Businessasia.co.id — PT Pamapersada Nusantara (PAMA), melalui program
Corporate Social Responsibility (CSR), bekerja sama dengan Yayasan Disabilitas Kreatif Indonesia (YDKI) dan Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur,
menyelenggarakan Pelatihan Disabilitas Tata Boga (Bakery & Pastry) yang diikuti oleh
puluhan penyandang disabilitas di wilayah Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Program ini bertujuan untuk memberikan keahlian praktis sekaligus membuka peluang
usaha mandiri bagi peserta. Selama pelatihan, para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan pembuatan berbagai produk roti, kue kering, dan pastry, mulai dari tahap persiapan bahan, teknik pengolahan, hingga strategi pemasaran sederhana.
Kegiatan pelatihan ini menjadi wujud komitmen PAMA dalam mendorong terciptanya masyarakat inklusif, khususnya dalam pemberdayaan ekonomi penyandang disabilitas.
“Pelatihan ini bukan hanya sekadar transfer ilmu, tetapi juga sarana menumbuhkan
kreativitas, kepercayaan diri, dan kemampuan menghasilkan pendapatan secara mandiri. Kami percaya keterampilan tata boga memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi usaha rumahan maupun usaha skala lebih luas,” ujar Maidi Irvan, CSR Department Head PT
Pamapersada Nusantara.
Industri kuliner, termasuk bakery dan pastry, terus mencatat pertumbuhan positif di
Indonesia. Berdasarkan data Euromonitor International, pasar roti dan kue di Indonesia
diproyeksikan tumbuh lebih dari 8% per tahun, didorong oleh tren konsumsi pangan praktis, gaya hidup modern, dan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk-produk artisan maupun homemade bakery.
Selain itu, Food & Beverage Report 2024 mencatat bahwa sektor usaha mikro dan
kecil di bidang bakery-pastry menjadi salah satu penopang utama industri kreatif kuliner,
dengan kontribusi signifikan terhadap lapangan kerja dan pendapatan rumah tangga.
Azizah, salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan rasa terima kasih atas
kesempatan yang diberikan. “Saya sangat senang karena melalui pelatihan ini saya jadi tahu cara membuat roti dan kue yang layak dijual. Dulu saya tidak punya kepercayaan diri, sekarang saya ingin mencoba memulai usaha sendiri supaya bisa membantu ekonomi keluarga. Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung,” kata Azizah dengan antusias.
PAMA berkomitmen untuk terus memperluas akses pelatihan keterampilan bagi penyandang disabilitas di berbagai wilayah operasional perusahaan. Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi perusahaan lain untuk turut mendukung pembangunan masyarakat inklusif serta penguatan industri kreatif berbasis komunitas.