Businessasia.co.id. Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia menjadi momentum penting bagi seluruh elemen bangsa untuk merefleksikan capaian dan langkah strategis ke depan, termasuk dalam membangun ekosistem riset dan inovasi yang lebih kokoh. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko menegaskan, kemerdekaan tidak hanya bermakna lepas dari penjajahan fisik, tetapi juga kemerdekaan dalam berpikir, berinovasi, dan menciptakan solusi berbasis ilmu pengetahuan untuk kemajuan bangsa.
“Makna kemerdekaan hari ini adalah bagaimana kita memerdekakan potensi sains dan teknologi dari berbagai hambatan, sehingga mampu memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan rakyat. Riset dan inovasi adalah instrumen utama untuk memastikan Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta teknologi,” ungkap Handoko.
Menurut Handoko, ekosistem riset yang kuat adalah fondasi kedaulatan teknologi. BRIN, sebagai satu-satunya lembaga riset nasional, terus memperkuat kolaborasi lintas sektor, memfasilitasi penggunaan infrastruktur riset, dan mendorong terwujudnya penelitian yang relevan dengan kebutuhan strategis bangsa. “Kemerdekaan di era ini harus dimaknai sebagai kemampuan bangsa untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan riset, teknologi dan inovasi yang strategis dan berdampak,” tambahnya.
Saat ini, Handoko menilai Indonesia menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, transisi energi, ketahanan pangan, dan kesehatan memerlukan riset terarah dan inovasi yang cepat diimplementasikan. “Kita harus berani melompat, bukan hanya berjalan, agar tidak tertinggal dari negara lain. Itu berarti membangun budaya riset yang produktif, kolaboratif, inklusif, dan adaptif terhadap dinamika dunia,” tegasnya.
BRIN juga menekankan pentingnya melibatkan generasi muda sebagai motor penggerak inovasi. “Anak muda Indonesia memiliki kreativitas dan semangat yang luar biasa. Kemerdekaan memberi mereka hak dan kesempatan untuk menciptakan terobosan, dan tugas kita adalah memberikan dukungan, fasilitas, dan ruang bereksperimen yang memadai,” ujar Handoko.
Menurut Handoko, peringatan HUT RI ke-80 ini menjadi pengingat bahwa perjuangan belum selesai. Jika dahulu para pendiri bangsa berjuang memerdekakan negeri dari penjajahan, maka saat ini tantangan adalah memerdekakan Indonesia dari ketergantungan teknologi luar negeri. “Kedaulatan teknologi harus menjadi bagian dari kedaulatan nasional,” katanya.
Selama empat tahun terakhir, BRIN telah mengintegrasikan sumber daya riset nasional, memperluas akses publik terhadap fasilitas riset, serta menginisiasi berbagai program kolaborasi dengan sektor industri. Capaian ini diharapkan menjadi modal besar untuk mempercepat kemajuan riset dan inovasi dalam dekade mendatang.
Selain itu, penghargaan berupa Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya, yakni penghargaan yang diberikan oleh Presiden Republik Indonesia kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian, kesetiaan, dan prestasi kerja mereka dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan.