BUMN Holding pangan ID FOOD merealisasikan distribusi minyak goreng (migor) curah hingga 52 juta liter migor di 3.434 titik lokasi yang tersebar di 29 Provinsi.
Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi Holding Pangan ID FOOD Adhi Cahyono Nugroho mengatakan, realisasi ini merupakan komitmen perusahaan secara berkelanjutan dalam menjaga ketersediaan pangan komoditas minyak goreng untuk masyarakat.
“Kami terus berupaya mendistribusikan migor melalui beberapa skema. Pertama, skema makro secara reguler melalui pendistribusian ke pasar – pasar tradisional,” kata dia Selasa (7/6).
Adhi menambahkan, di luar skema reguler pendistribusian migor, pemerintah juga menyalurkan khusus melalui platform digital Warung Pangan untuk minyak goreng rakyat.
Sejak launching awal Mei lalu, supply minyak goreng melalui aplikasi digital Warung Pangan (WP) telah terdistribusi hingga 49.863 liter melalui mitra – mitra WP yang teregistrasi di 12 Provinsi, 38 Kota, 204 Kecamatan, 370 Kelurahan.
Baca Juga: Kementerian BUMN Ajukan PMN Sebesar Rp 73,2 Triliun untuk 10 BUMN pada 2023
“Platform digital WP untuk distribusi migor terus mengalami perkembangan teknologi, bahkan saat ini kami sedang mengupayakan adanya fitur Scan QR Code pada platform Warung Pangan yang dapat memudahkan masyarakat membeli minyak goreng jika Pembeli tidak membawa KTP, alternatif ini yang sedang kami kembangkan,” ujarnya.
Dikatakan lebih lanjut, ID FOOD Group juga dipercaya Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan sebagai PUJLE (Pelaku Usaha Jasa dan Logistik Eceran) dalam mendistribusikan minyak goreng curah rakyat, karena memiliki aplikasi digital WP yang dikelola PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Member of ID FOOD.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Direktur Operasi PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, Tri Wahyundo Hariyatno bilang, bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan pengembangan aplikasi Warung Pangan untuk membeli minyak goreng, salah satunya dilengkapi dengan fitur scan QR Code.
Masyarakat bisa membeli minyak goreng dengan menunjukkan QR Code ke pengecer atau pemilik warung yang telah bermitra dengan Warung Pangan dan nanti secara otomatis NIK pembeli tercatat di sistem.
“Layanan transaksi jual beli minyak goreng dengan pengembangan sistem ini sebagai alternatif pengganti scan KTP, sehingga memudahkan penjual dalam mendata pembelian migor dan juga memudahkan pembeli,” terang Tri.
“Pengembangan platform digital Warung Pangan terus PPI lakukan agar masyarakat semakin mudah dan nyaman dalam mendapatkan minyak goreng curah,” pungkas dia.