Jakarta, Business Asia – Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia menetapkan penurunan biaya haji untuk tahun keberangkatan 2026. Kebijakan ini membuat porsi biaya yang ditanggung jemaah menjadi lebih rendah sehingga meringankan beban finansial calon jemaah.
Momentum tersebut menciptakan peluang bagi industri perbankan syariah, termasuk Bank Mega Syariah yang optimis terhadap peningkatan prospek pertumbuhan jemaah haji dan umrah.
Hingga Oktober 2025, Tabungan Haji Bank Mega Syariah mencatat kinerja yang solid. Volume Tabungan Haji mencapai sekitar Rp324,2 miliar, tumbuh sekitar 9% (year to date). Sedangkan, jumlah nasabah meningkat sekitar 6% dibanding posisi akhir Desember 2024.
Pertumbuhan terjadi secara merata di berbagai wilayah, terutama Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Perseroan juga mencatat bahwa Tabungan Haji menyumbang lebih dari 20% terhadap total tabungan Bank Mega Syariah.
Sales & Distribution Division Head Bank Mega Syariah – Dila Karnela Peter mengatakan, pangsa pasar Bank Mega Syariah dalam layanan Tabungan Haji dan umrah terus menunjukkan tren positif, didukung oleh semakin tingginya literasi keuangan syariah dan kemudahan akses terhadap layanan digital. Melalui aplikasi M-Syariah, nasabah dapat melakukan penyetoran, pemantauan saldo, hingga mendapatkan informasi secara real time sehingga dapat memperkuat pengalaman menabung yang praktis dan modern.
“Tabungan Haji terus kami kembangkan baik dari sisi fitur maupun aksesibilitas. Kami optimistis trennya akan terus tumbuh positif seiring dengan biaya haji yang semakin terjangkau dan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk merencanakan ibadah sejak dini,” ujar Dila.
Sebagai bentuk komitmen dalam memberikan rasa aman kepada calon jemaah, Bank Mega Syariah menyediakan perlindungan asuransi jiwa MALIKA (Mega Amanah Perlindungan Keluarga) bagi nasabah Tabungan Haji.
Sementara bagi jemaah yang memerlukan kenyamanan transaksi di Tanah Suci, kartu pembiayaan Syariah Card menawarkan berbagai kemudahan pembayaran dan penawaran menarik yang dapat menunjang kebutuhan selama perjalanan ibadah.
Ke depannya, Bank Mega Syariah melihat potensi besar dalam pengembangan ekosistem haji dan umrah melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis. Bank Mega Syariah aktif menjalin kerja sama dengan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah dan Haji (PPIU/PIHK), fintech syariah, lembaga pendidikan, hingga penyedia layanan halal. Langkah ini turut diperkuat dengan dukungan terhadap penguatan ekosistem halal nasional, termasuk layanan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF) melalui kanal digital.
“Kami ingin menghadirkan solusi keuangan syariah yang komprehensif untuk mendampingi masyarakat dalam perjalanan ibadahnya dari awal hingga akhir. Melalui penguatan ekosistem haji dan umrah serta inovasi produk digital, kami berharap semakin banyak masyarakat yang dapat merencanakan ibadah dengan lebih mudah, aman, dan nyaman,” pungkas Dila. (*)










