Businessasia.co.id – PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) berhasil membukukan kinerja keuangan yang solid di sepanjang semester pertama 2025 (1H25) dengan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp142,5 miliar, meningkat 42,1% YoY dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (1H24).
Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut didukung oleh peningkatan kapabilitas sumber daya manusia di masing-masing site sehingga produksi listrik dapat lebih efektif dan efisien. Maka dari itu, Perseroan mampu memproduksi listrik sebesar 74.3 GWh pada 1H25 yang berasal dari Proyek Cikopo, Proyek Tomasa, dan Proyek Yaentu. Produksi listrik tersebut juga tumbuh solid sebesar 48.9% YoY didukung oleh Proyek Yaentu yang baru saja beroperasi pada 4Q24. Dengan demikian, pertumbuhan kinerja
operasional tersebut membawa Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20% YoY menjadi Rp36,9 miliar, dengan margin laba bersih sebesar 25,9% pada 1H25.
Perseroan juga mencatatkan total aset sebesar Rp1.495,2 miliar, tumbuh sebesar 19,7% YoY, yang didukung oleh pertumbuhan kas Perseroan yang tumbuh signifikan sebesar 83.1% YoY. Di samping itu,
Perseroan mencatatkan peningkatan total liabilitas menjadi Rp1.006,9 miliar, tumbuh sebesar 27% YoY, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek yang telah turun sebesar 32,5% YoY serta jangka panjang yang
tumbuh sebesar 35,4% YoY. Di samping itu, total ekuitas juga tumbuh tipis sebesar 6,9% YoY menjadi Rp488,3 miliar di sepanjang 1H25.
Pada 1H25, Perseroan juga mampu mengakselerasi progress konstruksi proyek pembangkit listrik yakni konstruksi Proyek Kukusan II (5,4 MW) di Lampung serta Proyek Tomoni (10 MW) di Sulawesi Selatan.
Progress dari kedua proyek tersebut telah mencapai 83,2% dan 32,9%, secara berurutan pada 1H25.
Dengan semakin banyaknya proyek yang beroperasi, Perseroan akan mampu melakukan reduksi emisi sebesar ±99.937 ton CO₂eq per tahun setelah kedua proyek di atas mulai beroperasi. Dengan demikian,
Perseroan secara langsung berkontribusi bagi kelestarian lingkungan serta mendukung program Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission 2060.
Presiden Direktur Perseroan, Aldo Artoko, menyampaikan bahwa seiring dengan bertambahnya proyek pembangkit listrik yang berhasil dikembangkan oleh Perseroan, arus kas dari PLN selaku offtaker juga dapat mengalami peningkatan. Ke depan, Perseroan berkomitmen untuk terus menjaga pertumbuhan kinerja keuangan yang sehat, sambil memperluas kapasitas pembangkit yang kini telah mencapai 261,2 MW dalam pipeline proyek. “Dengan lebih banyak lagi proyek pembangkit listrik yang diselesaikan, kami optimistis dapat terus menjalankan komitmen untuk menerangi Indonesia berbasiskan energi bersih dan menjalankan bisnis secara berkelanjutan,” tutup Aldo.