Kamis, 14 Agustus 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Berita

Defisit APBN Capai Rp 21 T, Ekonom Minta Pemerintah Buat Skala Prioritas Pengeluaran

24 Juni 2025
in Berita, Ekonomi
Defisit APBN Capai Rp 21 T, Ekonom Minta Pemerintah Buat Skala Prioritas Pengeluaran
0
SHARES
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Businessasia.co.id  – Ekonom Pusat Kajian Keuangan, Ekonomi dan Pembangunan Universitas Binawan, Farouk Abdullah Alwyni, menyebut defisit APBN sebesar 0.09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau defisit Rp21 triliun sampai Mei 2025 relatif masih aman.

“Defisit ini masih jauh dari target yang ditetapkan dalam UU  APBN, yakni sebesar Rp 616.2 triliun atau 2.53 persen terhadap PDB. Negara-negara maju umumnya, seperti di Uni Eropa misalnya, menggunakan ambang batas 3% dari PDB untuk batas maksimum defisit Anggaran,” ujar Farouk dalam keterangan tertulis, Jakarta, Selasa (24/6).

Meski begitu Farouk mengingatkan bawah batas 3% bukanlah aturan yang baku, batas yang dapat diterima akan tergantung dari beberapa faktor di antaranya situasi ekonomi sebuah negara, level hutangnya, kondisi-kondisi khusus sebuah negara seperti bencana alam, krisis ekonomi dan pertimbangan politik. “Walaupun kondisi yang ada sekarang masih relatif aman, tetapi pemerintah tetap tidak bisa ‘complancent’ mempertimbangkan kondisi ‘geo-political economy’ yang ada sekarang ini,” imbuhnnya.

Farouk menjelaskan pemeritah perlu berupaya agar defisit bisa terkendali dengan cara menerapkan disiplin fiskal dan memastikan prioritas pengeluaran di sektor-sektor yang memiliki dampak pembangunan yang signifikan. Pemerintah perlu mengedepankan program yang berperan untuk pengentasan kemiskinan serta peningkatan dan penguatan kelas menengah. “Dan dalam waktu yang sama memangkas pemborosan-pemborosan di birokrasi pemerintahan,” ujar Mantan Pejabat Senior Islamic Development Bank ini.

Ekonom jebolan New York University ini khawatir defisit yang tidak terkendali dapat meningkatkan biaya pinjaman untuk pemerintah dan konsekuensi lanjutannya adalah membuat biaya pinjaman menjadi semakin mahal untuk baik bagi bisnis maupun individu.

“Dampak lain dari defisit yang yang tinggi adalah terjadinya inflasi jika pemerintah melakukan cetak uang dalam meng-‘cover’ gap antara pengeluaran dan pendapatan.  Terakhir, defisit yang diluar batas aman dapat memaksa pemerintah untuk terus berhutang yang akibatnya adalah menciptakan level hutang publik yang tidak ‘sustainable’, yang berpotensi membahayakan stabilitas ekonomi jangka panjang, yang tentunya akan berimplikasi tidak baik bagi masyarakat kebanyakan,” tegas mantan Direksi Bank Muamalat ini.

Post Views: 254
Tags: Farouk Abdullah AlwyniPusat Kajian KeuanganUniversitas Binawan
Previous Post

Mustika Raja Law Office Masuk Top 100 Indonesian Law Firms 2025

Next Post

LSPR Sukses Gelar Kampanye Jejak Cakap Digital dan Jejak Kreasi

Next Post
LSPR Sukses Gelar Kampanye Jejak Cakap Digital dan Jejak Kreasi

LSPR Sukses Gelar Kampanye Jejak Cakap Digital dan Jejak Kreasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Agrinas Jaladri Nusantara dan Unpad Jalin Kemitraan Strategis Penguatan SDM dan Inovasi Perikanan

Agrinas Jaladri Nusantara dan Unpad Jalin Kemitraan Strategis Penguatan SDM dan Inovasi Perikanan

14 Agustus 2025

Peluncuran blu 2.0 dan Cerita Jurnalis Warnai Perayaan bluDay 2025

Peluncuran blu 2.0 dan Cerita Jurnalis Warnai Perayaan bluDay 2025

14 Agustus 2025

Impact Investment Exchange (IIX) Luncurkan Peta Jalan dan Kerangka Kerja Orange Bonds dan Orange Sukuk

Impact Investment Exchange (IIX) Luncurkan Peta Jalan dan Kerangka Kerja Orange Bonds dan Orange Sukuk

14 Agustus 2025

Vivo Indonesia meluncurkan kampanye budaya bertajuk ‘Joy in Nusantara,’

Vivo Indonesia meluncurkan kampanye budaya bertajuk ‘Joy in Nusantara,’

14 Agustus 2025

MR.DIY Jadi Brand Retail Peringkat Satu di Indonesia

MR.D.I.Y. Capai 1.100 Toko, Rayakan HUT RI ke-80 dengan Komitmen Bangun Bangsa Bersama

14 Agustus 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt .6 Unit 3 Jl. TB Simatupang Kav. IS No. 01 Kel. Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.

Telp: 021-22702245
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine