2026-2030 atas nama dirinya di Rumah Sarwono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Eky lalu mengungkapkan, mengapa ia mencalonkan diri sebagai Ketua DPP INKINDO DKI Jakarta Masa Bakti 2026 – 2030. “Saya merasa tumbuh bersama INKINDO. Banyak proses penting dalam perjalanan karier saya yang berawal dari sini. Saya mendapatkan kepercayaan, kesempatan, dan lingkungan yang mendukung saya untuk terus belajar dan berkembang,” jelas Direktur Utama PT Duta Cipta Mandiri Engineering Consultant.
“Harapan saya ke depan, INKINDO DKI Jakarta bisa terus menjadi rumah yang nyaman bagi para anggotanya. Tempat mereka bisa bertumbuh, berjejaring, dan merasa aman untuk berkembang. Organisasi ini punya potensi besar, dan saya percaya kita bisa membuatnya semakin kuat dan adaptif, tanpa kehilangan ruh kebersamaan yang selama ini sudah ada,” ujar lulusan S1 Agribisnis UGM.
Menurut Eky, meskipun berbagai tantangan kedepan cukup besar, namun ia tetap optimis karena INKINDO DKI Jakarta memiliki potensi yang sangat kuat dan besar, untuk tetap eksis dan menjadi barometer Nasional.
Kekuatan INKINDO DKI Jakarta antara lain meliputi: –Jumlah Anggota cukup banyak dan kualifikasinya bervariasi, kemudian memiliki jumlah Anggota kualifikasi Besar terbanyak dibanding DPP INKINDO provinsi lain, -Anggota INKINDO DKI Jakarta banyak mewarnai pembangunan di Indonesia., -INKINDO DKI Jakarta berada di pusat pemerintahan sehingga memiliki dinamika yang tinggi dalam mewarnai regulasi dan jenis kegiatan usaha, -Provinsi DKI Jakarta memiliki APBD tertinggi dibanding provinsi lain, tahun 2025 sebesar Rp 91,86 triliun, sehingga memberikan peluang usaha cukup besar bagi Anggota INKINDO DKI Jakarta, -Memberikan kontribusi yang signifikan dalam kepengurusan dan kegiatan-kegiatan DPN INKINDO, -Terjadi sinergi baik antara DPP INKINDO DKI Jakarta dan DPP INKINDO Provinsi lain, maupun antara Anggota INKINDO DKI Jakarta dengan Anggota INKINDO Provinsi di luar DKI Jakarta, -Harmonisnya hubungan dengan Pemerintah Pusat maupun Provinsi dan KADIN DKI Jakarta serta asosiasi ainnya, -Serta dukungan asosiasi profesi cukup baik dalam penyiapan Tenaga Ahli.
Dalam acara deklarasi pencalonannya, Eky menjelaskan lima pilar strateginya., Pilar pertama berfokus pada peningkatan pelayanan dan tata kelola organisasi yang lebih transparan dan akuntabel.
Pilar kedua menekankan pemberdayaan anggota melalui pelatihan, bimbingan teknis, seminar, hingga perluasan akses terhadap peluang kerja.
Serta Pilar kelima adalah inovasi dan keberlanjutan. Itu termasuk penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2015, penguatan sistem informasi organisasi, serta pengembangan unit layanan seperti konsultan pajak, manajemen, dan hukum.
Eky mengaku merasa terpanggil untuk berkontribusi lebih, bukan hanya menjalankan amanah, melainkan juga menjaga semangat kolaborasi yang selama ini sudah dibangun bersama. Nawaitunya adalah ingin mengabdi untuk INKINDO DKI.
“Saya ingin ikut memastikan bahwa INKINDO DKI Jakarta bisa terus bergerak cepat, tetap relevan, dan makin bermanfaat, bukan hanya bagi anggotanya, tapi juga untuk kepentingan pembangunan yang lebih luas,” demikian ujar alumnus Program S2 Komunikasi Universitas Indonesia dengan penuh semangat.










