Bio Farma mengumumkan pemenang kompetisi Bio Farma x MIT Hacking Medicine, sekaligus meluncurkan platform digital untuk mempermudah layanan kesehatan Mediverse di Bali pada Minggu (27/8). Dalam kesempatan itu, hadir secara virtual Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang dalam sambutannya mengatakan, “Indonesia membutuhkan lebih banyak entrepreneur dan inovator. Saya harap kegiatan seperti ini bisa lebih sering diadakan di Indonesia. Peluang berkembang bagi industri kesehatan di Indonesia sangat besar karena healthcare merupakan prioritas dan pemerintah memiliki alokasi dan perhatian yang besar untuk peningkatan bidang kesehatan,” ujar Budi dalam sambutannya
Budi menambahkan, “Saya ucapkan banyak terimakasih kepada Bio Farma dan juga tim dari MIT Hacking Medicine, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk untuk mendorong kemajuan industri kesehatan di Indonesia.”
Hal serupa dikatakan Deputi SDM dan IT Kementerian BUMN Tedi Bharata, “Kami sangat menghargai terselenggaranya kompetisi ini. Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam rangka menangani adanya innovation gap yang terjadi di institusi BUMN. “Upaya ini tidak dapat dilakukan dengan kerja sendiri, namun juga diperlukan adanya pendekatan yang bersifat sinergi dan kolaboratif,” ujar Tedi.
Tedi memberi contoh bahwa salah satu pendekatan kolaboratif tersebut dilakukan oleh Bio Farma dengan institusi pendidikan MIT, dengan tujuan supaya bisa melihat permasalahan yang nyata dan mencari solusi yang inovatif untuk menyelesaikan permasalah tersebut. “Kami mengapresiasi 200 peserta yang telah berpartisipasi dan memberikan solusi yang terbaik” papar Tedi.
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya berharap kegiatan ini dapat membawa perubahan yang baik untuk industri kesehatan di Indonesia. Dituturkannya, “Bio Farma memfasilitasi generasi muda bertalenta untuk dapat melihat real problem secara langsung dan memberikan berbagai solusi yang inovatif.”
Shadiq melanjutkan bahwa kegiatan tersebut didukung tenaga pengajar dari MIT yang menjadi mentor bagi para peserta selama kegiatan ini berlangsung. “Semoga ke depannya kita bisa bekerja sama dengan lembaga berskala global lain yang dapat membantu kita menyelesaikan permasalahan di masa mendatang,” ujar Shadiq Akasya.
Wakil Direktur Utama Bio Farma Soleh Ayubi menjelaskan, kompetisi ini diikuti 200 peserta yang berasal dari 11 negara untuk menghadirkan inovasi yang solutif. Soleh mengatakan pihaknya mengundang para partisipan untuk dapat berkompetisi bersama dalam rangka menghasilkan inovasi yang solutif dan long lasting.