Jakarta, Business Asia – Pada Juni 2024 yang lalu, Delta Dunia Group melalui American Anthacite SPV I, LLC, perusahaan terkendali di bawah naungan PT Bukit Makmur International (BUMA International), telah merampungkan akuisisi strategis Atlantic Carbon Group, Inc (ACG) senilai USD 122,4 juta.
Hal tersebut dijelaskan Direktur Delta Dunia Group – Dian Andyasuri pada saat memperkenalkan Delta Dunia Group pada Workshop Media: Eksplorasi Mendalam Proses Jasa Pertambangan Batu Bara serta Peran Antrasit dalam Masa Depan Rendah Karbon di Sentosa Senayan, Gelora Bung Karno Complex, Senayan, Jakarta, pada Rabu (17/07/2024).
Atlantic Carbon Group, Inc sendiri merupakan produsen Antrasit UHG terbesar ke-2* di Amerika Serikat. ACG berlokasi di Pennsylvania dan memiliki 4 tambang aktif yang bisa mendukung lebih dari 25 tahun penambangan.
Dian Andyasuri lalu menjelaskan, bahwa Delta Dunia Group membangun bisnis pertambangan yang terdiversifikasi.
Dian lalu menjelaskan perkembangan yang signifikan dari Delta Dunia Group. “Berekspansi dari penyedia jasa pertambangan menjadi pemilik tambang,” jelas Dian.
Delta Dunia Group, lanjut Dian, juga memperluas cakupan geografis dari Indonesia dan Australia ke Amerika Serikat.
Berikutnya, papar Dian, Delta Dunia Group juga mendiversifikasi komoditas ke future facing commmodities.
Kemudian yang juga sangat signifikan, menurut Dian, Delta Dunia Group meningkatkan porsi pendapatan dari batu bara non-termal dari 19% pada FY2023, menjadi 28% pada FY2024.
Pada acara workshop media ini, selain Dian Andyasuri, juga tampil pembicara kompeten lainnya, yaitu Wella Sukamto, Manager Support & System BUMA yang membawakan materi presentasi “Mining for Non-Miners: Eksplorasi Mendalam Proses Jasa Pertambangan”.
Selain itu, Prof. Ir. Dwiwahju Sasongko, MSc., PhD., Peneliti di Pusat Penelitian Energi Baru dan Terbarukan dan Purnabakti Guru Besar Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) juga tampil dalam acara ini dengan membawakan presentasinya yang berjudul, “Peran Antrasit dalam Masa Depan Rendah Karbon”.