Jakarta, Business Asia – Pemerintah Indonesia menargetkan penyediaan tiga juta unit rumah layak huni setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan masyarakat miskin yang belum memiliki hunian memadai.
Menurut data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), backlog perumahan di Indonesia hingga tahun 2023 tercatat mencapai angka 12,7 juta unit. Artinya, terdapat 12,7 juta keluarga atau rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki akses terhadap hunian yang layak.
Menjawab besarnya kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan hunian yang layak, Bank Mega Syariah turut mendukung upaya pemerintah mengatasi backlog perumahan tersebut melalui produk pembiayaan rumah unggulan yang memberikan solusi pembiayaan rumah yang mudah diakses, kompetitif, dan sesuai dengan prinsip syariah.
Consumer Financing Business Division Head Bank Mega Syariah (BMS) Raksa Jatnika Budi mengatakan Bank Mega Syariah mendukung program 3 juta rumah dari pemerintah dengan menghadirkan produk Mega Syariah Flexi Sejahtera, yang menawarkan pembiayaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Mega Syariah Flexi Sejahtera merupakan solusi pembiayaan kepemilikan rumah yang memanfaatkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari BP Tapera. Produk ini dirancang khusus untuk memberikan kemudahan akses pembiayaan rumah bagi MBR, sekaligus mendukung program pemerintah dalam penyediaan hunian layak.
“Pembiayaan melalui Flexi Sejahtera disalurkan berdasarkan prinsip syariah dengan menggunakan akad Murabahah dan Musyarakah Mutanaqisah (MMQ). Melalui pendekatan ini, Bank Mega Syariah berkomitmen membantu masyarakat mewujudkan impian memiliki rumah sendiri dengan cara yang sesuai dengan nilai-nilai syariah,” ungkap Raksa.
Sampai dengan November 2024, Bank Mega Syariah telah menyalurkan 100% pembiayaan perumahan FLPP lebih dari Rp 37 miliar dan terus berkomitmen mendukung program pemerintah. Jumlah tersebut naik 66% dari November 2023. Pertumbuhannya lebih tinggi dari tahun 2023 yang naik 39% secara tahunan.
Selain memfasilitasi pembiayaan untuk rumah subsidi, Bank Mega Syariah juga mempunyai produk pembiayaan non subsidi yaitu Flexi Home. Produk ini memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi nasabah dalam merencanakan kepemilikan rumah dengan menawarkan skema single price dan tenor pembiayaan hingga 20 tahun.
“Bank Mega Syariah hadir dengan solusi pembiayaan yang menawarkan kemudahan dan fleksibilitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga semakin banyak orang dapat mewujudkan impian memiliki hunian yang layak,” ungkap Raksa.
Pembiayaan rumah Bank Mega Syariah mendapat respon positif dari masyarakat. Hal ini tercermin dari pertumbuhan outstanding pembiayaan pemilikan rumah (PPR) yang mencatat kenaikan sebesar 11% secara year-on-year (YoY) hingga November 2024.
Secara keseluruhan, PPR memberikan kontribusi lebih dari 75% terhadap total pembiayaan konsumer pada November 2024. Sementara pembiayaan konsumer mengalami pertumbuhan lebih dari 25% YoY.