Kamis, 20 November 2025
E-MAGAZINE
Business Asia
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
No Result
View All Result
Business Asia
No Result
View All Result
Home Business

Koperasi Merah Putih: Mimpi Besar yang Perlu Akar Nyata

11 Juni 2025
in Business
Koperasi Merah Putih: Mimpi Besar yang Perlu Akar Nyata
0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Oleh: Budiawan, KAM Institute

Di tengah harapan besar untuk membangun ekonomi rakyat, Presiden Prabowo menggulirkan program *Koperasi Merah Putih*. Sebuah inisiatif ambisius yang diniatkan untuk membebaskan masyarakat desa dari jeratan rentenir, pinjol ilegal, dan praktik ekonomi eksploitatif.

Namun seperti semua gagasan mulia, kekuatan sebuah program tidak hanya ditentukan oleh niat, melainkan juga oleh struktur, metode, dan nilai-nilai yang mendasarinya.

“Koperasi bukan hanya badan usaha, tetapi suatu bentuk pendidikan sosial dan ekonomi rakyat.”
*Dr. Mohammad Hatta*, Bapak Koperasi Indonesia

Jika dibandingkan dengan koperasi-koperasi pangan progresif seperti BriarPatch di California, Park Slope di New York, atau People’s Food Co-op di Minnesota, maka sejumlah kelemahan mendasar dari Koperasi Merah Putih mulai terlihat:

1. Terlalu Terpusat, Terlalu Negara-Sentris

Salah satu kelemahan utama dari Koperasi Merah Putih adalah pendekatannya yang *top-down* dan sangat negara-sentris. Ia lahir sebagai produk kebijakan, bukan gerakan warga. Sebagian besar pengurus adalah aparatur desa atau ASN lokal, yang seringkali menjalankan koperasi sebagai perintah administratif, bukan karena keyakinan ideologis atau semangat pemberdayaan.

“Koperasi harus timbul dari bawah, bukan dari atas. Ia harus tumbuh dari dalam hati rakyat sendiri.”
*Mohammad Hatta*

Tanpa roh partisipasi rakyat, koperasi berubah menjadi “biro jasa” pinjaman yang kehilangan semangat kolektifnya.

2. Tidak Ada Ruang bagi Demokrasi Ekonomi Sejati

Koperasi Merah Putih belum sepenuhnya menjamin hak suara anggota secara adil dan aktif. Dalam banyak kasus, keterlibatan warga hanya diminta saat launching dan rapat formalitas, bukan dalam pengambilan keputusan strategis.

“Demokrasi ekonomi adalah jalan tengah antara liberalisme dan sosialisme ekstrem, di mana kepemilikan dan pengambilan keputusan berada di tangan rakyat sendiri melalui koperasi.”
*Prof. Sri-Edi Swasono*, ekonom kerakyatan dan menantu Bung Hatta

3. Kurangnya Transparansi dan Akuntabilitas

Tanpa sistem transparansi keuangan yang jelas dan tanpa audit independen yang terbuka, koperasi bisa menjadi alat manipulasi elite lokal. Berbeda dengan koperasi progresif di negara lain yang secara berkala membuka laporan dan kebijakan internal mereka ke publik.

“Kepercayaan adalah modal terbesar dalam koperasi. Tanpa kepercayaan, tak ada solidaritas.”
*Frans Seda*, ekonom dan mantan Menteri Keuangan

4. Kredit-Oriented, Bukan Ekosistem Produksi

Koperasi Merah Putih sejauh ini masih terlalu fokus pada fungsi pembiayaan atau pinjaman, bukan pengembangan ekosistem produktif warga. Ini menempatkan koperasi hanya sebagai “bank kecil”, bukan sebagai pusat ekonomi komunitas.

“Koperasi bukan untuk meminjamkan uang semata, tapi untuk membentuk karakter mandiri rakyat.”
*Mohammad Hatta*

5. Risiko Formalisasi Tanpa Jiwa

Target membentuk 80.000 koperasi tanpa dukungan sistemik terhadap pendidikan anggota, digitalisasi, dan pendampingan hanya akan menciptakan koperasi administratif belaka.

“Perekonomian Indonesia tidak akan kuat bila diserahkan pada pasar bebas dan perusahaan besar saja. Koperasi adalah kekuatan ekonomi yang membumi.”
*Dr. Emil Salim*, ekonom senior dan mantan Menteri Lingkungan Hidup

Rekomendasi dan Koreksi Jalan

Agar Koperasi Merah Putih tidak menjadi proyek politis semata, perlu koreksi arah dan penguatan jati diri:

* Beri ruang bagi inisiatif rakyat, bukan intervensi birokrasi.
* Fokus pada produksi rakyat, bukan sekadar kredit.
* Bangun koperasi sebagai sekolah kehidupan ekonomi, bukan hanya struktur legal.
* Latih generasi muda jadi pegiat koperasi digital, koperasi kreatif, dan koperasi pangan.

Penutup: Jalan Sunyi, Tapi Tak Sendiri

Mohammad Hatta pernah berkata bahwa koperasi adalah “alat untuk memperbaiki nasib rakyat yang harus dijalankan oleh rakyat sendiri”. Jika Koperasi Merah Putih ingin dikenang sebagai warisan besar, bukan kegagalan besar, maka ia harus kembali ke filosofi dasarnya: dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

“Kita tidak sedang membangun koperasi karena trend atau program. Kita sedang membangun peradaban ekonomi baru.”
> — *Prof. A. Sonny Keraf*, pakar etika ekonomi dan pembangunan berkelanjutan

Referensi:
1. Mohammad Hatta, Demokrasi Kita & Kumpulan Pidato tentang Koperasi
2. Prof. Sri-Edi Swasono, Ekonomi Berdasarkan Pancasila
3. Dokumentasi BriarPatch Co-op dan Park Slope Co-op
4. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
5. Laporan Kementerian Koperasi dan UKM RI
6. Edhy Aruman, “Koperasi Pemimpi: BriarPatch dan Gerakan Pangan Lokal”

 

Tags: Koperasi Merah Putih
Previous Post

Apa Saja Akan Diputuskan RUPST 2024 PIPA, Bagaimana Kabar Akuisisi oleh MCI?

Next Post

Easycash Tunjukkan Konsistensi Pertumbuhan Mencapai Rp77,02 triliun di 2024

Next Post
Easycash Tunjukkan Konsistensi Pertumbuhan Mencapai Rp77,02 triliun di 2024

Easycash Tunjukkan Konsistensi Pertumbuhan Mencapai Rp77,02 triliun di 2024

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BISNIS TERKINI

Penjurian IQSA Award 2025; Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Perkuat Implementasi QHSSE Melalui Digitalisasi dan Inovasi Proyek Konstruksi

Penjurian IQSA Award 2025; Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Perkuat Implementasi QHSSE Melalui Digitalisasi dan Inovasi Proyek Konstruksi

19 November 2025

Blu by BCA Digital Berikan Rencana Sports Trip Impian 2026

Blu by BCA Digital Berikan Rencana Sports Trip Impian 2026

19 November 2025

Ford Tingkatkan Standar Layanan, RMA Indonesia Gelar Ford National Skill Competition 2025

Ford Tingkatkan Standar Layanan, RMA Indonesia Gelar Ford National Skill Competition 2025

19 November 2025

Dana Murah Naik, Ini Strategi Bank Mega Syariah Jaga Loyalitas Nasabah

Bank Mega Syariah Optimistis Bukukan Kinerja Positif Hingga Akhir Tahun

19 November 2025

AFTECH dan PERBANAS Tegaskan Pentingnya Sinergi Bank-Fintech Perluas Akses Kredit Nasional

AFTECH dan PERBANAS Tegaskan Pentingnya Sinergi Bank-Fintech Perluas Akses Kredit Nasional

17 November 2025

PT. Media Maju Global

Plaza Simatupang Lt. 6 Unit 3. Jl. TB. Simatupang Kav. IS No. 01, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Telp: 021-22702245
E-mail: redaksi@businessasia.co.id

Kategori

  • Berita
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Figure
  • Indeks
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Otomotif
  • Property
  • Teknologi
  • Tourism

.

  • About
  • Redaksi
  • Info Iklan
  • Privacy Policy
  • Cyber Guidelines
  • Pedoman Media Siber

About

Kehadiran Majalah BusinessAsia Indonesia yang memiliki Tagline Towards a New Change in Asia atau “Menuju Perubahan Baru di Asia” khususnya Indonesia  bertujuan untuk memastikan langkah mereka kokoh menapaki dinamika ekonomi bisnis dan investasi yang kian berkembang. Baca selengkapnya.

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Business
  • Figure
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Internasional
  • Indeks
  • e-Magazine

Majalah terbatas

1. DPMPTSP Kota Tangsel Raih Penghargaan
Pelayanan Prima dari Kemenpan RB.

2. Jebakan Crazy
Rich Pikat Pelanggan Ikut Trading Binary
Option.

3. Eksportir Indonesia
Perluas Jejaring
dengan Buyers di AS

shop new Emagazine