Memasuki akhir tahun 2022, kini dunia sudah mulai bersiap dan beradaptasi dengan kehadirannya teknologi digital yang tanpa dipungkiri menjadi pola baru di industri. Pasalnya hampir seluruh organisasi maupun bisnis sudah menggunakan analisis big data untuk memudahkan merancang strategi, pemilihan keputusan yang tepat dan efisien, serta menemukan tren baru yang ada pada data.
Berdasarkan laporan data World Forum Economic memiliki skill digital sangat penting dalam meniti karir saat ini, 54% dari semua karyawan membutuhkan pelatihan data mulai dari yang dasar secara signifikan.
Menurut laporan Statista, para pemimpin bisnis dan tenaga kerja di seluruh dunia menggunakan AI untuk membantu pekerjaan mereka. 58% dari mereka mengklaim bahwa penggunaan AI dalam konteks ini membantu meningkatkan konsistensi dan kualitas, 26% membantu pekerja meningkatkan produktivitas, dan 16% digunakan untuk meningkatkan wawasan.
Adanya otomatisasi di industri akan menentukan pekerjaan di masa depan terutama hingga tahun 2025. Kehadiran digital transformasi juga akan menghilangkan beberapa profesi lama di industri dan akan tergantikan dengan profesi baru yang di dominasi karir pada bidang data.
“Tahun 2023 diprediksi akan terjadi resesi, jadi apa pentingnya profesi data analyst dalam menunjang perusahaan dalam mengarungi krisis ini? Yang jelas profesi ini akan makin diperlukan oleh para pimpinan bisnis dalam mengolah data menjadi informasi kesempatan bisnis baru, proses bisnis yang perlu efisiensi tanpa mengurangi efektifitas. Dengan demikian dominasi data analyst sebagai pendukung keputusan bisnis akan semakin kuat dan bukannya meredup! ” Tutur Feris Thia, Founder of Xeratic.
Berikut 5 profesi bidang data yang potensial direkrut hingga tahun 2025. Menurut laporan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) pada tahun 2021 jumlah tenaga kerja di bidang TIK hanya sekitar 1 juta orang. Kemudian kebutuhannya akan diperkirakan akan bertambah setiap tahun hingga mencapai 1,97 juta orang pada tahun 2025.
Kemnaker memprediksikan kedepannya bidang data akan sangat dicari sampai beberapa tahun kemudian, profesi tersebut diantaranya Network Operation Access, Network Operation Backbone, Software Engineer, Data Analyst & Data Scientist.
“Profesi bidang data yang masih menjadi primadona ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang mengherankan. Karena hampir semua bidang mulai memanfaatkan teknologi digital. Ada banyak sekali data yang dihasilkan, dan tentunya akan sangat disayangkan jika tidak bisa dimanfaatkan dengan benar.” Ungkap Gifa Delyani, Performance Analyst di LinkNet & Mentor DQLab LiveClass.
“Orang orang yang bekerja di bidang ini akan menjadi tombak perusahaan karena mereka bisa melihat insight yang terkandung dalam data yang sangat banyak tersebut. Termasuk dengan pemanfaatan visualisasi yang akan memudahkan kita untuk melihat apa yang disembunyikan oleh data.” tambahnya.
Untuk melahirkan talent yang mahir di bidang data, DQLab sebagai platform edukasi Data Science online dibawah naungan Universitas Multimedia Nusantara & Xeratic, siap menjawab kebutuhan calon talent data untuk siap berkarir hingga tahun 2025. Kini DQLab memiliki terobosan baru dengan kelas interaktif dalam program DQLab LiveClass.
DQLab LiveClass merupakan program kelas intensif yang terdiri dari berbagai ragam kelas diantaranya PilotClass, MetaClass, InvestigasiClass hingga Bootcamp. Bersama LiveClass DQLab akan membantu calon talent data mempersiapkan skill di bidang data untuk siap bersaing dengan profesi incaran yang diprediksi hingga tahun 2025 mendatang.
“Dengan adanya LiveClass excel ini diharapkan dapat menaklukkan berbagai macam jenis data. Selain itu Sahabat DQ dapat melihat unseen story dari setiap data melalui pengolahan data melalui tools yang tersedia.” Ungkap Tantut Wahyu, Data Scientist MNC Media & Mentor di DQLab LiveClass.