Indonesia Fintech Society (IFSoc) menyambut visi ekonomi digital oleh Presiden Terpilih, Prabowo Subianto melalui diskusi tertutup antara Tim Pakar Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan pelaku industri digital pada hari Rabu, 15 Mei 2024 di BJ Habibie Hall, South Quarter, Jakarta Selatan.
Acara ini dihadiri oleh 120 lebih pimpinan setingkat komisaris dan direktur dari berbagai lembaga pemerintah, asosiasi, dan perusahaan. Dalam forum ini, Ketua IFSoc, Rudiantara, Ketua Tim Pakar KIM Presiden Terpilih, Burhanuddin Abdullah, dan Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Rachmat Pambudy, turut serta sebagai pembicara.
Ketua Tim Pakar KIM, Burhanuddin Abdullah menjelaskan visi ekonomi Presiden Terpilih Prabowo Subianto dipersiapkan untuk menyongsong tahun 2045. “Visi Indonesia Emas 2045 mengajak seluruh komponen bangsa untuk maju. Utamanya adalah mengedepankan prinsip keberlanjutan untuk menjaga stabilitas ekonomi dan politik” kata Mantan Menko Perekonomian tahun 2001 itu.
Mantan Gubernur Bank Indonesia 2003-2008, itu juga menambahkan potensi ekonomi digital perlu dimanfaatkan karena akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan. “Indonesia punya potensi peningkatan ekonomi digital dua kali lipat di tahun 2025 dibanding tahun 2022. Perlu adanya trilateral network, literasi digital, dan optimalisasi research and development untuk mendukung ekonomi digital menjadi penggerak ekonomi nasional.”
Ketua IFSoc, Rudiantara menyampaikan diskusi ini merupakan sebuah wadah bertukar pikiran antara pelaku industri ekonomi dan digital. Rudiantara menjelaskan potensi ekonomi digital perlu dimanfaatkan karena akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan. “IFSoc berharap forum ini dapat mengoptimalkan potensi ekonomi digital di pemerintahan dalam lima tahun mendatang dengan menyediakan wadah untuk bertukar pikiran bersama regulator, industri hingga para pakar” ucap Menteri Kominfo 2014-2019.
Sementara itu, Anggota Steering Committee IFSoc, Hendri Saparini menyoroti sektor pertanian juga berkaitan dengan program pemerintah dalam lima tahun ke depan. “Persoalan pertanian juga erat kaitannya dengan pemerintah Pak Prabowo Subianto karena menjadi salah satu sektor prioritas. Pertanian membutuhkan integrasi secara menyeluruh dari hulu ke hilirnya. Karena jika kita melihat sejarah, Indonesia punya potensi besar di sektor pertanian” tegas Founder CORE Indonesia tersebut.
Hendri Saparini juga menambahkan bahwa infrastruktur digital diperlukan untuk mendorong ketahanan pangan di pemerintahan Presiden Terpilih Prabowo Subianto. “Untuk menguatkan produksi pangan dan meningkatkan ketahanan pangan, kita perlu melihat teknologi sebagai katalisatornya. Dukungan dari infrastruktur digital dapat mendorong ekstensifikasi sektor pertanian sehingga mempercepat transformasi kepada pertanian yang lebih produktif” tutup Hendri.