Jakarta, Business Asia – AXA Financial Indonesia (AFI) menegaskan kembali komitmennya untuk berkontribusi pada aksi berkelanjutan melalui kolaborasi dengan komunitas Langit Biru Pertiwi untuk menjalankan program AFI Berbagi.
Kegiatan kali ini berupa aksi bersih pantai di Pantai Tanjung Pasir, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, sebagai langkah awal dari upaya mencegah peningkatan cemaran mikroplastik akibat degradasi sampah plastik yang bisa berdampak pada kesehatan manusia.
Berdasarkan pemantauan Langit Biru Pertiwi, sampah di pesisir pantai Tanjung Pasir bisa mencapai 400kg setiap kali aksi bersih pantai dilakukan. Dari berbagai sampah yang ditemukan, mayoritas sampah yang ditemukan adalah plastik sekali pakai dan sampah anorganik lainnya yang kemungkinan besar merupakan sampah kiriman, aktivitas masyarakat pesisir dan juga wisatawan.1 Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2024, timbunan sampah di Provinsi Banten mencapai sekitar 2,1 juta ton dari wilayah kota dan kabupaten.2
Niharika Yadav, Presiden Direktur AXA Financial Indonesia, mengatakan “Sebagai bagian dari komitmen kami terhadap keberlanjutan lingkungan dan tanggung jawab sosial, AXA Financial Indonesia melalui program AFI Berbagi melakukan kegiatan bersih-bersih pantai (beach clean-up). Program AFI Berbagi mengutamakan kegiatan volunteering karyawan sesuai dengan DNA Grup AXA yang menjunjung budaya berani dan integritas. Kami percaya, memberdayakan karyawan dalam melakukan aksi nyata ini tidak hanya memperkuat dampak dari kegiatan, tetapi juga meningkatkan rasa kebersamaan yang lebih dalam. Melalui kegiatan bersih-bersih Pantai ini, karyawan diajak untuk berkontribusi menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan juga bumi dengan menjaga lingkungan, mengurangi risiko bencana alam, serta melindungi ekosistem untuk membangun masa depan yang lebih aman, lebih sehat, dan lebih berkelanjutan bagi semua.”
Sampah plastik sekali pakai ketika terdegradasi pada lingkungan bisa menimbulkan partikel plastik kecil atau mikroplastik yang bisa membahayakan kesehatan manusia. Berbagai dampak mikroplastik pada tubuh manusia antara lain adalah peradangan pada lambung dan saluran pernapasan.3 Sayangnya, masyarakat Indonesia diperkirakan melakukan konsumsi mikroplastik hingga 15 gram per kapita per bulan sesuai hasil riset sejumlah peneliti dari Cornell University yang dipublikasikan tahun 2024 pada jurnal Environmental Science & Technology.
Selain berdampak pada Kesehatan manusia, dampak sampah plastik juga dapat mempengaruhi biodiversitas atau ekosistem laut seperti kerusakan habitat pada terumbu karang, ingesti plastik pada biota laut hingga dapat mengganggu rantai makanan pada ekosistem.
Tentunya semua ini bisa dicegah dengan mengedepankan upaya pengurangan plastik sekali pakai, perbaikan tata kelola sampah, serta regulasi lebih ketat pada penggunaan plastik. Untuk itu, berbagai kegiatan yang mendorong keterlibatan masyarakat menjadi bagian penting dari upaya mitigasi perluasan cemaran mikroplastik, termasuk melalui kegiatan edukasi masyarakat, dan pemberdayaan komunitas pesisir agar terlibat aktif dalam menjaga lingkungannya.
Nadia Mulya, Co-founder Langit Biru Pertiwi, menambahkan, “Masalah sampah laut adalah tantangan berkelanjutan yang tidak bisa diselesaikan dengan satu kali aksi. Kolaborasi dengan AXA Financial Indonesia memperkuat pesan bahwa semua pihak, baik swasta, komunitas, hingga masyarakat memiliki peran dalam menjaga kebersihan pesisir. Lebih dari sekadar bersih-bersih, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi dan pemberdayaan agar masyarakat ikut terlibat aktif dalam merawat lingkungannya.”
Kegiatan bersih Pantai dalam program AFI Berbagai tahun ini akan berlangsung dalam empat kali kegiatan. Di tahapan awal ini, karyawan AFI akan bergerak bersama membersihkan pesisir Pantai Tanjung Pasir. Kegiatan bersih Pantai merupakan salah satu dari inisiatif tanggung jawab perusahaanyang memiliki tiga fokus utama yaitu Climate & Biodiversity, Peningkatan Sosial Masyarakat, dan Pencegahan Risiko.