Minggu, 17 Agustus 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Indeks

Bank Mandiri Pertegas Peran Strategis dalam Mendorong Investasi EBT di Indonesia

16 November 2024
in Indeks
Bank Mandiri Pertegas Peran Strategis dalam Mendorong Investasi EBT di Indonesia
0
SHARES
16
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Baku, Azerbaijan – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”) melihat potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia sangat besar hingga mencapai 3.687 GW, meskipun tingkat utilisasinya saat ini terbilang belum maksimal. Penggunaan EBT turut menjadi elemen krusial dalam mencapai target emisi nol bersih atau net zero emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Maka dari itu, potensi ini dapat terealisasi melalui dukungan berbagai sektor, salah satunya adalah sektor perbankan.

“Realisasi total dari enam sumber EBT di Indonesia baru mencapai 0,36 persen. Enam sumber energi tersebut antara lain seperti solar, angin, air, tidal, bioenergi, dan geotermal,” kata Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri dalam acara hari kedua di sesi Renewable Energy Leadership Forum, pada COP 29 di Baku, Azerbaijan (12/11).

Dari keenam sumber energi terbarukan itu, geotermal menempati peringkat utilisasi teratas dengan tingkat penggunaan sebesar 10,52 persen, sedangkan energi tidal belum terealisasi.

Menurut Alexandra, rendahnya penggunaan EBT disebabkan oleh tingkat investasi yang jumlahnya cenderung lebih kecil jika dibandingkan dengan energi berbasis fossil fuel. Data dari Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA), menunjukan bahwa investasi EBT di Indonesia mengalami penurunan 4 persen dalam tujuh tahun terakhir, sementara investasi pada energi fosil justru meningkat 2,4 persen.

Lebih lanjut, Alexandra mengidentifikasi empat faktor utama yang menyebabkan tingginya biaya investasi EBT di negara berkembang, antara lain, kurangnya infrastruktur yang dibutuhkan untuk membangun situs pembangkit listrik berbasis EBT. Tingginya biaya penyediaan teknologi yang dibutuhkan jika dibandingkan dengan negara-negara maju. Keterbatasan instrumen keuangan yang dirancang khusus untuk mengatasi berbagai risiko dari pengembangan EBT. Tingginya biaya transaksi untuk membiayai pembangkit listrik yang skalanya cenderung kecil.

Untuk mengatasi kendala ini, Alexandra menekankan pentingnya sinergi antara instrumen kebijakan dan instrumen keuangan di mana kedua instrumen bisa saling menopang satu sama lain.

Dalam instrumen kebijakan, stakeholders terkait bisa membuat kerangka peraturan, roadmap dekabornisasi, dan kebijakan terkait carbon tax, trade, and pricing. Di sisi lain, institusi finansial dapat menyediakan instrumen keuangan yang mencakup solusi keuangan berkelanjutan, seperti sustainability-linked loans, sustainability bonds, green bonds, dan lain-lain.

Bank Mandiri telah memiliki pendekatan strategi yang berfokus pada klien, menuju transisi ekonomi rendah karbon. Misalnya, kerja sama dengan institusi keuangan global, membentuk ESG Desk, serta berkolaborasi dengan pemerintah untuk terkait praktik bisnis berkelanjutan.

“Kami melihat kombinasi antara kebijakan dan instrumen keuangan akan menjadi kunci yang memungkinkan lembaga keuangan bisa memainkan peran penting dalam proyek transisi energi,” kata Alexandra.

Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembiayaan berkelanjutan, yang mencapai Rp285 triliun dengan pertumbuhan tahunan sebesar 12,8%. Hingga September 2024, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan senilai Rp10 triliun secara khusus untuk sektor energi terbarukan.

“Kami ingin mengajak para pemangku kepentingan, mitra, dan komunitas global untuk bekerja bersama Bank Mandiri, dan menjadi sustainability champion. Untuk mengoptimalkan potensi investasi energi terbarukan di Indonesia, kita perlu mengatasi berbagai tantangan utama, membuka dialog mengenai skema pembiayaan yang ada dan potensi pembiayaan baru, serta mempercepat pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” ujar Alexandra.

Post Views: 364
Tags: Alexandra AskandarBank MandiriMendorong Investasi EBT
Previous Post

SeaBank Catat Laba Kuartal III-2024 Rp372 Miliar, Lampaui Pencapaian Setahun 2023

Next Post

PT Sasa Inti Dukung Cita Rasa Indonesia di Pameran Internasional SIAL Inter Food 2024

Next Post
PT Sasa Inti Dukung Cita Rasa Indonesia di Pameran Internasional SIAL Inter Food 2024

PT Sasa Inti Dukung Cita Rasa Indonesia di Pameran Internasional SIAL Inter Food 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Aset DPLK Syariah Muamalat Capai Rp1,8 Triliun

Aset DPLK Syariah Muamalat Capai Rp1,8 Triliun

15 Agustus 2025

Semen Merah Putih Dukung Pendidikan Yang Merdeka, Untuk Negeri Yang Lebih Berdaya

Semen Merah Putih Dukung Pendidikan Yang Merdeka, Untuk Negeri Yang Lebih Berdaya

15 Agustus 2025

NUS Business School: 60 Tahun Membentuk Pemimpin Bisnis Kelas Dunia

NUS Business School: 60 Tahun Membentuk Pemimpin Bisnis Kelas Dunia

15 Agustus 2025

ecoCare Gandeng KALISTA Dorong Transformasi Logistik

ecoCare Gandeng KALISTA Dorong Transformasi Logistik

15 Agustus 2025

Kepercayaan Konsumen Mengantar Air Minum Biru Meraih Top Brand Award 2025

Kepercayaan Konsumen Mengantar Air Minum Biru Meraih Top Brand Award 2025

15 Agustus 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt .6 Unit 3 Jl. TB Simatupang Kav. IS No. 01 Kel. Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.

Telp: 021-22702245
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine