Businessasia.co.id (Seoul) – Sebagai langkah strategis yang selaras dengan tujuan global untuk menghadapi krisis iklim, Korea Selatan (Korsel) secara resmi mengumumkan penerbitan token digital berbasis carbon credit.
Bahkan inisiatif tersebut di atas, dipimpin oleh WPPEI (World Planet Protection Energy Initiative), sebuah perusahaan yang dikenal fokus pada transisi energi bersih dan inovasi berbasis lingkungan.
Teknologi Blockchain untuk Aksi Iklim
Menurut Robbin Sim CEO WPPEI dan CEO Verra DNA $VDNA, perlu diketahui pula bahwa token baru ini mengintegrasikan teknologi blockchain dengan sistem verifikasi karbon yang transparan.
Malah angka ini dipercaya bakal mempercepat adopsi carbon offset digital, menyediakan pasar terbuka untuk perusahaan yang ingin menyeimbangkan emisi karbon mereka serta memungkinkan masyarakat berpartisipasi langsung dalam proyek hijau.
Kolaborasi Globak dan Standar Verra
Token ini mengikuti standar internasional, termasuk sertifikasi dari VERRA dan mekanisme pendukung dari UNASDG. WPPEI memastikan setiap kredit karbon berasal dari proyek hijau seperti energi angin dan surya, reforestasi maupun konservasi lahan basah dan hutan tropis.
Pernyataan Resmi WPPEI
“Kami tidak hanya menerbitkan token digital saja. Tapi, kami juga menciptakan aset nyata yang mewakili upaya menyelamatkan bumi. Melalui integrasi teknologi dan ekosistem lingkungan, ini adalah solusi masa depan yang konkret,” tegas CEO Robbin Sim perwakilan WPPEI dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (7/6/2025).
Potensi Pasar dan Tokenisasi Baru
Pada bagian juga disebutkan bahwa token ini telah mulai diperkenalkan ke bursa-bursa desentralisasi berbasis jaringan Solana dan Ethereum. Investor dan entitas institusional menunjukkan minat besar, terutama karena potensi Berdasarkan berdasarkan permintaan karbon global, keterhubungan langsung dengan proyek hijau bersertifikasi serta keterbukaan data melalui blockchain.
Yang pasti, Korea melalui WPPEI menjadi salah satu pionir di Asia dalam menggabungkan keuangan digital dengan keberlanjutan iklim. Token carbon credit ini diharapkan akan menjadi aset digital baru yang tidak hanya memiliki nilai ekonomi, tapi juga nilai moral dan lingkungan.