Businessasia.co.id– Sebanyak 15 orang transpuan yg tergabung dalam komunitas Forum Komunikasi Waria Indonesia nampak antusias mengikuti Training of Trainer (ToT) – Keamanan Digital yang dilakukan di rumah singgah (shelter) FKWI di Depok – Jabar pada Jumat, (15/08/2025)
Kolaborasi antara Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) Jakarta dan FKWI tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan kelas khusus Tular Nalar – Mafindo beberapa waktu yang lalu. Materinya bertema “Pentingnya menjaga data privadi di dunia maya.”
Materi ToT yang dipresentasikan oleh Erie Heriyah dimulai dengan memperkenalkan sejarah Mafindo beserta dengan program-program unggulannya. Mafindo dikenal sebagai organisasi Periksa Fakta pertama di Indonesia yang berdiri sejak tahun 2016. Tujuannya adalah untuk memerangi hoax dan meningkatkan literasi digital.
Dalam kesempatan tersebut, Erie Heriyah juga memaparkan beragam cara unutk mengidentifikasi hoaks dan praktek melakukan cek fakta melalui beberapa tools diantaranya Kalimasada, CekSumber, s.id/CekHoaks.
Selain itu, para peserta ToT, juga diberikan pelatihan untuk melindungi data pribadi dari ancaman kejahatan siber yang mengintai, tidak over sharing di media sosial dan melakukan cek kekuatan kata sandi dan email pribadi yang kemungkinan sudah ‘bocor’. “Tujuan training ini, kami ingin meningkatkan kesadaran betapa pentingnya menjaga data privasi sekaligus mengajarkan cara mengelola data pribadi dengan aman, ” kata Erie Heriyah.
Diketahui, dua orang peserta dari kegiatan training ini yaitu Nono Sugiyono merupakan Ketua Arus Pelangi dan Maya dari FKWI Jakarta. Diharapkan keduanya dan belasan peserta lainnya dapat melatih anggota komunitas lainnya untuk berpikir kritis dan bijak di dunia digital.
“Sangat penting Critical thinking atau berpikir kritis di era digital, karena memungkinkan kita untuk dapat menganalisa dan menyaring informasi dengan baik dan juga melindungi kita dari hoaks, manipulasi data dan lain sebagainya,” tuturnya.
Beberapa tips keamanan dalam media sosial diantaranya yaitu :
1. Hidupkan Pengaturan Privasi;Kebiasaan membuat semua pengaturan privasi publik akan membuat kita rentan disasar marketing/orang jahat.
2. Sign Out Akun saat Tidak Digunakan; Saat kita tidak sign out dan kita menggunakan komputer publik, akun kita bisa di gunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
3. Browse Smart; Saat kita berada di internet jangan klik sembarangan, dan jangan pernah memberikan data pribadi terutama nomor rekening dan informasi personal lainnya
4. Double Check; Teliti betul saat kita akan mendownload sebuah file di internet, jangan sampai kita mendownload virus/malware (biasanya dalam bentuk apk)
5. Secure Internet Connection; Gunakan web dengan https:// terutama saat kita membuka internet di tempat publik atau gunakan VPN
Erie Heriyah menambahkan, agar pilih password dari berbagai kombinasi huruf, angka, asterisk tapi yang mudah kita hafal, jangan pakai 1 password untuk semua akun. Apalagi, saat berbelanja kita harus perhatikan apakah toko online terpercaya: review, berapa lama toko didirikan, bisa di cek di google dengan key: “Apakah Alipatten scam?” nanti akan muncul berbagai review dan kita bisa menilai.
“Satu hal lagi yang paling penting adalah Backup Data, karenanya kita harus melakukan secara berkala, sebagai antisipasi jika ada sesuatu seperti saat kita kena ransomware, kita bisa mengacuhkannya karena backup file kita tetap aman,” tutupnya.