Musda FSP LEM SPSI DKI Jakarta yang kali ini mengambil tema “Inovasi Berkelanjutan Guna Tercapainya Hubungan Industrial yang Ideal” dihadiri oleh 230 orang, terdiri dari peserta yang mempunyai hak suara, dan peserta undangan yang ditetapkan oleh DPD.
Kegiatan Musda VII FSP LEM SPSI DKI Jakarta 2024 ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta Dr. Ir. Hari Nugroho, MM yang mewakili PJ Gubernur DKI Jakarta – Heru Budi Hartono untuk memukul gong sebagai tanda Musda telah dimulai. Hari Nugroho dalam sambutannya mengungkapkan pentingnya kegiatan Musda VII FSP LEM SPSI DKI Jakarta dan pihaknya sangat mendukung acara ini yang diselenggarakan untuk terus memperjuangkan kesejahteraan para buruh LEM di DKI Jakarta.
Sementara itu, Ketua FSP LEM SPSI DKI Jakarta – Yusuf Suprapto dalam acara Musda ini mengungkapkan suatu hal yang penting bagi para anggota FSP LEM SPSI DKI Jakarta terkait dengan perubahan status Jakarta yang sudah tak lagi menjadi ibukota Negara, yang akan berubah menjadi daerah khusus pusat bisnis/ekonomi nasional.
Menurut Yusuf, FSP LEM DKI Jakarta harus bersiap menghadapi perubahan tersebut. “Karena DKI sudah bukan ibukota lagi, melainkan Daerah Khusus, dengan wilayah aglomerasinya akan diperluas, bahkan konon sampai Cianjur,” jelasnya.
Karena itu, kata Yusuf, FSP LEM DKI Jakarta harus siap terus memperjuangkan tercapainya hubungan industrial yang ideal di era Jakarta sebagai pusat bisnis nasional tersebut.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Ketenagakerjaan, Jaminan Sosial dan K3 Asosiasi Pengusaha Indonesia DPP APINDO DKI Jakarta – Nurjaman dalam Musda dalam momen Musda FSP LEM SPSI DKI Jakarta ini mengungkapkan pentingnya antara para buruh dan pengusaha untuk bisa bekerjasama dan bersinergi dalam mencapai satu tujuan.
“Kita bersama-sama berharap, kalau perusahaannya maju, maka buruhnya juga menjadi sejahtera,” kata Nurjaman.
Sementara itu Ketua Umum FSP LEM SPSI – Ir. H. Arif Minardi dalam acara ini meminta kepada semua anggota FSP LEM DKI Jakarta yang hadir di Musda untuk bersama-sama dengan para buruh SPSI untuk kompak menghadiri acara May 1 Mei 2024 mendatang. Menurut Arif, tuntutan yang akan disuarakan yaitu agar UU Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) untuk dicabut.
Dalam momen Musda FSP LEM SPSI DKI Jakarta juga dilakukan Sarasehan yang dibawakan oleh pengamat ekonomi Dr. Faisal Basri S.E. M.A. Faisal mengangkat tema “Mensikapi Middle Income Trap dalam Perspektif Ketenagakerjaan”.