Posyandu merupakan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat untuk mendukung pembangunan kesehatan di Indonesia.
Studi menunjukkan bahwa kunjungan dan pemanfaatan posyandu oleh ibu balita berhubungan signifikan dengan pencegahan stunting pada balita. Sejalan dengan temuan tersebut, posyandu memegang peranan penting dalam implementasi salah satu bentuk intervensi sensitive penurunan stunting yaitu edukasi gizi baik secara massal/penyuluhan maupun konseling individual.
Dalam rangka mendukung upaya percepatan penurunan stunting di wilayah Depok dengan meningkatkan peran posyandu, Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Gizi Kesmas FKM UI, yang diketuai oleh Wahyu Kurnia Yusrin Putra, MKM bersama tim Ikatan Alumni (ILUNI) Gizi FKM UI melaksanakan kegiatan peningkatan keterampilan kader posyandu dalam melakukan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA) di area Kelurahan Cisalak, Kota Depok.
Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan tahun 2020-2022 yang difokuskan pada modifikasi layanan posyandu di era pandemi dan peningkatan keterampilan kader dalam penimbangan dan penggunaan Kartu Menuju Sehat (KMS). Kegiatan ini menyasar kader dari 14 posyandu yang ada di wilayah Kelurahan Cisalak, Kota Depok.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan konseling para kader baik dari sisi kepercayaan diri maupun dari sisi substansi. Oleh karenanya di bulan Mei 2023, para kader mendapatkan sesi membangun motivasi dan teknik konseling bagi kader, memperkenalkan media penunjang berupa Kartu Konseling, dan simulasi atau roleplay konseling untuk meningkatkan keterampilan konseling kader.
Tim FKM UI juga memproduksi Lembar Balik Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) dan Buku Saku Konseling sebagai alat bantu bagi kader saat memberikan konseling di posyandu.
Pasca pemberian materi, para kader melakukan ujicoba penggunaan Kartu Konseling saat penyelenggaraan posyandu selama 3 bulan. Hasil evaluasi ujicoba yang dilakukan di bulan September menunjukkan bahwa 8 dari 14 posyandu telah menggunakan Kartu Konseling dengan baik. Sejalan dengan hal tersebut, tingkat keterampilan para kader saat melakukan konseling gizi juga mengalami peningkatan.
Secara umum para kader memiliki kesan positif terhadap pemberian materi dan pelatihan konseling yang diberikan oleh Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Gizi Kesmas dan ILUNI Gizi FKM UI. Penggunaan Kartu Konseling dirasakan memudahkan para kader dalam menjelaskan permasalahan pola makan anak ketika konseling.
“Kami sangat terbantu dengan adanya pendampingan yang dilakukan dari FKM UI. Kami jadi merasa lebih percaya diri saat memberikan konseling karena memiliki buku pegangan materi. Mudah-mudahan tim FKM UI bisa terus mendampingi kami” ujar Vivien, kader dari salah satu Posyandu di wilayah Kelurahan Cisalak.
Para kader juga memberikan saran agar Kartu Konseling dapat dijadikan berkas wajib yang diselipkan di buku KIA dan dibawa oleh orang tua atau pengasuh balita ketika berkunjung ke posyandu secara rutin.