Businessasia.co.id – Ikatan Alumni Prasetiya Mulya (IKAPRAMA) segera memilih Ketua Umum baru untuk periode 2025–2029. Debat terbuka bertajuk “Bersama Melangkah – Inklusi dalam Aksi, Kolaborasi dalam Visi” digelar pada Sabtu, 14 Juni 2025 di ACT Hall Gedung 2, Kampus Prasetiya Mulya Cilandak, dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube IKAPRAMA Prasetiya Mulya.
Dari lima kandidat yang mendaftar, hanya dua orang yang dinyatakan lolos seleksi administrasi sesuai dengan ketentuan AD/ART dan berhasil melewati tahapan wawancara. “Persyaratan calon Ketua Umum IKAPRAMA cukup ketat, sehingga hanya dua dari lima kandidat yang memenuhi persyaratan dan lolos seleksi,” ujar Co-Provost II Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Stevanus Wisnu Wijaya.
Kandidat pertama yang lolos seleksi dan maju sebagai calon Ketua Umum adalah Adharta Ongkosaputra alumni MM Modular 1988, seorang pengusaha sekaligus pendiri dan CEO PT Aditya Aryaprawira, perusahaan yang bergerak di bidang logistik. Kemudian kandidat kedua adalah Edy Sutrisman alumni MMSM 47, seorang profesional yang menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Rekayasa Engineering, dengan pengalaman panjang di sektor engineering & construction, baik di dalam maupun luar negeri. Keduanya memiliki rekam jejak kepemimpinan korporat, aktif di organisasi, dan berkomitmen untuk membangun komunitas alumni yang lebih inklusif dan kolaboratif.
Debat Terbuka Alumni: Adu Gagasan, Adu Aksi
Debat menghadirkan dua panelis yang memandu jalannya diskusi. Panelis pertama adalah Presiden Direktur PT Arthaguna Ciptasarana, Safitri Siswono (alumni MMBM 8), yang dikenal aktif dalam berbagai kegiatan kepemimpinan dan pengembangan komunitas bisnis.
Panelis kedua adalah Co-Provost II Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Stevanus Wisnu Wijaya, yang memiliki latar belakang akademik dan pengalaman luas dalam pengembangan institusi pendidikan. Debat dipandu oleh Leander Resadhatu Rusdiono (alumni MMBM 38), yang juga profesional dari RDN Consulting dan merupakan bagian dari IKAPRAMA Financial Club.
Dalam debat ini, kedua kandidat menyoroti tentang pentingnya memperkuat database dan hubungan lintas angkatan, lintas jenjang, serta hubungan yang berkesinambungan antara alumni dan almamater. Kandidat pertama, Adharta Ongkosaputra menyampaikan pentingnya mengintegrasikan para alumni melalui sebuah sarana yang baik dan ikatan yang kuat.
Untuk itu, komunikasi diperlukan guna memperkuat hubungan yang sudah terjalin serta menghilangkan gap atau jarak antar generasi. Selain itu, Adharta juga menyorot pentingnya memperluas akses kepada alumni Prasmul untuk bekerja di perusahaan milik alumni. “Menguatkan database alumni yang memiliki perusahaan besar dapat meningkatkan peluang alumni yang lebih junior untuk mengembangkan karir,” tuturnya.
Adharta juga menyampaikan komitmennya untuk menguatkan hubungan antara Prasetiya Mulya dengan Universitas top dunia guna membawa nama Prasmul ke tingkat internasional. “Saya harap alumni Prasmul harus bisa berkontribusi dalam perekonomian nasional,” harap Adharta. Sedangkan kandidat kedua, Edy Sutrisman menyampaikan pentingnya menjaga keguyuban dan kesinambungan dalam IKAPRAMA yang sudah terjalin dengan baik khususnya dalam kewirausahaan. “Kita perlu memfasilitasi kewirausahaan alumni melalui jejaring yang tersinergi, sehingga IKAPRAMA diharapkan bisa membantu juga mengembangkan usaha para alumni,” kata Edy.
Lebih lanjut, Edy menguatkan komitmennya untuk membantu kewirausahaan alumni dalam program yang dicanangkan. “Dalam 100 hari kepemimpinan, kami telah menyiapkan program business matching untuk mempertemukan para alumni yang memiliki usaha dengan alumni yang berpotensi untuk menjadi investor,” ungkapnya.
Edy juga mengatakan bahwa yang bisa mengangkat nama Prasetiya Mulya adalah mahasiswa dan alumni. Untuk itu, ikatan antara mahasiswa dan alumni perlu diperkuat dengan IKPRAMA sebagai jembatannya. “Kami akan mengetuk pintu perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan alumni untuk memberikan kesempatan magang kepada mahasiswa, sehingga dapat terjalin hubungan yang kuat antara para mahasiswa dan alumni,” ujar Edy.
Ketua Umum IKAPRAMA Periode 2020-2025, Maspiyono berharap Ketua Umum yang baru dapat melanjutkan program baik yang sudah ada. “Saya harap walaupun para kandidat kali ini berkompetisi, kedepannya semua dapat bersinergi pasca pemilihan umum ini guna membangun IKAPRAMA di masa depan,” harap Maspiyono.
Kandidat pertama, Adharta Ongkosaputra, mengusung visi membangun komunitas alumni IKAPRAMA yang solid, berdampak, dan berkontribusi nyata bagi bangsa. Adharta menawarkan pendekatan kepemimpinan yang strategis dan berorientasi aksi. Misinya mencakup penguatan jejaring alumni lintas angkatan dan program, menjembatani koneksi alumni dengan almamater, serta menciptakan dampak sosial dan ekonomi melalui berbagai program alumni. Ia juga menekankan kontribusi sosial melalui beasiswa, pengembangan karier alumni, dan peningkatan branding alumni di era digital—semuanya untuk memperkuat peran alumni di kancah nasional dan global.
Sementara kandidat kedua, Edy Sutrisman menyampaikan visi menjadi perekat sinergi yang terpercaya antara alumni, mahasiswa, almamater, dan masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi strategis dengan korporasi besar untuk membuka peluang sponsorship, magang, dan karier.
Edy juga menggagas program Prasmulyan Buddy yang menghubungkan alumni senior dengan alumni muda dalam bentuk coaching dan mentoring, serta program seperti IKAPRAMA Fest dan Prasmulyan Peduli Lingkungan untuk memperkuat rasa kebersamaan dan membangun citra alumni sebagai agen perubahan sosial dan lingkungan. Ribuan alumni mengikuti acara debat ini, baik secara langsung maupun daring, sebagai bentuk partisipasi aktif dalam proses demokratisasi organisasi alumni.
Hasil debat akan menjadi pertimbangan penting dalam proses voting online yang akan berlangsung pada 30 Juni – 6 Juli 2025, melibatkan lebih dari 16.000 anggota aktif IKAPRAMA. Kegiatan Rutin IKAPRAMAMaspiyono juga menyampaikan bahwa IKAPRAMA secara rutin mengadakan pertemuan alumni melalui acara Monthly Golf Tournament Persatuan Golf Prasetiya Mulya (PGPM) yang diikuti 70 hingga 100 alumni tiap bulan.
“Kegiatan ini memperkuat ikatan alumni dan memperluas jejaring profesional. Selain turnamen golf, komunitas alumni Prasmul juga aktif mengadakan forum networking, berbagi wawasan, dan bertukar pengalaman lintas sektor. Hal ini semakin relevan karena banyak alumni yang kini menduduki posisi strategis di pemerintahan, BUMN, perusahaan swasta, maupun korporasi global,” pungkas Maspiyono.