Sabtu, 2 Agustus 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Data Center Asia Indonesia Resmi Debut di IEE Series 2025

30 Juli 2025
in Ekonomi, Teknologi
Data Center Asia Indonesia Resmi Debut di IEE Series 2025
0
SHARES
13
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Businessasia.co.id —  Debut perdana Data Center Asia Indonesia (DCA-IN)  menjadi salah satu sorotan utama dalam Indonesia Energy & Engineering Series (IEE Series) 2025, sebuah pameran industri berskala internasional yang telah menjadi agenda penting bagi pelaku usaha dan pemimpin teknologi lintas negara. Diselenggarakan pada 17–18 September 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, DCA-IN menjadi perluasan penting dari cakupan IEE Series yang selama ini dikenal kuat di sektor energi dan engineering.

Sebagai pameran business-to-business (B2B) terbesar di Asia Tenggara, IEE Series telah membuktikan diri sebagai katalis penting dalam pembangunan ekosistem industri yang berkelanjutan guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kehadiran DCA-IN menjadi sorotan utama tahun ini, dengan menegaskan peran strategis infrastruktur digital—seperti pusat data dan manajemen cloud—sebagai fondasi utama untuk mempercepat transformasi industri dan meningkatkan daya saing nasional di era digital.

Country Manager Pamerindo Indonesia Lia Indriasari menyampaikan bahwa inisiatif baru ini akan menciptakan sinergi yang dinamis dengan mempertemukan para pemangku kepentingan utama dari industri infrastruktur pusat data, manajemen cloud, hingga transformasi digital, khususnya di sektor investasi, efisiensi energi, dan keamanan digital yang saat ini tengah menjalani percepatan menuju integrasi digital secara menyeluruh.

“Pameran ini dirancang secara khusus untuk menjawab kebutuhan manajemen data, transformasi digital, cloud, dan industri nasional lainnya, dengan pendekatan aplikatif yang mendukung integrasi teknologi secara langsung di level operasional dan strategis,” ujar Lia.

Pasalnya, di tengah akselerasi transformasi digital nasional, tak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan akan sistem pengelolaan data yang tangguh, fleksibel, dan aman menjadi makin krusial. Bahkan, teknologi cloud kini memainkan peran strategis sebagai fondasi operasional lintas sektor, memungkinkan perusahaan menyimpan data dalam jumlah besar, mengelolanya dengan secara terpusat, serta mengaksesnya secara real-time guna mendukung pengambilan keputusan yang optimal dan efisien.

Di Indonesia sendiri, perkembangan infrastruktur digital dan adopsi layanan cloud menunjukkan tren yang sangat positif. Pertumbuhan ini didorong oleh semakin kuatnya kebutuhan dari berbagai sektor, mulai dari energi, manufaktur, logistik, hingga layanan publik. Namun, seiring dengan peningkatan pemanfaatan teknologi digital, muncul pula tuntutan baru terhadap kesiapan sistem pendukung—terutama dalam hal pengelolaan data dan integrasi sistem informasi secara menyeluruh di tingkat organisasi.

Kemajuan ini juga membawa konsekuensi: isu keamanan data menjadi semakin krusial. Kompleksitas infrastruktur yang terus berkembang, ditambah masih rendahnya literasi keamanan informasi di berbagai sektor, membuat banyak organisasi menghadapi tantangan dalam menjaga integritas dan privasi data. Keamanan data kini tak lagi dianggap sebagai urusan teknis semata, melainkan telah menjadi bagian penting dari kepercayaan publik, kelangsungan operasional, hingga reputasi institusi.

Tingginya angka kebocoran data di Indonesia menjadi bukti bahwa tantangan ini tidak lagi bersifat potensial, melainkan nyata dan mendesak. Dalam white paper bertajuk “Where’s The Fraud” yang dirilis oleh PT Indonesia Digital Identity (VIDA), Indonesia tercatat menempati peringkat ke-13 dunia dalam jumlah insiden kebocoran data. Total kasus mencapai lebih dari 157,05 juta data yang bocor, menjadikannya yang tertinggi di Asia Tenggara. Sebagai perbandingan, Malaysia mencatat 52,03 juta kasus kebocoran data, diikuti Thailand dengan 48,92 juta dan Singapura sebanyak 34,73 juta.

Kebocoran data tak hanya mengancam keamanan informasi sensitif, tetapi juga memperbesar potensi terjadinya berbagai bentuk penipuan digital, seperti pemalsuan identitas, phishing, hingga penyalahgunaan akses oleh pihak yang tidak berwenang. Masih dalam laporan yang sama, lebih dari separuh organisasi yang terkena mengalami kehilangan data (55%), diikuti gangguan operasional (46%), terputusnya hubungan kemitraan (48%), serta dampak serius terhadap reputasi (45%).

Dengan demikian, angka-angka tersebut makin menegaskan bahwa kebocoran data bukan lagi isu teknis semata, melainkan telah menjadi tantangan strategis yang berdampak langsung pada kelangsungan usaha dan kepercayaan stakeholders.

Melihat dampak yang semakin luas, penting bagi negara untuk tidak hanya mendorong percepatan digitalisasi, tetapi juga memastikan hadirnya regulasi yang mampu melindungi data secara menyeluruh. Apalagi, berbagai insiden kebocoran data yang mencuat dalam beberapa tahun terakhir pun menjadi pengingat bahwa transformasi digital harus berjalan beriringan dengan sistem perlindungan yang memadai.

Merespons kebutuhan ini, pemerintah Indonesia telah mengesahkan Undang-Undang No. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) serta menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP 71/2019). Kedua regulasi ini menjadi pijakan penting dalam pembentukan tata kelola data yang lebih kuat, aman, dan transparan, baik di sektor publik maupun swasta.

Melalui kerangka regulasi tersebut, keamanan informasi ditetapkan sebagai komponen wajib dalam strategi transformasi digital nasional. Namun, keberhasilan implementasinya masih memerlukan upaya kolektif, mulai dari peningkatan kapabilitas teknis, adopsi teknologi yang relevan, hingga penguatan infrastruktur pendukung.

Dalam konteks inilah, penyelenggaraan DCA-IN (Data Center Asia Indonesia) hadir sebagai forum strategis yang mempertemukan pelaku industri, penyedia solusi, dan regulator untuk membahas tantangan nyata serta mendorong kolaborasi lintas sektor. Sebagai bagian dari ekosistem IEE Series 2025, DCA-IN juga menjadi sarana perluasan solusi keamanan terkini, dan memperkuat kapabilitas manajemen data di industri.

Terlebih, Indonesia masih tertinggal dibanding negara-negara tetangganya dalam hal jumlah pusat data (data center). Berdasarkan data dari Structure Research dan Cushman & Wakefield, Indonesia diperkirakan hanya memiliki 430 pusat data hingga akhir 2024, sementara Malaysia memiliki 532 unit dan Singapura sebanyak 717 unit.

Hal ini kontras dengan potensi pertumbuhan pasar infrastruktur pusat data di Indonesia yang diperkirakan mencapai USD 2,8 miliar pada 2027, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 22,5% (Mordor Intelligence, 2024). Kombinasi antara populasi besar, percepatan adopsi teknologi, serta komitmen terhadap digitalisasi nasional menjadikan Indonesia titik fokus dalam lanskap ekonomi digital Asia-Pasifik, sekaligus pasar yang akan sangat menjanjikan untuk pengembangan solusi cloud dan infrastruktur digital ke depan.

Melihat potensi tersebut, penyelenggaraan DCA-IN sebagai bagian dari portofolio global Data Center Asia menjadi langkah strategis untuk menegaskan posisi Indonesia dalam ekosistem digital regional. Mengusung semangat yang sama dengan Data Center World (AFCOM) di Amerika Serikat, yang telah menjadi acuan industri pusat data global—Data Center Asia menghadirkan keahlian global, jaringan industri, serta solusi inovatif ke pasar-pasar utama di Asia.

Data Center Asia Jadi Episentrum Diskusi Kebijakan dan Teknologi Infrastruktur Digital Kawasan

Indonesia ditetapkan menjadi tuan rumah perhelatan bergengsi Data Center Asia Indonesia (DCA-IN) 2025, yang akan berlangsung pada 17–18 September 2025 di Jakarta. Acara yang menjadi bagian dari rangkaian IEE Series ini akan diselenggarakan secara bersamaan (co-located) dengan Electric & Power Indonesia, menciptakan sinergi dinamis antar pelaku industri infrastruktur pusat data, manajemen cloud, dan transformasi digital.

Sebagai platform baru yang strategis, DCA-IN 2025 hadir untuk menjembatani kebutuhan industri terhadap infrastruktur pusat data dan manajemen cloud, sekaligus mempercepat integrasi digital di berbagai sektor strategis, khususnya energi, baterai, dan industri manufaktur.

Dengan pendekatan yang praktis dan berorientasi pada aplikasi langsung di lapangan, DCA-IN diharapkan menjadi katalis inovasi digital nasional. Acara ini akan menghadirkan, platform strategis untuk menampilkan kemajuan teknologi dalam mendukung ekonomi digital Indonesia yang terus berkembang,

Kemudian, kesempatan networking eksklusif dengan para pemangku kepentingan utama di bidang data center, cloud, dan energi hingga sharing knowledge atas tantangan dan solusi terkini yang disesuaikan dengan dinamika industri digital dan infrastruktur Indonesian di masa yang akan datang.

Selama dua hari DCA-IN 2025 akan menghadirkan rangkaian sesi seminar dengan fokus utama pada tema besar “Indonesia Data Center Landscape: Investment, Innovation and Infrastructure.” Program ini akan mengupas berbagai strategi, tantangan, dan peluang dalam pengembangan ekosistem data center yang cerdas, aman, dan berkelanjutan di Indonesia.

Sesi seminar akan mencakup topik-topik penting seperti potensi investasi data center di Indonesia, persaingan regional dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan Vietnam, serta isu infrastruktur yang masih menjadi tantangan. Selain itu, diskusi juga akan membahas bagaimana strategi data center nasional dapat menjawab kebutuhan transformasi digital dalam konteks Energy and Economy 4.0, serta pentingnya efisiensi energi, keamanan, dan kesiapan menghadapi ancaman siber maupun bencana alam.

Melalui DCA-IN 2025, para pelaku industri tidak hanya mendapatkan wawasan mendalam mengenai arah perkembangan pasar data center nasional, tetapi juga akses langsung terhadap peluang investasi dan ruang untuk memasarkan teknologi serta solusi inovatif mereka. Forum ini menjadi wadah strategis bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam ekosistem data center di kawasan ASEAN.

Lia menuturkan peran data center semakin penting di tengah akselerasi digitalisasi di berbagai sektor. “Indonesia tengah berada di titik penting untuk memperkuat infrastruktur data yang bukan hanya cepat dan efisien, tetapi juga aman dan berkelanjutan. Data center adalah fondasi utama ekonomi digital masa depan, dan kita harus memastikan ekosistem ini berkembang dengan tepat,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa DCA-IN bukan sekadar forum diskusi, melainkan ruang strategis bagi kolaborasi nyata antara pemangku kebijakan, pelaku industri, dan penyedia solusi teknologi. “Kami optimistis acara ini akan memperkuat posisi Indonesia dalam peta industri data global, serta membuka peluang besar bagi investasi dan inovasi di sektor digital,” tambahnya.

Pameran ini juga menghadirkan sejumlah perusahaan unggulan yang menjadi daya tarik utama dalam sektor teknologi pendukung perkembangan kemajuan teknologi data center. Tiga exhibitor yang mencuri perhatian dalam pameran ini adalah Prysmian Cable, Listrikkita Indonesia, dan Mitra Cipta Hardi (SOCOMEC). Masing-masing membawa inovasi dan solusi terdepan di bidang teknologi kabel, sistem transmisi energi, distribusi tenaga listrik, hingga manajemen kelistrikan cerdas. Hal ini, menunjukkan bagaimana sinergi teknologi dan keberlanjutan kini menjadi prioritas utama dalam pengembangan infrastruktur digital dan energi nasional.

Berangkat dari keberhasilan penyelenggaraan Data Center Asia di negara-negara lain, kehadiran Data Center Indonesia di Jakarta (17–18 September 2025) menjadi langkah strategis dalam ekspansi regional yang tahun ini juga akan digelar di Hong Kong (15-17 Juli 2025) dan Kuala Lumpur (18-20 November 2025). Penyelenggaraan di Indonesia diharapkan tidak hanya membawa dampak positif bagi pengembangan infrastruktur digital nasional, tetapi juga mengukuhkan posisi Indonesia sebagai aktor strategis dalam arsitektur data kawasan Asia Pasifik.

Jangan Lewatkan IEE Series 2025! Bersiaplah untuk menjadi bagian dari ajang industri terbesar tahun ini! IEE Series 2025 akan diselenggarakan selama dua pekan pada 10–13 September dan 17-20 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, momen penting bagi para pelaku industri untuk menemukan solusi inovatif dan memperluas jaringan bisnis.

Dapatkan akses eksklusif ke informasi terbaru seputar seminar, pameran, dan rangkaian acara pendukung lainnya dengan melalukan pre-registrasi melalui link bit.ly/PressRelease_DCAI

 

Post Views: 139
Tags: DCA-INIEE Series 2025Lia IndriasariPamerindo Indonesia
Previous Post

GIIAS 2025 Angkat Isu Energi Terbarukan serta Masa Depan Otomotif Lewat GIAC dan Daily Seminar

Next Post

Telah Tersedia di Indonesia HUAWEI MatePad Pro 12.2 (2025) untuk Tingkatkan Produktivitas Para Profesional

Next Post
Telah Tersedia di Indonesia HUAWEI MatePad Pro 12.2 (2025) untuk Tingkatkan Produktivitas Para Profesional

Telah Tersedia di Indonesia HUAWEI MatePad Pro 12.2 (2025) untuk Tingkatkan Produktivitas Para Profesional

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Tuntun Sekuritas dan Makmur Resmikan Kemitraan Strategis Gerai APERD

Tuntun Sekuritas dan Makmur Resmikan Kemitraan Strategis Gerai APERD

1 Agustus 2025

TUMI Rayakan Pembukaan Gerai Baru di Grand Indonesia

TUMI Rayakan Pembukaan Gerai Baru di Grand Indonesia

1 Agustus 2025

Prodia Catatkan Kinerja Solid Semester I 2025, Pendapatan “U by Prodia” Tumbuh Hampir 400%

Prodia Catatkan Kinerja Solid Semester I 2025, Pendapatan “U by Prodia” Tumbuh Hampir 400%

1 Agustus 2025

Era Digital Media (AWAN) Catatkan Laba Bersih Tumbuh Dua Kali Lipat di Kuartal II 2025

Era Digital Media (AWAN) Catatkan Laba Bersih Tumbuh Dua Kali Lipat di Kuartal II 2025

1 Agustus 2025

OCBC Hadirkan Mariah Carey di Premium Music Experience 2025

OCBC Hadirkan Mariah Carey di Premium Music Experience 2025

1 Agustus 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt .6 Unit 3 Jl. TB Simatupang Kav. IS No. 01 Kel. Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.

Telp: 021-22702245
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine