Memasuki tahun 2025, berbagai tantangan serta peluang baru bagi investor Indonesia juga turut hadir untuk dihadapi. Meski diwarnai kondisi ekonomi global dan domestik yang dipenuhi ketidakpastian serta dinamika kebijakan moneter, para investor dan pelaku pasar keuangan dituntut untuk semakin adaptif dan cerdas dalam mengelola portofolio investasi salah satunya dengan menyusun portofolio yang seimbang.
Direktur PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW), Danica Adhitama, di tahun 2025 investor dituntut untuk memiliki kemampuan dalam beradaptasi dan melakukan diversifikasi portofolio investasinya. Memilih produk-produk investasi yang tepat serta berbiaya rendah adalah salah satu kuncinya. Salah satu instrumen yang dapat dipertimbangkan adalah reksa dana Indeks. Reksa dana jenis ini memiliki beberapa keuntungan, seperti, berbiaya rendah namun tetap memberikan imbal hasil yang optimal karena akan dijaga menyerupai indeks tolok ukurnya.
Sebagai contoh, di Reksa Dana Indeks ABF IBI FUND yang merupakan reksa dana indeks pendapatan tetap yang diinisiasi pembentukannya oleh EMEAP (Komite Eksekutif Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik) yang juga merupakan forum kerjasama 11 bank sentral Asia Pasifik termasuk Bank Indonesia. Reksa dana ini hanya dipasarkan di Indonesia oleh Bahana TCW.
“Meski di tengah kondisi ekonomi global dan dometik yang kurang baik beberapa tahun terakhir, produk ini masih bisa konsisten tumbuh dua digit. Bahkan, selama lima tahun terakhir produk ini mampu mencatatkan tingkat pengembalian sebesar 36,49%,” ujar Danica.