Kamis, 21 Agustus 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Berita

Komet C/2017 K2 Melintasi Planet Bumi

27 Maret 2024
in Berita
Komet C/2017 K2 Melintasi Planet Bumi
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Fenomena yang terjadi di luar angkasa selalu menjadi daya tarik bagi masyarakat, khususnya mereka yang tertarik dengan benda langit. Salah satu fenomena yang menarik dan langka ini yaitu komet yang melintas planet bumi.

Komet C/2017 K2 (PanSTARRS) atau lebih dikenal dengan K2 tengah melintasi bumi. Komet ini diduga berasal dari suatu lokasi di bagian luar tata surya yang dinamakan Awan Oort.

Komet merupakan anggota tata surya yang turut mengitari matahari, seperti halnya bumi, yang dalam perjalanannya dari area luar tata surya (outer solar system) ke area dalam tata surya (inner solar system), baru saja melintasi bumi.

Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Abdul Rachman selaku Koordinator Balai Pengelola Observatorium Nasional (BPON) Kupang mengatakan, Komet C/2017 K2 (PanSTARRS) atau disingkat menjadi K2, melintasi bumi.

Komet ini diduga berasal dari suatu lokasi di bagian luar tata surya yang dinamakan Awan Oort. Initial C dari komet tersebut bertipe non-periodik, angka 2017 menunjukkan tahun ditemukannya, dan kombinasi huruf dan angka K2 menunjukkan urutan ditemukannya pada tahun 2017.

Menurutnya, komet ini melintas terdekat dengan Bumi pada 13 Juli 2022 pada jarak sekitar 2 kali jarak bumi ke matahari. Saat ini K2 sedang menuju jarak terdekatnya ke matahari yang diperkirakan terjadi pada Desember tahun ini.

“Karena termasuk dalam golongan komet non-periodik, K2 tidak rutin melintas di dekat bumi seperti halnya komet-komet periodik misalnya Komet Halley yang periodenya sekitar 83 tahun,sehingga tidak diketahui kapan ia akan melintas di dekat bumi lagi,” jelas Abdul melalui keterangan tertulis pada 25 Juli 2022.

Abdul mengungkapkan K2, ditemukan oleh sistem pemantau komet bernama Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System (PanSTARRS) yang berlokasi di Hawaii pada 21 Mei 2017. Komet ini diduga berasal dari Awan Oort (Oort Cloud) yang berupa kumpulan benda-benda yang berada di bagian terluar dari tata surya.

Penampakan Komet saat melintas dengan jarak paling dekat dengan Bumi, K2 menampilkan ekor debu dan ekor gas. Semakin dekat ke Matahari, ekor gas akan terlihat semakin jelas.

“Saat melintas dekat Bumi, K2 hanya bisa dilihat jika memakai teleskop apalagi karena saat itu bertepatan dengan bulan purnama. Akan tetapi seiring makin dekatnya komet tersebut dengan matahari maka ia akan bisa dilihat dengan binokular. Seluruh daerah di permukaan bumi berkesempatan untuk melihat komet itu pada malam hari yang cerah,” ungkap Abdul.

“Kita bisa mengamati K2 beberapa bulan terutama saat komet itu melintas dekat bumi, dalam perjalanannya menuju titik terdekatnya dengan matahari, dan hingga beberapa bulan setelah itu,” lanjutnya.

Ia menuturkan,dengan fenomena komet melintas bumi, melalui riset dapat dipelajari kemungkinan jatuhnya komet tersebut ke bumi. Untuk kasus K2 ini, kometmelintasi bumi pada jarak lebih dari 270 juta km sehingga tidak berdampak apa-apa ke bumi. Dan karena melintasnya cukup jauh dari bumi yakni sekitar 2 kali jarak matahari-bumi maka tidak ada efek negatif yang ditimbulkan.

“Pengamatan Komet K2 di BPON dilakukan di Kantor Operasional dan Pusat Sains di Desa Oelnasi selama beberapa hari sejak 13 hingga 16 Juli 2022. Setiap hari pengamatan itu, dilakukan akuisisi hingga beberapa jam. Data yang terkumpul selain bisa dianalisis untuk keperluan riset, bisa juga digunakan untuk astrofotografi,” ujarnya.

“Untuk pengamatan digunakan teleskop yang memakai cermin berukuran 25 cm dan detektor CCD yang dilengkapi dengan beberapa buah filter warna,” tuturnya.

Kepala Pusat Riset Antariksa, Emanuel Sungging,mengungkapkan bahwa data hasil pengamatan ini dapat dimanfaatkan untuk riset, tidak hanya oleh peneliti BRIN, tetapi semua yang tertarik untuk mempelajari dinamika benda-benda di dalam tata surya.

Dari perwujudan kedua ekor komet (debu dan gas) yang bisa diamati, dapat diperoleh pemahaman pada sifat intrinsik komet, serta pada bagaimana kondisi cuaca antariksa pada saat itu.

“Selain itu dari perjalanan komet, setidaknya sampai Desember 2022, bisa dilihat apakah komet tersebut mengakhiri hidupnya dengan menghujam ke matahari? Ataukah melanjutkan lintasannya keluar dari tata surya? Lalu bagaimanakah perjalanannya kemudian?” ungkapnya.

Fenomena melintasnya komet ini merupakan kesempatan yang baik bagi para ilmuwan untuk mengamati komet ini lebih dekat dan bagi para penggiat astofotografi untuk memotretnya. Setiap komet memiliki keunikan yang menarik untuk dikaji secara ilmiah dan untuk diabadikan kenampakannya melalui bidikan kamera.

“Harapan terbesar dari pengamatan singkat seperti ini adalah memberikan wawasan dan informasi kepada masyarakat Indonesia, bahwa bangsa Indonesia sudah mempunyai sebuah observatorium astronomi di wilayah Nusa Tenggara Timur yang bisa dimanfaatkan untuk riset keantariksaan, bersama dengan BRIN,” pungkasnya

Post Views: 242
Tags: Komet
Previous Post

UOB Launching Fasilitas Sustainability-Linked Trade Bermitra dengan Chandra Asri

Next Post

Pekerja Magang & Ancaman Siber Yang Tersembunyi

Next Post
Pekerja Magang & Ancaman Siber Yang Tersembunyi

Pekerja Magang & Ancaman Siber Yang Tersembunyi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 Umumkan Top 16

Zetrix Miss Universe Indonesia 2025 Umumkan Top 16

20 Agustus 2025

UOB Gandeng Ruangguru Bekali 90.000 Pelajar Indonesia Keterampilan Digital dalam UOB My Digital Space

UOB Gandeng Ruangguru Bekali 90.000 Pelajar Indonesia Keterampilan Digital dalam UOB My Digital Space

20 Agustus 2025

Aurora Tech Award 2026 Ajak Pendiri Startup Perempuan Indonesia Tembus Pasar Global

Aurora Tech Award 2026 Ajak Pendiri Startup Perempuan Indonesia Tembus Pasar Global

20 Agustus 2025

Dukung Produk Lokal di Semarak HUT RI, Ini 6 Perlengkapan Rumah Tangga Hemat di MR.D.I.Y.

Dukung Produk Lokal di Semarak HUT RI, Ini 6 Perlengkapan Rumah Tangga Hemat di MR.D.I.Y.

20 Agustus 2025

Shopee: Sukses Berkarya Sebelum 30 “NEU MEN Merangkai Cerita Lewat Wastra Indonesia”

Shopee: Sukses Berkarya Sebelum 30 “NEU MEN Merangkai Cerita Lewat Wastra Indonesia”

20 Agustus 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt .6 Unit 3 Jl. TB Simatupang Kav. IS No. 01 Kel. Pondok Pinang, Kec. Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12310.

Telp: 021-22702245
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine