Businessasia.co.id – PT Energia Prima Nusantara (EPN), yang merupakan anak perusahaan PT United Tractors Tbk, kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan solusi energi bersih. Melalui kerja sama dengan PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI), EPN berhasil menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap dengan kapasitas terpasang 734,66 kWp di fasilitas produksi SRI yang berlokasi di Cileungsi, pada tanggal (19/09/2025).
“Lewat proyek ini, kami ingin berkontribusi nyata dalam mereduksi emisi CO₂ sekaligus mendukung target ESG industri nasional. Bagi kami, kerja sama dengan SRI bukan sekadar urusan bisnis, melainkan bentuk partisipasi aktif membangun masa depan energi yang lebih hijau,” Direktur Operational & Engineer EPN, Eko Harry Ariadin.
PLTS Atap tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan 799.130 kWh listrik per tahun, yang berdampak langsung pada pengurangan emisi karbon hingga 689,35 ton CO₂ per tahun. Angka ini setara dengan kontribusi lingkungan dari menanam lebih dari 31 ribu pohon setiap tahun, sehingga menjadi langkah signifikan dalam mendukung industri berkelanjutan.
Presiden Direktur PT Suryaraya Rubberindo Industries, Adiyono Eko Parwanto, menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan. “Saya berharap ini bukan akhir, tetapi momentum awal untuk proyek solar PV berikutnya di pabrik kami. Semoga kolaborasi ini semakin solid ke depan,” ujar Adiyono.
Hadir pula dalam seremoni peresmian proyek ini, Direktur Business Development EPN, Achmad Rizal Roesindrawan serta Direktur SRI, Zandhy Utama. Para pemimpin perusahaan menegaskan bahwa kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi role model bagi pelaku industri lainnya dalam mengadopsi energi baru terbarukan (EBT) sebagai bagian dari proses operasional.
EPN menilai keberhasilan proyek ini membuktikan bahwa penerapan EBT di sektor industri tidak lagi sekadar wacana, melainkan sebuah kebutuhan dan peluang strategis. Dengan semakin banyak perusahaan yang mengimplementasikan solusi ramah lingkungan, maka tercipta ekosistem industri yang lebih hijau, rendah karbon, dan berdaya saing global.