Guna mendukung kelestarian alam dan penerapan keuangan berkelanjutan atau environmental, social and governance (ESG) di Indonesia, PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) turut berperan sebagai underwriter PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) dalam penawaran green bond. BNI Sekuritas dan ARKO sama-sama berkomitmen untuk meningkatkan ESG di pasar modal Indonesia serta mendukung konsep ekonomi hijau melalui instrumen investasi.
Obligasi berwawasan lingkungan (Green Bond) merupakan instrumen keuangan yang dibutuhkan di Indonesia guna mendukung pembangunan berkelanjutan dan proyek-proyek lingkungan yang bermanfaat. Seperti energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah.
Green bond juga merupakan upaya OJK dalam penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia sesuai dengan peraturan tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (Green Bond), yaitu POJK 60/2017. Dalam mendukung upaya regulator tersebut, PT BNI Sekuritas (BNI Sekuritas) turut berperan sebagai Underwriter untuk PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) dalam penawaran green bond, yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Agustus 2023. Aksi korporasi ini, didukung oleh PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) terkait pendanaan yang menggunakan skema credit enhancement dalam pembangunan beberapa proyek hijau berbasis renewable energy, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLMTH).
BNI Sekuritas ditunjuk oleh ARKO yang merupakan bagian dari Grup Astra, karena pengalaman yang ekstensif sebagai Underwriter untuk penawaran domestik Green Bond di Indonesia. Pada tahun 2022 lalu, BNI Sekuritas berperan sebagai lead coordinator JLU (Joint Lead Underwriter) dalam aksi korporasi penerbitan Green Bond PT Bank Negara Indonesia Tbk dengan target transaksi Rp5 triliun dan menghasilkan kelebihan penawaran hingga empat kali lipat yaitu Rp21 triliun.
“Mendapat kesempatan untuk kembali berperan dalam penawaran umum Green Bond merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami. BNI Sekuritas turut berperan memberikan layanan lengkap dalam industri pasar modal seperti produk keuangan berkelanjutan yang selaras dengan aspek environmental, social and governance (ESG) yang kian menarik di mata investor. BNI Sekuritas dan ARKO sama-sama berkomitmen untuk meningkatkan ESG di pasar modal Indonesia serta untuk mendukung ekonomi hijau melalui instrumen investasi,” ujar Direktur
Investment Banking BNI Sekuritas Nieko Kusuma dalam rilis pers (14/08/2023), di Jakarta.Green bond ARKO ditawarkan dalam dua seri, seri A (3 tahun) sebesar Rp 318,06 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,50% per tahun dan Seri B (5 tahun) sebesar Rp 21,83 miliar dengan tingkat bunga tetap 10,0% per tahun.
Tujuan pendanaan Green Bond ini adalah untuk refinancing atau pelunasan hutang pokok pinjaman dari beberapa pihak serta modal kerja (working capital) . Di antaranya antara lain biaya karyawan, biaya jasa profesional, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya survei dan pengembangan lokasi-lokasi pembangkit listrik tenaga air baru yang meliputi antara lain biaya feasibility study, pengembangan design, pencarian lokasi baru dan lainnya.
Dana yang diperoleh, usai dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk membiayai atau membiayai kembali kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kategori Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) sebagaimana diatur dalam POJK No.60/POJK.04/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan.
Hingga semester I-2023, revenue Investment Banking BNI Sekuritas mencapai Rp57,7 miliar naik 10% YoY. BNI Sekuritas juga aktif melakukan pendampingan aksi korporasi Initial Public Offering (IPO) beberapa emiten pada Kuartal-III 2023 yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk dan PT Sinar Eka Selaras Tbk untuk melantai di BEI dengan total keseluruhan perolehan dana dari IPO mencapai lebih dari Rp11 triliun.