Gedung PKSN PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sekarang dilengkapi keberadaan Auditorium B.J. Habibie. Penyematan nama Presiden ke-3 Republik Indonesia di auditorium ini bentuk penghormatan PTDI atas peran pentingnya dalam membangun industri kedirgantaraan nasional dan sebagai Founding Father PTDI.
Bagi PTDI, berbagai pemikiran dan kebijakan Habibie memberikan banyak pengaruh besar perusahaan yang diresmikan pada 23 Agustus 1976 tersebut.
B.J. Habibie dengan filosofi “Berawal di Akhir, Berakhir di Awal” mengajarkan bahwa dalam membangun pesawat tidak selalu dimulai dari komponen, tetapi secara langsung mempelajari akhir dari proses pesawat yang sudah dibangun, baru setelah itu membalikkan ke fase pembuatan komponen.
Nilai-nilai Habibie dalam membangun industri kerdigantaraan menggerakkan generasi muda PTDI mendorong peningkatan, penguasaan, dan inovasi teknologi tinggi, yang kemudian menjadi kunci dalam menempatkan Indonesia sebagai negara maju, sekaligus mewujudkan kemakmuran bangsa dan memastikan Indonesia mampu menghadapi persaingan, baik di tingkat regional dan internasional.
Peresmian Auditorium B.J. Habibie dilaksanakan pada 10 Agustus 2023 lalu, bertepatan dengan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas). Di tanggal ini, 28 tahun lalu, tepatnya 10 Agustus 1995, N250 Gatotkaca melakukan penerbangan perdananya (first flight).
Dengan diresmikannya Auditorium B.J. Habibie harapannya dapat digunakan dan dimanfaatkan para penggiat industri dirgantara, mahasiswa, dosen, pelajar, dan masyarakat umum untuk terus melanjutkan semangat Habibie. Harapan lainnya, auditorium ini dapat menjadi tempat bersejarah dalam proses pembangunan industri kedirgantaraan Indonesia ke depan.