Sambut Hari Anak Nasional (HAN) yang jatuh pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya, PT Blue Bird Tbk (BIRD) menjalin kerja sama dengan Yayasan Kanker Anak Indonesia (YKAI) dalam menyediakan layanan transportasi bagi pejuang kanker anak pasca perawatan kemoterapi.
Ketua YKAI, Sallyana Sorongan mengatakan pihakny berterima kasih atas dukungan dari Blue Bird yang telah mendukung YKAI dalam memberikan layanan transportasi kepada para pejuang kanker anak pasca perawatan kemoterapi yang telah dilakukan selama ini.
“Secara khusus kami juga menyampaikan apresiasi kami atas dukungan Bluebird yang tidak hanya menyediakan layanan transportasi selama kegiatan roadshow YKAI tapi juga mendampingi kami dalam kunjungan ke tiga rumah sakit di Jawa Tengah selama 8 hari ini,” ujar Sallyana dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (25/7).
GM Bluebird Yogyakarta dan Semarang, Rito Sudarwaman juga menyampaikan bahwa perusahaan mendukung upaya YKAI melalui penyediaan transportasi bagi seluruh peserta roadshow.
Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk terus berkontribusi terhadap perbaikan kualitas kehidupan, yang terangkum dalam salah satu pilar keberlanjutan perusahaan, yaitu BlueLife.
“Kami sangat mengapresiasi peran dari YKAI dalam menegakkan hak anak-anak pejuang kanker di Indonesia dalam memperoleh perawatan dan pengobatan yang layak. Upaya ini sejalan dengan semangat kami membawa kebahagiaan bagi masyarakat dan dalam rangka mewujudkan visi keberlanjutan PT Blue Bird Tbk, yaitu perbaikan kualitas kehidupan sosial. Karenanya, kami di Bluebird sangat bersyukur atas kesempatan untuk mendukung YKAI memberikan dalam agenda sosial YKAI tersebut,” tutur dia.
Selain mendukung solusi mobillitas, dalam rangkaian kegiatan ini, emiten bersandi BIRD ini juga menyelenggarakan kegiatan mewarnai bersama anak-anak penderita kanker.
Untuk diketahui kerja sama antara YKAI dan BIRD telah terjalin sejak 2019, di mana perusahaan mendukung mobilitas yang aman dan nyaman dengan menyediakan armada operasional. Kerjasama akan terus diperkuat demi kesejahteraan anak-anak pejuang kanker di Indonesia.
YKAI juga memperluas jangkauan layanan kepada semakin banyak anak-anak penderita kanker di Indonesia melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr Kariadi, Semarang dan lakukan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Moewardi, Solo dan Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) Dr. Sardjito, Yogyakarta.
Penandatanganan MoU dan kunjungan tersebut menjadi bagian dari roadshow YKAI bersama sejumlah anak-anak pejuang kanker Indonesia ke tiga kota besar di Jawa Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 11 – 18 Juli 2022.
Nota Kesepahaman antara YKAI dan RS Kariadi Semarang dilaksanakan untuk menyepakati bentuk dukungan RSUP Dr Kariadi dalam program YKAI “Senyum Sehat Anak Indonesia” yang meliputi sumbangan obat kemoterapi gratis, penyedian transportasi, program dukungan keluarga, dan pendidikan anak.
Adapun kunjungan ke RS Moewardi Solo dan RS Sardjito Yogyakarta dilaksanakan untuk mendiskusikan program serta melakukan kunjungan untuk melihat langsung kondisi kanker anak di wilayah Yogyakarta dan Solo.
Hal ini sejalan dengan visi YKAI memastikan anak-anak pejuang kanker memperoleh akses kesehatan termasuk obat-obatan, memberikan fasilitas transportasi antar-jemput gratis, serta program “Parental Support” yaitu dukungan bagi orangtua pasien.
Bantuan pengobatan yang diberikan, disalurkan kepada pasien melalui beberapa kemitraan dengan sejumlah rumah sakit seperti RS Kanker Dharmais, RS Kramat 128, RS Siloam Karawaci, RS Harapan Kita, RS Fatmawati dan beberapa RS lainnya di daerah.
Sallyana Sorongan menambahkan, pihaknya sangat bersyukur atas dukungan dari RSUP Dr. Kariadi terhadap anak-anak pejuang kanker melalui penandatanganan Nota Kesepahaman sebagai bagian dari program Senyum Anak Sehat Indonesia serta kesempatan mengunjungi RSUD Dr. Moewardi dan RSUP Dr. Sardjito untuk mengeksplorasi potensi kemitraan di masa mendatang.
“Kami berharap kegiatan ini dapat membuka akses yang lebih luas bagi anak-anak pejuang kanker di Indonesia, khususnya dari keluarga prasejahtera untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan yang layak,” ujarnya.
