Direktur Operasi dan Digital Bank Muamalat Wahyu Avianto mengatakan, digitalisasi sistem pembayaran merupakan sebuah keniscayaan bagi bank, termasuk di dalamnya bank syariah. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan inovasi melalui aplikasi digital banking Muamalat DIN guna memberikan kemudahan transaksi bagi nasabah.
“Era digital membuat semua bank kini berada di ‘playing field’ yang sama. Hal ini menjadi peluang bagi kami di bank syariah untuk memberikan layanan pembayaran digital yang tak kalah dengan bank non syariah. Penghargaan ini merupakan buah dari komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang ingin bertransaksi secara seamless, praktis dan aman,” ujarnya.
Wahyu menjelaskan, fitur pembayaran di Muamalat DIN sudah sangat lengkap mulai dari tagihan rutin seperti listrik dan internet sampai pembelian tiket transportasi dan paket umrah. Tersedia pula fitur pembayaran untuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) hingga pajak kendaraan bermotor. Nasabah juga dapat bersedekah via Muamalat DIN dengan mengakses menu pembayaran Ziswaf dan memilih lembaga penyelenggara.
Muamalat DIN juga memiliki fitur tarik tunai tanpa kartu di Indomaret. Inovasi tersebut dilanjutkan dengan mobile cash yang merupakan fitur tarik dan setor tunai menggunakan Muamalat DIN melalui teller atau dikenal dengan in branch tanpa harus membawa dokumen dan tanpa mengisi formulir atau paperless.
Atas berbagai inovasi tersebut saat ini jumlah pengguna Muamalat DIN terus tumbuh yang mencapai lebih dari 460 ribu user per akhir September 2023. Pada akhir 2023, Bank Muamalat menargetkan jumlah pengguna Muamalat DIN dapat mencapai lebih dari 670 ribu.
Sebagai informasi, penilaian dalam penghargaan Warta Ekonomi ini dilakukan dengan pendekatan desk research, media monitoring, dan expert panels. Dari pendekatan tersebut melahirkan beberapa aspek yang digunakan untuk menentukan pemenang penghargaan. Aspek penilaian konsumen dilihat dari experience, engagement, insight, trust, dan perception. Adapun kondisi digitalisasi dan pencapaian transformasi digital perbankan diukur melalui tingkat kematangan digital (digital maturity) menggunakan Digital Maturity Assessment for Bank (DMAB).
