Jakarta, Business Asia – Setelah sukses memikat ribuan penonton pada dua edisi sebelumnya, Batavia Tales kembali dengan Episode 3 berjudul “The Echoes of Batavia”. Pertunjukan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Batavia Tales yang pertama kali dipentaskan pada bulan April lalu.
Batavia Tales merupakan bagian dari program berkelanjutan Batavia PIK yang bertujuan merayakan, melestarikan, dan memperkenalkan seni budaya Indonesia melalui pendekatan modern yang relevan lintas generasi. Insiatif ini juga menjadi langkah awal pengembangan Batavia PIK sebagai destinasi budaya di Jakarta.
Ramon Flotats selaku Director of Operations, Amantara mengatakan: “Melalui Batavia Tales pengunjung bisa mendapatkan pengalaman hiburan yang berbeda di Batavia PIK. Tidak hanya menjadi suguhan atraktif, pertunjukan ini juga hadir sebagai bentuk apresiasi kami terhadap sejarah, seni, dan budaya sehingga warisan Nusantara dapat terus hidup.”
Terinspirasi dari kehidupan masyarakat Batavia pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, kisah ini menghadirkan romansa, perjuangan, dan semangat perlawanan yang ditampilkan melalui sajian panggung yang hangat dan memikat.
Dengan menghadirkan tokoh-tokoh ikonik, simbol budaya seperti batik, musik tradisional, dan kisah rakyat yang
abadi, Batavia Tales menghidupkan kembali sejarah serta dinamika Batavia dalam sebuah pertunjukan yang dirancang untuk menginspirasi sekaligus menghibur penonton dari berbagai kalangan.
Cerita kali ini menyingkap ketegangan di balik dinding kota kolonial Batavia, ketika pasukan KNIL atau yang dikenal sebagai Londo Ireng, menyusuri gang-gang sempit untuk mencari bayangan musuh. Mereka menemukan seorang mata-mata pribumi, sosok yang diam-diam menjadi penyambung suara perjuangan bangsa.
Kisah berfokus pada Ana Maria Titale, I Wayan Eka, dan enam sekawan yang mempertaruhkan nyawa demi membebaskan Suminah, seorang pejuang yang ditangkap karena terlibat dalam pemberontakan Cilegon. Tangis, teriakan, dan bisikan rahasia pun menjadi gema yang menggantung di udara Batavia, menghadirkan sebuah drama yang sarat emosi.
Mhyajo, selaku penulis dan sutradara Batavia Tales, menambahkan: “Dalam karya ini, saya ingin menghadirkan Batavia bukan hanya sebagai latar sejarah, tetapi sebagai ruang hidup yang dipenuhi cinta, konflik, dan harapan. Setiap tokoh membawa suara masa lalu yang masih relevan hari ini—sebuah pengingat bahwa keberanian dan
semangat persatuan adalah warisan yang patut terus kita rayakan.”
Pertunjukan The Echoes of Batavia terbuka untuk umum tanpa dipungut biaya dan akan digelar secara reguler setiap hari Sabtu dan Minggu pukul 17.17 WIB di Alun alun Batavia PIK. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Batavia Tales dan rangkaian event lainnya di Batavia PIK, kunjungi Instagram @Bataviapik & @Batavia.tales.