Kediri, Business Asia – Putera Sampoerna Foundation (PSF) terus berkomitmen membangun ekosistem pendidikan berkualitas dengan fokus pada pengembangan kapasitas tenaga pendidik.
Dalam kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kediri, PSF menjalankan Lighthouse School Program (LSP) di SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School untuk menyediakan akses pendidikan berkualitas bagi siswa, terutama yang kurang mampu, serta mencegah putus sekolah.
PSF juga berkontribusi dalam pengembangan guru melalui program diseminasi untuk mengukuhkan komitmen PSF dalam memberdayakan tenaga pendidik sebagai agen perubahan dalam meningkatkan sumber daya manusia di daerah yang membutuhkan perhatian lebih.
Sebagai pelopor bisnis sosial di Indonesia yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataan akses pendidikan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), PSF memastikan akses pendidikan berkualitas lewat peningkatan kompetensi guru untuk mencetak generasi muda yang siap bersaing di tingkat global.
PSF berkomitmen untuk membangun pendidikan berkelanjutan di Indonesia melalui kolaborasi dengan pemerintah, swasta, dan pihak-pihak lain yang memiliki tujuan sama untuk pendidikan Indonesia, yang diwujudkan dalam melalui program School Development Outreach (SDO) yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah.
Rizqi Khoirunnisa selaku Program Specialist Coordinator Putera Sampoerna Foundation menyatakan bahwa program ini dapat dijalankan atas dorongan Pemkab Kediri untuk bisa menyediakan akses pendidikan yang berkualitas yang juga bisa diakses oleh siswa yang tidak mampu.
“Program ini dilaksanakan untuk menjawab kebutuhan Pemkab Kediri dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyediakan akses pendidikan berkualitas yang dapat diakses oleh siswa kurang mampu. Melalui kolaborasi dengan PSF, Lighthouse School Program (LSP) dijalankan di SMA Dharma Wanita 1 Pare, yang bertujuan untuk mencegah putus sekolah, mengurangi kemiskinan, serta mencetak lulusan berkualitas dengan keunggulan di bidang Leaderpreneurship, prestasi akademik dan non-akademik, serta melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” jelas Rizqi.
“Adapun untuk meningkatkan kualitas sekolah dilakukan melalui pendekatan komprehensif dan kolaboratif dengan dukungan dari guru-guru berkualitas. Selain itu, diterapkan pula praktik terbaik pembelajaran internasional di bidang STEM dan Bahasa Inggris. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan sistem manajemen sekolah yang akuntabel. Dengan pendekatan yang lebih holistik ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan akademik dan karakter siswa secara optimal, sehingga mereka siap menghadapi tantangan di masa depan,” lanjut Rizqi.
Di kesempatan yang sama, Dr. Mokhamad Muhsin, M.Pd. selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Kediri menjelaskan bahwa kerjasama ini memperkuat komitmen Pemkab Kediri untuk memajukan pendidikan, menghasilkan lulusan yang cerdas secara akademik dan memiliki keterampilan relevan untuk dunia kerja dan masyarakat.
“Kami percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan siap bersaing di masa depan. Kolaborasi ini memberikan kesempatan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat lokal dengan melibatkan berbagai pihak yang memiliki kompetensi dan sumber daya yang luas. Selain itu, Putera Sampoerna Foundation memiliki reputasi yang sangat baik dalam bidang pendidikan, baik dalam pengembangan kurikulum, peningkatan kapasitas guru, maupun pemberian akses pendidikan,” ucapnya.
Program Lighthouse School memberikan dampak yang sangat positif baik bagi siswa, guru, manajemen, tata kelola sekolah, hingga lingkungan sekolah di SMA Dharma Wanita 1 Pare. Hal ini turut diungkapkan oleh Nanang Sukarsono, S.Pd., M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Dharma Wanita Pare. “Program Lighthouse School memberikan dampak positif bagi seluruh warga SMA Dharma Wanita 1 Pare, dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang komprehensif, memperkuat semangat bersama untuk meraih tujuan akademik dan karakter, serta memberikan akses pendidikan berkualitas bagi siswa kurang mampu melalui sistem berasrama yang mendukung pembelajaran dan pengembangan diri, sehingga meningkatkan prestasi akademik dan kualitas pendidikan secara keseluruhan.”
Eriani Anisa Hanindhito selaku Ketua Yayasan Dharma Wanita turut menyatakan, ”Kami melihat kolaborasi ini sebagai langkah yang sangat strategis untuk membuka lebih banyak peluang bagi siswa kami, baik dalam hal beasiswa, pengembangan karakter, maupun kemampuan akademik dan non-akademik. Kami berharap, melalui kolaborasi ini, SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School tidak hanya dikenal sebagai sekolah dengan kualitas pendidikan yang baik, tetapi juga sebagai tempat yang mampu mengembangkan potensi siswa secara menyeluruh, baik dalam bidang akademik maupun keterampilan lainnya.”
Bentuk intervensi PSF di LSP Kediri dilakukan sejak Mei 2023 hingga Desember 2026. Kegiatan yang dilakukan antara lain seleksi guru, workshop dengan para pemangku kebijakan terkait, pelatihan dan pendampingan intensif, advokasi dan konsultasi, monitoring dan evaluasi, serta diseminasi.
Selanjutnya, peran guru sebagai mercusuar untuk menyebarkan pengetahuan dari program ini kepada lebih banyak guru di Kediri dan sekitarnya, guna meningkatkan kompetensi dan mendukung kualitas pembelajaran.
“Sebagai pengaplikasian dan praktik terbaik dari program ini, kami menyelenggarakan diseminasi yang diselenggarakan pada 9 November 2024 diikuti oleh 180 peserta guru/ manajemen sekolah jenjang SMP di Kediri dan sekitarnya. Adapun diseminator merupakan guru dan manajemen dari SMA Dharma Wanita yang telah menerima pembinaan dari LSP-PSF. Topik yang akan menjadi materi workshop terkait dengan Kurikulum Merdeka,” ungkap Rizqi.
Lighthouse School Program (LSP), program intervensi intensif di sekolah yang bertujuan memenuhi Standar Nasional, melanjutkan tahun pertama pelaksanaannya di empat wilayah: Baubau, Sulawesi Tenggara; Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah; Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat; dan Kota Kediri, Jawa Timur. Di tahun yang sama, PSF-SDO merampungkan program LSP di Buleleng, Bali, dan diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng.
“Setelah berakhirnya program ini, Pemkab Kediri berencana untuk terus mengawal hasil-hasil positif yang telah dicapai di SMA Dharma Wanita 1 Pare Boarding School. Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang berhasil dan area yang masih dapat diperbaiki. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kami akan merencanakan langkah-langkah tindak lanjut, termasuk kemungkinan untuk memperluas program ini ke sekolah-sekolah lain di daerah Kediri. Dengan dukungan PSF dan kolaborasi yang solid ini, Pemkab Kediri berharap dapat menciptakan model pendidikan yang dapat direplikasi di sekolah-sekolah lainnya di daerah kami, untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan,” tutup Muhsin.
Putera Sampoerna Foundation (PSF) adalah sebuah institusi bisnis sosial pertama di Indonesia yang bertujuan untuk memajukan Indonesia melalui pendidikan yang berkualitas. Dengan rekam jejak selama 20 tahun, Institusi ini didirikan untuk menjalankan berbagai misi sosial, dan pada tahun 2015 berfokus pada sektor pendidikan sebagai pilar utama organisasi – karena PSF percaya bahwa pendidikan yang berkualitas menjadi kunci penting untuk pengembangan bangsa di masa depan.
Dedikasi PSF diwujudkan dengan serangkaian program untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, dimana PSF membentuk Sampoerna School System, sebuah sistem edukasi berbasis kurikulum internasional yang terintegrasi untuk Pendidikan Anak Usia Dini sampai dengan jenjang sekolah tingkat tinggi. Di bawah naungan School Development Outreach (SDO), PSF menjalankan berbagai program, antara lain dengan memberikan lebih dari 43.000 penerima beasiswa yang merupakan siswa-siswi berprestasi di Indonesia, serta menjangkau lebih dari 33.661 Guru dan Kepala Sekolah dan 416.109 siswa, 109.560 orang tua serta 152 sekolah di Indonesia.