Jakarta, Business Asia – Memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII) yang diperingati pada 23 September, Grab Indonesia menghadirkan inisiatif “Teman Setara” untuk mendorong terciptanya budaya dan lingkungan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.
Melalui inisiatif ini, Grab mengajak Mitra dan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bahasa isyarat sebagai jembatan komunikasi yang setara khususnya dengan penyandang disabilitas rungu.
Inisiatif ini diwujudkan melalui berbagai kegiatan edukatif seperti penyediaan informasi bahasa isyarat di layanan GrabCar untuk Mitra Pengemudi dan penumpang, serta lokakarya dan pelatihan bahasa isyarat dalam acara Teras Perwira di tiga kota: Jakarta, Bandung, dan Surabaya.
Acara Teras Perwira spesial Hari Bahasa Isyarat Internasional telah menjadi agenda berkelanjutan sejak 2024, dan bertujuan untuk menghapus stigma terhadap disabilitas rungu, terutama mitra pengemudi dan mitra merchant.
Melalui edukasi dan kelas bahasa isyarat yang interaktif, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri para Mitra disabilitas rungu, serta memberdayakan komunitas GrabMerchant sebagai ruang kolaborasi yang mendorong pertumbuhan bersama, menciptakan lingkungan yang setara, suportif dan berkelanjutan.
Rivana Mezaya, Director of Digital and Sustainability, Grab Indonesia, mengatakan, “Bahasa isyarat adalah bahasa kesetaraan. Teras Perwira adalah salah satu bagian dari ekosistem Grab yang tidak hanya mengajarkan bahasa isyarat kepada Mitra Merchant dan Mitra Pengemudi, tetapi juga membuka pemahaman yang lebih dalam tentang budaya Tuli. Sebagai komitmen jangka panjang kami di Indonesia, kami berharap langkah nyata ini dapat menumbuhkan inklusivitas, agar semua orang dapat merasa diterima dan berkembang bersama.”
Dengan target ratusan peserta pada acara tahun 2025, Teras Perwira merupakan wadah komunitas Mitra Merchant GrabFood dan GrabMart untuk berbagi ilmu dan menginspirasi usaha.
Tahun ini, Teras Perwira hadir spesial memperingati Hari Bahasa Isyarat Internasional (HBII) melalui kolaborasi dengan GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia), Pusbisindo (Pusat Bahasa Isyarat Indonesia), dan Konekin (Koneksi Indonesia Inklusif).
Manfaat inisiatif ini juga dirasakan langsung oleh Mitra Merchant yang mengikuti lokakarya. Salah satunya ibu Yani, pemilik kedai Gado Gado Seruni, di Jakarta mengatakan, “Mengikuti pelatihan ini membuat saya jauh lebih percaya diri saat berinteraksi dengan Mitra Pengemudi maupun pelanggan disabilitas rungu. Melalui sesi role-playing, saya belajar kalau ternyata dengan bahasa isyarat, dampak komunikasinya sangat besar. Inisiatif ini benar-benar membantu usaha saya jadi lebih ramah untuk semua orang.”
Sebagai bagian dari misi GrabForGood, Grab terus memperkuat komitmen terhadap kesetaraan melalui berbagai inisiatif seperti GrabAccess yang memberikan peluang pendapatan, pelatihan, dan akses yang setara untuk kelompok rentan termasuk penyandang disabilitas.
Pada 2024, tercatat sebanyak 135.000 Mitra Perempuan dan Mitra Penyandang Disabilitas telah memperoleh penghasilan melalui platform Grab dalam satu tahun.