ID FOOD membuka peluang untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat di bidang bisnis pangan. ID FOOD terus berupaya untuk ekspor komoditas pangan. Saat ini ID FOOD tengah berupaya mendorong daya saing dan skala bisnis perusahaan hingga ke level global.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama ID FOOD, Frans Marganda Tambunan saat menerima kunjungan dari National Association of State Departments of Agriculture (NASDA). Menurut Frans, upaya untuk meningkatkan peluang ekspor komoditas dan produk pangan salah satunya dilakukan melalui strategic patnership dengan asosiasi pertanian negara tujuan ekspor. “Kunjungan ini diharapkan semakin memperkuat dan membuka peluang baru kerja sama di sektor pangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat,” kata Frans.
Lebih lanjut, Frans membeberkan hasil dari pertemua antara ID FOOD dan NASDA tersebut. Frans mengatakan kedua belah pihak membahas sejumlah peluang perdagangan berbagai komoditas. Beberapa di antaranya adalah daging sapi, grand parent stock chicken, produk susu, hingga perikanan. “Sejak dibentuk menjadi Holding BUMN Pangan, ID FOOD memiliki portofolio bisnis yang semakin beragam,” tutur Frans.
“Banyak di antaranya merupakan komoditas yang berpeluang untuk diekspor seperti komoditas perikanan seperti tuna, gurita yang dikelola oleh PT Perikanan Indonesia.” “Selain itu, komoditas kopi dan rumput laut yang dikelola oleh PT Perusahan Perdagangan Indonesia (PPI) juga terus melakukan pengembangan pasar ekspor,” sambungnya.
Pada tahun 2023, komoditas perikanan ID FOOD seperti tuna telah mencatatkan volume ekspor sebanyak 406 metrix ton (MT), sedangkan untuk gurita sebanyak 294 MT. Ekspor komoditas perikanan menyasar sejumlah negara konsumen besar, seperti Jepang dan Amerika Serikat. “Volume ekspor tersebut adalah yang telah direalisasikan di sepanjang tahun 2023, sehingga sampai akhir tahun nanti angkanya masih berpeluang bertambah,” ungkap Frans.
CEO NASDA, Ted McKinney juga menyambut hangat peluang kerja sama dengan ID FOOD ini. Ted McKinney bahkan mengaku tertarik untuk mempelajari seperti apa BUMN di Indonesia dibandingkan dengan BUMN di negara lain. “Dalam kesempatan tersebut delegasi NASDA tertarik untuk mengeksplorasi lebih lanjut lingkup bisnis ID FOOD dan juga landscape industri pangan di Indonesia,” ujar Frans. “Kedua pihak juga saling menyampaikan harapan untuk terjadinya hubungan bisnis,” tandasnya