Jakarta, Business Asia – Antusiasme masyarakat pada gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2026 makin riuh memasuki penyelenggaraan hari ke-3, Sabtu (8/11). Desain apik modest fashion di panggung parade fesyen sukses menyedot perhatian para pengunjung hingga tak menyisakan kursi kosong.
Mengawali parade fesyen di hari-3 JMFW 2026, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri pun kembali melenggang di pentas parade, kali ini dalam balutan koleksi busana bergaya elegan dari Vaia.
“Alhamdulillah di hari ketiga JMFW 2026, kita masih terus melihat berbagai karya fesyen dari para desainer. Harapannya, karya para perancang mode dan jenama kita bisa menguasai pasar domestik, dan tentu saja, tak kalah penting juga pasar internasional. Untuk mendukung hal tersebut, di ajang JMFW ini, kami juga banyak sekali melakukan kegiatan side event seperti talkshow, dan business matching. Ini semua kita lakukan dengan semangat gotong royong agar perdagangan Indonesia bisa lebih maju,” ujar Wamendag usai berpartisipasi pada parade fesyen bersama jenama kenamaan Indonesia.
Beberapa jenama yang unjuk pesona pada tiga pertunjukan parade fesyen hari ke-3 JMFW antara lain yaitu Vaia, Kudung, Cottonink, Irna Mutiara x Kalisha, Irmasari Joedawinata, NEU Men, Ramayani Prive, LETTI, Intresse, MYMD, dan Nonaaltha. Ada pula persembahan dari sentra IKM Kota Mojokerto.
Usai berpartisipasi dalam parade fesyen, Wamendag Roro mengunjungi arena pameran JMFW 2026 dan berbincang dengan para perwakilan jenama fesyen. Pada kunjungan tersebut, pesan kunci yang disampaikan Wamendag Roro ialah untuk terus maju dan semangat.
Pesan itu salah satunya disampaikan saat berbincang dengan CEO Deatextile, Yusuf. Wamendag Roro mengapresiasi Deatextile sebagai salah satu produsen kain bagi banyak jenama modest fashion Indonesia.
“Kami di Kementerian Perdagangan tentunya mengapresiasi keikutsertaan Deatextile pada JMFW 2026, dan terbuka untuk partisipasi di tahun-tahun berikutnya. Kemudian, kami sangat mengapreasiasi dukungan Deatextile bagi produk-produk lokal, khususnya dalam proses produksinya. Mudah-mudahan akan ada lebih banyak lagi jenama yang memberikan kepercayaan kepada Deatextile,” ungkap Wamendag Roro.Saat ini, Deatextile yang lahir pada 2005, telah mendukung beberapa jenama fesyen muslim seperti
Zaskia Sungkar, Dhini Aminarti, dan Inara Rusli. Deatextile juga telah mengekspor produk tekstilnya ke beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura; serta sedang menyasar pasar Australia untuk tujuan selanjutnya.
“Kami berterima kasih atas dukungan Kemendag di ajang JMFW. Alhamdulillah kali ini, Deatextile berkolaborasi dengan desainer senior Deden Siswanto. Deatextile punya komitmen bahwa kain kita menggunakan produk lokal dan kita bangga dengan kualitas, maupun sinergi dengan jenama fesyen muslim Indonesia. Kami mohon terus dukungannya agar industri ini bisa terus eksis, berkembang, dan maju bersama seluruh produk-produk muslim Indonesia,” ujar Yusuf.
Khusus dalam gelaran JMFW 2026, Deatextile berkolaborasi dengan Desainer Deden Siswanto untuk koleksi busana pria dari jenama MYMD. Hasil kolaborasi tersebut juga dipamerkan dalam parade fesyen di hari ke-3 JMFW 2026 dan berhasil mencuri tepuk riuh para penonton.
Bagi Deden Siswanto sebagai desainer, kolaborasi dengan produsen tekstil bisa sangat membantu bagi pengembangan bisnis fesyen agar bisa lebih terencana, khususnya dari sisi produksi.
“Saya menyambut baik kolaborasi dengan Deatextile karena saya menggunakan bahan-bahan yang di luar biasanya dan pada akhirnya lahirlah koleksi ini, alhamdulillah baik. Ini pertama kalinya saya kolaborasi dengan produsen tekstil dan mungkin ke depannya kolaborasi seperti ini juga akan sangat membantu bagi variasi desain dan pengembangan bisnis yang lebih terencana,” jelas Deden Siswanto.
–










