Businessasia.co.id – Diskusi Publik Nasional bertajuk “Satu Tahun MBG & Peran Polri di SPPG” digelar pada 15 Desember 2025. Kegiatan ini menjadi ruang dialog terbuka untuk mengevaluasi implementasi MBG selama satu tahun serta membahas peran strategis Polri dalam mendukung sistem SPPG.
Diskusi ini diselenggarakan oleh INAnews bekerja sama dengan Beat Radio ID, dengan menghadirkan sejumlah tokoh nasional dari berbagai latar belakang, mulai dari akademisi, praktisi, hingga jurnalis senior.
Sejumlah narasumber yang dijadwalkan hadir antara lain H. Alven Stony, S.IP selaku Ketua Umum GAPEMBI, Abednego Panjaitan, SH selaku Ketua Umum Prabu Centre 08, serta Bambang Harymurti, jurnalis nasional senior. Selain itu, diskusi juga akan diisi oleh Ir. R. Haidar Alwi, MT, Founder Haidar Alwi Institute, dan Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS.
Founder Haidar Alwi Institute, R. Haidar Alwi, MT mengatakan “Satu tahun perjalanan MBG memperlihatkan bahwa negara sedang memasuki wilayah kebijakan dengan tingkat kompleksitas tinggi. Dari sinilah kebutuhan akan struktur operasional yang kuat muncul, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dibangun sebagai instrumen negara. Pada tahap inilah peran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menemukan relevansinya secara konseptual dan praktis.”
Diskusi akan dipandu oleh Ade Novit sebagai moderator. Para narasumber akan mengulas capaian, tantangan, serta rekomendasi kebijakan terkait MBG dan peran Polri dalam menjaga stabilitas, tata kelola, serta keberlanjutan program SPPG ke depan.
Bambang Harymurti, pemerhati kebijakan publik dan mantan Pemred Tempo menyoroti transformasi strategis yang dilakukan Polri.
“ini adalah pergeseran paradigma yang revolutionary,” tegas Harymurti. “Dari data yang ada, Polri tidak hanya berhasil mengelola logistik kompleks, tetapi menciptakan modwl governance baru yang menggabungkan disiplin militer dengan efisiensi bisnis.”
Menurut Helmy Romdhoni, Selaku Pimpinan Redaksi INAnews, “Selama satu tahun berjalan, MBG telah mencatat capaian signifikan dengan lebih dari 1,1 miliar porsi makanan bergizi yang didistribusikan serta berdirinya hampir 8.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah Indonesia. Ia menegaskan MBG merupakan investasi besar bangsa untuk memastikan generasi Indonesia pada 2040 memiliki kualitas gizi, pertumbuhan fisik, dan daya saing internasional, termasuk di bidang olahraga. Meski demikian, ia mengakui masih terdapat tantangan, mulai dari kesenjangan kualitas di daerah, efisiensi logistik dan distribusi, hingga keberlanjutan anggaran program.” Ungkapnya
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Penulis dan Jurnalis Indonesia (IPJI), Dr. Ir. Kun Wardana Abyoto, M.T, menilai satu tahun pelaksanaan MBG sudah cukup menjadi dasar evaluasi awal. Ia menekankan bahwa keberhasilan kebijakan publik tidak hanya ditentukan oleh tata kelola dan sinergi antarlembaga, tetapi juga oleh kepercayaan publik.
Kun Wardana menegaskan pentingnya evaluasi yang terbuka dan konstruktif, serta kritik yang disampaikan secara membangun dan berbasis data serta fakta. Ia juga menyoroti peran media dan komunitas intelektual sebagai jembatan antara negara dan masyarakat. Melalui jurnalisme yang akurat, berimbang, dan terpercaya, media diharapkan mampu memperkuat pemahaman publik sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program strategis nasional seperti MBG.
Melalui diskusi publik ini, diharapkan muncul pemahaman yang lebih komprehensif serta masukan konstruktif bagi pemangku kepentingan dalam memperkuat kebijakan dan implementasi MBG serta optimalisasi peran Polri di SPPG.
Diskusi Publik Nasional ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi konkret untuk penyempurnaan program MBG pada 2026, serta menjadi masukan strategis bagi pemerintah dalam memastikan program tersebut benar-benar memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh lapisan masyarakat.
